Serangan terhadap Kabul, Mei 2017

artikel daftar Wikimedia


Pada tanggal 31 Mei 2017, sebuah bom mobil meledak di persimpangan padat di Kabul, dekat dengan kantor Kedutaan Besar Jerman, sekitar pukul 08:25 waktu setempat (03:55 GMT) selama jam sibuk,[1] menewaskan lebih dari 90 orang dan melukai 400 lainnya, kebanyakan warga sipil, dan menghancurkan beberapa bangunan di kedutaan.[1][2][3][4][5][6][7] Kantor diplomatik yang terkena serangan tersebut merupakan salah satu daerah yang paling banyak dibentengi, dengan ketinggian 3 m (10 ft) tembok tinggi, dan untuk mengakses harus melalui beberapa pos pemeriksaan.[1][5] Meskipun belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab, kelompok Taliban menjadi tersangka, tetapi mereka mengelak terlibat dalam peristiwa itu, dan mengutuk serangan.[8][9]

Serangan Kabul, Mei 2017
Bagian dari War in Afghanistan (2015–present)
Lua error in Modul:Location_map/multi at line 143: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/Kabul" maupun "Templat:Location map Kabul" tidak ada.
LokasiKabul, Afghanistan at the German embassy
Tanggal31 May 2017
Jenis serangan
Suicide bombing, Car bomb
SenjataTruck bomb
Korban tewas
90+
Korban luka
400+
Pelakunone claimed

Latar belakang

Kabul dikuasai oleh Pemerintah Afghanistan yang didukung oleh NATO, meskipun baik Taliban dan Negara Islam melakukan serangan destruktif ke ibukota pada bulan-bulan sebelumnya.

Merujuk kepada konflik yang lebih luas, pada bulan April Taliban mengumumkan akan adanya serangan baru, mengatakan bahwa fokus utama mereka adalah kekuatan asing.[10] Amerika Serikat telah mempertimbangkan pengiriaman pasukan tambahan ke Afghanistan untuk membantu menstabilkan negara tersebut.[5]

Serangan

Laporan awal menyebutkan bahwa bom mungkin berada di ada di truk atau kapal tanki air.[11][12] Ledakan terjadi pada pukul 08:25 waktu setempat selama jam sibuk di salah satu area tersibuk di Kota Kabul, dekat Zanbaq Square dan kantor Kedutaan Jerman.[13] Sekitar 80 orang tewas dan 350 orang lainnya luka-luka.[11] Kebanyakan korban adalah warga sipil.[11] Diantara korban-korban tersebut, termasuk pengemudi BBC News, seorang staf dari Tolo News, dan petugas keamanan Afghanistan yang bertugas di Kedutaan Besar Jerman.[11]

Korban luka dilaporkan antara lain misi dipolomatik Jepang[4] dan Jereman.[11] Beberapa kedutaan mengalami kerusakan pada bangunan mereka.[11]

Tanggung jawab

Tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Baik Taliban maupun Islamic State menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas pengeboman awal tahun 2017, meskipun kabar sebelumnya menyatakan menolak tanggung jawab atas serangan ini.[1][11] Waheed Massoud dari BBC Afghan Service menulis bahwa "Ketika korban sipil berjumlah banyak dan tidak ada yang bertanggung jawab tapi ini memiliki ciri khas lain yang diklaim oleh gerilyawan Taliban."[11]

Reaksi

Domestik
  •  Afganistan: Presiden Ashraf Ghani mengecam serangan itu dan menyebut "pengecut."[14] Afghanistan Cricket Board has cancelled friendly matches including initially agreed terms of mutual cricketing relationship with Pakistan.[15]
Internasional
  •  Kanada: Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland menyatakan bahwa "waktu serangan para pengecut selama bulan suci Ramadan sepertinya disengaja" dan Kanada "tidak akan pernah berhenti dalam usaha kita untuk mencegah ekstremisme yang keras dan membawa pelaku kekerasan ke pengadilan."[16]
  •  Georgia: Presiden Giorgi Margvelashvili mengeluarkan pernyataan "Belasungkawa kepada keluarga orang-orang yang terbunuh " dan mengatakan bahwa dia akan "berdiri di samping rakyat dan pemerintah Afghanistan."[17]
  •  Jerman: Kanselir Angela Merkel mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa "terorisme tidak memiliki batas." Pemerintah Federal Jerman menyatakan, sementara mereka akan menangguhkan penerbangan deportasi pencari suaka yang gagal ke Afghanistan.[14]
  •  India: Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan: "India berada di samping Afghanistan dalam memerangi segala jenis terorisme." Mentri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengatakan bahwa stafnya di kedutaan dalam keadaan selamat.[4][18][19]
  •  Pakistan: Menteri Luar Negeri mengeluarkan pernyataan tambahan "Simpati yang tulus dan dukacita terdalam" dan mengecam "terorisme dalam segala bentuk" serta Pakistan berdiri "bersama saudara kami Afghanistan di saat kesedihan dan derita ini."[20]
  •  PBB: Sekretaris Jendral PBB, António Guterres mengutuk serangan ini
  •  Amerika Serikat: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul juga mengecam serangan tersebut.[21] and the US embassy in Kabul.[14]

Lihat pula

Referensi