Tenggiling sunda
Trenggiling sunda[1] | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. javanica |
Nama binomial | |
Manis javanica Desmarest, 1822 |
Trenggiling sunda, juga dikenal sebagai trenggiling malaya atau jawa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater (pemakan semut).
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, tenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga sisiknya dapat melukai kulit pengganggunya.
Trenggiling terancam punah keberadaannya akibat habitatnya terganggu serta menjadi objek perdagangan hewan liar (Pasar gelap). Trenggiling merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia.
Rujukan
Pranala luar
- Sunda Pangolin at Ecology Asia [1]
- Sunda pangolin at Animal Diversity Web
- WWF & TRAFFIC Report: Pangolin trade in Sabah (PDF)
- WWF News: Seized notebooks give unique insight into scale of illicit pangolin trade