Batik Air Malaysia
Batik Air Malaysia (sebelumnya dikenal sebagai Malindo Air) adalah maskapai penerbangan layanan penuh yang berbasis di Malaysia. Maskapai ini merupakan perusahaan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries (NADI) (51%) dan Lion Air dari Indonesia (49%). Nama 'Malindo' berasal dari nama negara masing-masing: Malaysia dan Indonesia. Pada awalnya Malindo Air direncanakan beroperasi pada tanggal 1 Mei 2013 dari terminal baru KLIA2. Akan tetapi, pihak Malindo Air memajukan tanggal peluncurannya menjadi pertengahan Maret 2013 dengan rute domestik. Malindo Air hanya menyediakan kursi kelas Ekonomi dan Bisnis.
| |||||||
Didirikan | 11 September 2012[1] | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | |||||||
Kota fokus | |||||||
Program penumpang setia | Malindo Miles | ||||||
Lounge bandara | Malindo Lounge | ||||||
Armada | 32 | ||||||
Tujuan | 45 | ||||||
Slogan | Smarter Way to Travel | ||||||
Perusahaan induk |
| ||||||
Kantor pusat | Petaling Jaya | ||||||
Tokoh utama | Ushafiz Mustafa Bakri (CEO)[2] Edward Sirait (Presiden Direktur Lion Group) | ||||||
Situs web | www.malindoair.com |
Latar belakang
Masuknya AirAsia dari Malaysia ke kandang Lion Air mendorong maskapai penerbangan ini untuk memasuki pasar Malaysia melalui anak perusahaanya. Anak perusahaan AirAsia, Indonesia AirAsia dengan kemitraanya dengan maskapai penerbangan asal Indonesia, Batavia Air untuk memperoleh pijakan yang kuat di Indonesia. Kesepakatan ini menjadi perang antara Lion Air dan AirAsia, maskapai penerbangan berbiaya murah yang bersaing di pasar ASEAN.
Chandran Ramamuthy, asisten eksekutif pribadi presiden direktur Lion Air, telah ditunjuk sebagai CEO Malindo Air. Penerbangan perdana maskapai ini mulai beroperasi pada tanggal 22 Maret 2013.[3]
Malindo Air menyediakan TV pribadi (salah satu hiburan dalam penerbangan) di setiap kursinya, makanan ringan dan makanan gratis, jangkauan kursi 32" untuk kelas ekonomi dan 45" untuk kelas bisnis, dan alokasi bagasi gratis 20 kg untuk kelas ekonomi & 30 kg untuk kelas bisnis.
Menurut Malindo Air, terhitung tanggal 14 Mei 2013 sebanyak lebih dari 100.000 orang telah menggunakan maskapai ini.[3]
Maskapai ini juga telah memperluas layanan turboprop paralel, dengan fokus terutama dalam penerbangan intra-semenanjung yang berbasis di Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah. Tujuan awal termasuk Penang, Johor Bahru dan Kota Bharu, penerbangan telah dimulai pada awal Juni 2013.[3]
Tujuan
Batik Air Malaysia mengoperasikan lebih dari 800 kali penerbangan setiap minggu, setiap 57 rute di Malaysia dan di seluruh benua Asia maupun Australia. [1]
Perjanjian interline
Batik Air Malaysia memiliki Perjanjian interline dengan berberapa maskapai berikut:
Armada
Hingga Juli 2023[update], Armada Malindo Air terdiri dari pesawat berikut:[13][14]
Pesawat | Beroperasi | Pesanan | Penumpang | Catatan | ||
---|---|---|---|---|---|---|
C | Y | Total | ||||
Airbus A330-300 | 2 | — | 12 | 365 | 377 | |
ATR 72-600 | 4 | — | — | 72 | 72 | Semua Armada akan dialihkan ke Batik Air Malaysia. |
Boeing 737-800 | 11 | – | 12 | 150 | 162 | |
Boeing 737 MAX 8 | 16 | — | 12 | 150 | 162 | Direncanakan untuk pengiriman mulai Q2 2022.[15] |
Total | 33 | – | ||||
Pesawat | Nomor Registrasi | |||||
Airbus A330-300 | 9M-LFC, 9M-LFD | |||||
ATR 72-600 | 9M-LMG, 9M-LMH, 9M-LMJ, 9M-LMK | |||||
Boeing 737-800 | 9M-LCM, 9M-LCP, 9M-LCR, 9M-LCU, 9M-LCV, 9M-LCW, 9M-LCZ, 9M-LDC, 9M-LDD, 9M-LNP, 9M-LNV | |||||
Boeing 737 MAX 8 | 9M-LRC, 9M-LRD, 9M-LRF, 9M-LRG, 9M-LRH, 9M-LRJ, 9M-LRK, 9M-LRL, 9M-LRM, 9M-LRP, 9M-LRQ, 9M-LRR, 9M-LRS, 9M-LRT, 9M-LRU, 9M-LRV |