Hubungan Lintas Selat

Hubungan Lintas Selat (海峡两岸关系 atau 两岸关系) merujuk kepada hubungan antara dua entitas politik, yang dipisahkan oleh Selat Formosa di barat Samudera Pasifik:

  • Republik Rakyat Tiongkok, disingkat RRT, umumnya dikenal sebagai Tiongkok atau Cina, dan
  • Republik Tiongkok, disingkat RT, umumnya dikenal sebagai Taiwan.
Hubungan Lintas Selat
Peta memperlihatkan lokasiTiongkok and Taiwan

Tiongkok

Taiwan
Hubungan Lintas Selat

Kiri: Bendera Republik Tiongkok; Kanan: Bendera Republik Rakyat Tiongkok
Hanzi tradisional: 海峽兩岸關係
Hanzi sederhana: 海峡两岸关系
Wilayah yang saat ini dikelola oleh dua pemerintah yang secara resmi menggunakan nama Tiongkok: Republik Rakyat Tiongkok (berwarna ungu) dan Republik Tiongkok (berwarna oranye). Ukuran pulau-pulau kecil di sekitar kedua negara telah diperbesar di peta ini (bukan ukuran sebenarnya), untuk memudahkan identifikasi.

Pada 1949, dengan Perang Saudara Tiongkok dimenangkan oleh Komunis (PKT), pemerintahan Republik Tiongkok yang dipimpin oleh Kuomintang (KMT) dipindahkan ke Taipei, di Formosa, sementara PKT memproklamasikan pemerintahan RRT di Beijing.

Sejak itu, hubungan antara Republik Rakyat Tiongkok/Cina dan Republik Tiongkok/Taiwan dikarakterisasikan dengan kontak tensi, dan instabilitas terbatas. Pada tahun-tahun awal, konflik-konflik militer berlanjut, sementara secara diplomatis kedua pemerintahan tersebut berkompetisi untuk menjadi "pemerintahan sah di seluruh Tiongkok". Paling terkenal, pertanyaan mengenai status politik dan hukum Republik Tiongkok/Taiwan berfokus pada prospek-prospek alternatif dari penyatuan politik dengan Republik Rakyat Tiongkok/Cina atau kemerdekaan Republik Tiongkok/Taiwan secara penuh.

Perbandingan negara

Nama Cina Taiwan
Republik Rakyat TiongkokRepublik Tiongkok
Wilayah9,706,961 km² (3,747,879 sq mi)[a]36,193 km² (13,974 sq mi)[3]
Populasi1,350,695,000 (2013)[4]23,373,517 (2014)[3]
Kepadatan Penduduk139.6/km² (363.3/sq mi)644/km² (1,664/sq mi)
Ibu kotaBeijingTaipei
Kota terbesarShanghai (23,019,148)Taipei Baru (3,935,072)
PemerintahanRepublik sosialis satu partai kesatuanRepublik semipresidensial kesatuan
Pemimpin negaraPresiden: Xi Jinping
Perdana Menteri: Li Keqiang
Presiden: Tsai Ing-wen
Perdana Menteri: William Lai
Internet TLD.cn.tw
Bahasa resmiMandarin SederhanaMandarin Tradisional
Aksara resmiHan SederhanaHan Tradisional
PDB (nominal)$9,325,300 (miliar USD)[5]$473,971 (juta USD)[6]
PDB (KKB)$12,383,000 (juta USD)[5]$903,469 (juta USD)[6]
PDB (nominal) per kapita$6,853[5]$20,328[6]
PDB (KKB) per kapita$11,477[7]$38,749[6]
Koefisien Gini47.4 (high)[8]34.2 (medium)[9]
Indeks Pembangunan Manusia0.719 (tinggi)[7]0.882 (sangat tinggi)[10]
Reserve pertukaran luar negeri3,341,000 (juta USD)[11]406,062 (juta USD)[12]
Ekspeditur militer - % dari GDP$106.4 miliar (2012)[13] - 2.1% (2012)$8.888 miliar (2013) - 2.3% (2012)

Sejarah

Sebelum 1949

Sebuah peta Kekaisaran Jepang pada 1912, yang menampilkan Formosa, yang berada dibawah kekuasaan Jepang dari 1895 sampai 1945.

Sejarah awal hubungan lintas selat melibatkan pertukaran budaya, orang, dan teknologi.[14][15][16] Namun, tidak ada dinasti Tiongkok yang secara resmi memasukkan Formosa pada zaman-zaman kuno.[17] Pada abad ke-16 dan ke-17, Formosa pertama diduduki oleh penjelajah Portugis, kemudian Belanda dan Spanyol. Pada 1624, Belanda mendirikan pemukiman pertama mereka di Formosa. Pada 1662, Koxinga (Zheng Chenggong), seorang loyalis Ming, mengalahkan para penguasa Belanda di Formosa, dan mengambil alih pulau tersebut, mendirikan rezim suku Han pertama secara resmi di Formosa. Para pewaris Koxinga menggunakan Formosa sebagai pangkalan untuk meluncurkan penyerbuan ke daratan utama Tiongkok melawan Dinasti Qing Manchu. Namun, mereka dikalahkan pada 1683 oleh para pasukan Qing. Pada tahun berikutnya, Formosa dimasukkan dalam provinsi Fujian. Pada dua abad berikutnya, pemerintah kekaisaran memberikan perhatian kecil kepada Formosa.

Situasi diubah pada abad ke-19, dengan penguasa lainnya yang memandang Formosa karena letaknya yang strategis dan sumber daya alamnya.

Lihat pula

Catatan

Referensi

Bacaan tambahan

Buku

  • Bush, R. & O'Hanlon, M. (2007). A War Like No Other: The Truth About China's Challenge to America. Wiley. ISBN 0-471-98677-1
  • Bush, R. (2006). Untying the Knot: Making Peace in the Taiwan Strait. Brookings Institution Press. ISBN 0-8157-1290-1
  • Cardenal, Juan Pablo; Araújo, Heriberto (2011). La silenciosa conquista china (dalam bahasa Spanyol). Barcelona: Crítica. hlm. 261–272. 
  • Carpenter, T. (2006). America's Coming War with China: A Collision Course over Taiwan. Palgrave Macmillan. ISBN 1-4039-6841-1
  • Cole, B. (2006). Taiwan's Security: History and Prospects. Routledge. ISBN 0-415-36581-3
  • Copper, J. (2006). Playing with Fire: The Looming War with China over Taiwan. Praeger Security International General Interest. ISBN 0-275-98888-0
  • Gill, B. (2007). Rising Star: China's New Security Diplomacy. Brookings Institution Press. ISBN 0-8157-3146-9
  • Shirk, S. (2007). China: Fragile Superpower: How China's Internal Politics Could Derail Its Peaceful Rise. Oxford University Press. ISBN 0-19-530609-0
  • Tsang, S. (2006). If China Attacks Taiwan: Military Strategy, Politics and Economics. Routledge. ISBN 0-415-40785-0
  • Tucker, N.B. (2005). Dangerous Strait: the U.S.-Taiwan-China Crisis. Columbia University Press. ISBN 0-231-13564-5
  • Wachman, Alan M. (2007 ) Why Taiwan? Geostrategic Rationales for China's Territorial Integrity. Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-5554-2

Artikel

Pranala luar