Intervensi militer di Yaman 2015
Pasukan gabungan dari sejumlah negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan serangan udara ke beberapa basis wilayah pemberontak Hutsi di Yaman.[8] Serangan pada 25 Maret 2015 ini menandakan dimulainya intervensi militer di Yaman, yang memiliki nama kode Operasi Badai Yang Menentukan (Arab: عملية عاصفة الحزم).
Latar belakang
Grup Syiah militan Hutsi (kadang ditulis Houthi atau Hutsiyun) yang didukung Iran, melakukan penggulingan kekuasaan terhadap pemerintah yang berkuasa melalui langkah bertahap sepanjang 2014-2015, yang mana hal ini di anggap sebagai tindakan makar yang tidak konstitusional oleh negara-negara Arab yang tergabung dalam Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk. Pada 25 Maret 2015 Presiden Yaman yang terguling Abdur Rabbuh Mansur Hadi mengumumkan bahwa Aden menjadi ibu kota Yaman sementara menggantikan Shan'a. Pada tanggal yang sama Arab Saudi dan sembilan negara lainnya mulai membombardir Sanaa, Ibu Kota Yaman sebelumnya. Sejumlah pesawat jet tempur Saudi dan sembilan negara lainnya meluncurkan serangan udara.
Reuters mengabarkan, pesawat tempur dari Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar and Bahrain juga ambil bagian dalam operasi ini. Pasukan Mesir, Pakistan, Yordania dan Sudan turut berpartisipasi dalam serangan darat.[3] Presiden Hadi mengutarakan rasa terima kasihnya atas bantuan dari negara-negara teluk tersebut untuk melawan pemberontakan di negerinya.[9]