Kabupaten Agam

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera


Kabupaten Agam adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, di mana sebelumnya beberapa nagari yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama Luhak Agam.[4] Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Agam sebanyak 527.451 jiwa.[2]

Kabupaten Agam
Transkripsi bahasa daerah
 • Jawi Minangكابوڤاتين اڬم
Panorama Danau Maninjau
Lambang resmi Kabupaten Agam
Motto: 
Tali tigo sapilin
(Minang) Penghulu, alim ulama, dan cerdik pandai menjadi kunci kemajuan daerah
Peta
Peta
Kabupaten Agam di Sumatra
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Peta
Kabupaten Agam di Indonesia
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam (Indonesia)
Koordinat: 0°16′S 100°00′E / 0.27°S 100°E / -0.27; 100
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
Tanggal berdiri19 Maret 1956[1]
Dasar hukumUU Nomor 12 Tahun 1956[1]
Ibu kotaLubuk Basung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Nagari: 82
Pemerintahan
 • BupatiAndri Warman
Luas
 • Total2.226,27 km2 (859,57 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[2]
 • Total527.451
 • Kepadatan240/km2 (610/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,20% Islam
  • [2]
 • BahasaIndonesia, Minangkabau
 • IPMKenaikan 73,29 (2022)
tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1307
Kode area telepon0752
Pelat kendaraanBA xxxx T**/X*
Kode Kemendagri13.06
DAURp 490.438.106.000,-
Situs webwww.agamkab.go.id

Sejarah

Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada dalam kawasan Luhak Agam, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kawasan ini dijadikan Onderafdeeling Oud Agam dengan kota Bukittinggi sebagai ibu kotanya pada masa itu.[5] Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan pada 7 Januari 1998, ibu kota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke Lubuk Basung.[6]

Geografis

Kabupaten Agam terletak pada koordinat 00º01'34"– 00º28'43" LS dan 99º46'39"–100º32'50" BT dengan luas 2.232,30 km², atau setara dengan 5,29% dari luas provinsi Sumatera Barat yang mencapai 42.297,30 km². Kabupaten ini dilalui wilayah pegunungan yang terbentuk dari 2 jalur basin, yaitu Batang Agam di bagian utara dan Batang Antokan di bagian selatan. Pulau Tangah dan pulau Ujung adalah 2 pulau yang ada di kabupaten Agam dengan luas masing-masing 1 km².[7]

Kabupaten Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 km dan sungai berukuran kecil yang bermuara di Samudera Hindia, seperti Batang Agam, dan Batang Antokan. Di kabupaten ini menjulang 2 gunung, yaitu gunung Marapi di kecamatan Banuhampu dan gunung Singgalang di kecamatan IV Koto yang masing-masing memiliki tinggi 2.891 meter dan 2.877 meter. Selain itu, membentang pula sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, yaitu danau Maninjau yang memiliki luas 9,95 km².

Lebih dari 38,1% luas kabupaten ini, atau sekitar 85 km² merupakan daerah yang masih ditutupi hutan lebat. Hutan-hutan tersebut, selain menjadi cadangan persediaan air, merupakan suaka bagi berbagai hewan yang dilindungi, di antaranya harimau Sumatra, rusa, kijang, siamang, dan berbagai jenis burung seperti burung kuau, burung muo, burung ketitiran, burung pungguk, dan burung balam.[8]

Batas wilayah

Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut:

UtaraKabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat
TimurKabupaten Lima Puluh Kota
SelatanKabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman
BaratKabupaten Padang Pariaman dan Samudera Hindia

Kota Bukittinggi merupakan enklave dari kabupaten ini.

Topografi

Danau Maninjau di kabupaten Agam

Kabupaten Agam memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 0 meter sampai 2.891 meter di atas permukaan laut dengan gunung Marapi di kecamatan Banuhampu sebagai titik tertinggi. Topografi bagian barat kabupaten ini relatif datar dengan kemiringan kurang dari 8%, sedangkan bagian selatan dan tenggara relatif curam dengan kemiringan lebih dari 45%.

Berdasarkan elevasi atau kemiringan wilayah, Kabupaten Agam dibagi dalam 4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut:

  1. Kemiringan 0-2%, daerah datar seluas 65.340 Ha.
  2. Kemiringan 2-15%, daerah landai seluas 28.482 Ha.
  3. Kemiringan 15-40%, daerah berombak, berbukit sampai terjal seluas 41.612 Ha.
  4. Kemiringan > 40%, daerah kemiringan sangat terjal seluas 77.024 Ha.

Berikut adalah wilayah kecamatan-kecamatan berdasarkan tingkat ketinggian dari permukaan laut:

  1. Wilayah dengan ketinggian 0–500 mdpl seluas 44,55% sebagain besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
  2. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso 725 – 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan Malalak 425 – 2.075 m dpl, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palembayan 50 – 1.425 m dpl, Kecamatan Palupuh 325 – 1.650 m dpl, Kecamatan Banuhampu 925 – 2.750 m dpl dan Kecamatan Sungai Puar 625 – 1.150 m dpl.
  3. Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto 850 – 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 – 1.375 m dpl dan Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 – 2.625 m dpl.[7]

Iklim

Seperti daerah lainnya di Sumatera Barat, kabupaten Agam mempunyai iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 25 °C dan maksimum 33 °C dan tingkat kelembapan nisbi ±83%. Tingkat curah hujan di kabupaten Agam mencapai rata-rata 2.700–3.500 mm per tahun, di mana daerah sekeliling gunung lebih tinggi curah hujannya dibanding daerah pantai. Sedangkan kecepatan angin minimun di kabupaten ini adalah 4 km/jam dan maksimum 20 km/jam.


Data iklim Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rata-rata tertinggi °C (°F)30.8
(87.4)
31.6
(88.9)
32.1
(89.8)
32.7
(90.9)
33.1
(91.6)
32.5
(90.5)
31.9
(89.4)
31.7
(89.1)
31.2
(88.2)
30.6
(87.1)
30.4
(86.7)
30.5
(86.9)
31.59
(88.88)
Rata-rata harian °C (°F)25.7
(78.3)
26.2
(79.2)
26.6
(79.9)
27.1
(80.8)
26.8
(80.2)
26.3
(79.3)
25.7
(78.3)
25.6
(78.1)
25.5
(77.9)
25.4
(77.7)
25.5
(77.9)
25.5
(77.9)
25.99
(78.79)
Rata-rata terendah °C (°F)20.6
(69.1)
21.4
(70.5)
22.1
(71.8)
21.8
(71.2)
21.1
(70)
20.3
(68.5)
19.9
(67.8)
20.1
(68.2)
20.5
(68.9)
20.8
(69.4)
21.2
(70.2)
20.7
(69.3)
20.87
(69.58)
Presipitasi mm (inci)275
(10.83)
223
(8.78)
300
(11.81)
341
(13.43)
252
(9.92)
175
(6.89)
170
(6.69)
239
(9.41)
295
(11.61)
396
(15.59)
380
(14.96)
372
(14.65)
3.418
(134,57)
Rata-rata hari hujan 171419201611111519232221208
% kelembapan83828384828181828385868483
Rata-rata sinar matahari bulanan1891841921832062082051881601561581822.211
Sumber #1: Climate-Data.org [9]
Sumber #2: Weatherbase [10]

Pemerintahan

Sistem administrasi pemerintahan di kabupaten Agam terbagi dalam 16 kecamatan, 92 nagari, dan 467 jorong dengan ibu kota terletak di Lubuk Basung.[11] Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, timbul konflik dan penolakan dari masyarakat yang wilayahnya dimasukan ke dalam wilayah administrasi kota Bukittinggi. Masyarakat Agam merasa nyaman dengan penerapan pemerintahan nagari dibandingkan berada dalam sistem kelurahan. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi adat dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari.[12]

Bupati

BupatiMulai menjabatAkhir menjabatWakil Bupati
Andri Warman26 Februari 2021PetahanaLowong

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Agam dalam tiga periode terakhir.[13][14][15][16][17]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2009-20142014-20192019-2024
Gerindra0 4 9
Golkar6 7 5
NasDem(baru) 4 2
Berkarya(baru) 1
PKS6 6 7
PPP4 4 5
PAN6 6 6
Hanura1 3 1
Demokrat11 9 7
PBB4 2 2
PBR1
PPRN1
Jumlah Anggota40 45 45
Jumlah Partai9 9 10


Kecamatan

Kabupaten Agam memiliki 16 kecamatan dan 92 nagari. Luas wilayahnya mencapai 2.226,27 km² dan penduduk 525.348 jiwa (2022) dengan sebaran 235,98 jiwa/km².[18][19][20]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Agam, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlahStatusDaftar
13.06.05IV Koto7Nagari
13.06.07Ampek Angkek7Nagari
13.06.13Ampek Nagari4Nagari
13.06.06Banuhampu7Nagari
13.06.08Baso8Nagari
13.06.14Candung3Nagari
13.06.15Kamang Magek5Nagari
13.06.02Lubuk Basung5Nagari
13.06.16Malalak4Nagari
13.06.04Matur6Nagari
13.06.11Palembayan9Nagari
13.06.10Palupuh5Nagari
13.06.12Sungai Pua5Nagari
13.06.01Tanjung Mutiara4Nagari
13.06.03Tanjung Raya10Nagari
13.06.09Tilatang Kamang3Nagari
TOTAL92

Demografi

Masjid Bingkudu, salah satu masjid tertua di Indonesia

Jumlah penduduk kabupaten Agam pada sensus tahun 2008 mencapai 445.387 orang, terdiri dari 215.097 laki-laki dan 230.290 perempuan. Kecamatan Lubuk Basung merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 62.131. Dengan luas wilayah 2.232,30 km² dan didiami oleh 445.387 orang, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatan penduduk kabupaten ini adalah 199 orang per km², di mana kecamatan IV Angkek merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya, yaitu 1.223 orang per km².

Kabupaten ini memiliki jumlah angkatan kerja 203.799 orang dan sekitar 11.435 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kabupaten ini didominasi oleh suku bangsa Minangkabau, tetapi terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa dan Batak.[21]

Pendidikan

Pendidikan formalSD atau MI negeri dan swastaSMP atau MTs negeri dan swastaSMA negeri dan swastaMA negeri dan swastaSMK negeri dan swastaPerguruan tinggi
Jumlah satuan4641222428121
Data sekolah di kabupaten Agam
Sumber:
[22][23]

Kesehatan

Kabupaten Agam telah memiliki 22 unit puskesmas, 122 unit puskesmas pembantu, dan 29 unit puskesmas keliling. Selain itu, terdapat pula sebuah rumah sakit umum milik pemerintah daerah setempat yang terletak di kecamatan Lubuk Basung.[24]

Perhubungan

Kabupaten Agam mempunyai posisi yang strategis karena dilewati oleh jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Medan maupun Kota Pekanbaru.

Ekonomi

Saat ini, perekonomian kabupaten Agam dibentuk oleh sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata dan industri. Kontribusi sektor-sektor tersebut cukup signifikan bagi kehidupan sosial budaya masyarakat di kabupaten Agam dan hal ini juga disokong dengan selesainya pembangunan tiga buah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Maninjau atau PLTA Maninjau dan dua buah PLTA di Batang Agam sebagai salah satu sumber energi listrik. PLTA Maninjau I menghasilkan listrik 68 MW, Maninjau II 39 MW, dan Maninjau III 16 MW. Sementara PLTA Batang Agam I dan II masing-masing memproduksi listrik 10 MW.[8]

Sebagai mata pencaharian utama dari penduduk di kabupaten Agam adalah pada bidang pertanian, dengan padi sebagai produk unggulan,[25] produksi padi dari kawasan ini dapat mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti kol, kentang, tomat, cabai, dan wortel merupakan komoditas pertanian yang cukup dominan dan menjadi pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan untuk pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup sekitar 36% dari luas wilayahnya. Selain itu perkembangan komoditas sayuran sangat didukung pula oleh kondisi fisik wilayah yang sebagian besar berada pada daerah ketinggian.

Kabupaten Agam berpotensi pada sektor perkebunan, terutama dengan komoditas andalannya, yaitu kelapa sawit. Nilai ekspor yang diperoleh dari kelapa sawit cukup tinggi, karena permintaan akan kelapa sawit di pasaran internasional juga cukup tinggi. Selain itu di kabupaten Agam masih terdapat komoditas andalan lainnya seperti kakao dan kopi. Tanaman lain yang menghasilkan produksi besar adalah tebu dan kulit manis, walaupun volume produksinya tidak sebesar kelapa sawit.

Sementara itu pengembangan perikanan selain dari hasil laut, adalah pengembangan perikanan air tawar di antaranya ikan nila, juga terus ditingkatkan terutama pada kecamatan Tanjung Raya dan Lubuk Basung. Pembudidayaan dengan pola intensif ini dilakukan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Air Tawar (KAT) 544,94 Ha, Kolam Jaring Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan sawah (SWH) 37,70 Ha. Dan hasil produksi perikanan ini berpotensi untuk diekspor, terutama dalam bentuk fillet ikan nila.[26]

Saat ini kegiatan pertambangan di kabupaten Agam belum dikelola dan dikembangkan, padahal di dalam tanahnya tersimpan bahan galian strategis yang belum tersentuh sama sekali. Di kawasan kabupaten Agam terindikasi zona alterasi dan mineralisasi yang membawa mineral logam, endapan pasir besi serta bahan galian industri lebih kurang 12 macam.

Sumber daya alam

Sumber daya alam utama di daerah pantai adalah kopra, tebu, jagung, bawang merah, berbagai jenis kacang-kacangan, dan padi. Daerah yang lebih tinggi antara lain menghasilkan cengkih, kentang, kol, sawi, buncis, bawang prei, kopi, nilam, gambir, dan karet. Sejak beberapa tahun terakhir tanaman markisa juga dipopulerkan di Agam, yang hasilnya diolah menjadi sirup lalu dipasarkan ke luar kabupaten Agam.[8]

Kebun kelapa meliputi daerah seluas 56.744 hektare dengan produksi yang mencapai rata-rata 3.000 ton per tahun. Kebun karet yang kebanyakan dikelola oleh penduduk setempat, meliputi luas 244 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 95 ton per tahun.

No.Penggunaan LahanLuas (Ha)Persentasi (%)
1.Hutan85.00538,28
2.Kebun campur, semak, atau lahan bukaan sementara58.66526,42
3.Perkebunan39.89217,96
4.Penggunaan lahan lainnya (danau, pemukiman, dan sawah)38.517<20

Pariwisata

Seperti pada umumnya wilayah di provinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam memiliki bentang alam yang cukup indah. Hal ini berpotensi sebagai objek pariwisata alam. Selain itu banyak pula objek-objek yang merupakan peninggalan dari zaman dahulu. Objek wisata terkenal antara lain: Kelok 44 (Kelok Ampek Puluh Ampek), Puncak Lawang, Danau Maninjau, Janjang Sajuta (Pakan Sinayan), Banto Royo, Danau Tarusan Kamang, Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang, Tabek Gadang (Sungai Tanang), dan lain-lain.

Referensi

Pranala luar