Kontes kecantikan

kompetisi bakat dan kepribadian

Sebuah kontes kecantikan, adalah kompetisi yang terutama berfokus pada keindahan fisik kontestan, meskipun kontes seperti itu sering menggabungkan kepribadian, bakat, dan jawaban atas pertanyaan juri sebagai kriteria penilaian. Ungkapan ini hampir selalu mengacu hanya untuk kontes wanita dan anak perempuan;[1][2][3] peristiwa serupa untuk pria atau anak laki-laki disebut dengan nama lain atau mungkin Man Body Contest.

Pemenang kompetisi International Pageant of Pulchritude 1930

Penyelenggara setiap kontes dapat menentukan aturan kompetisi, termasuk rentang usia kontestan yang dapat berpartisipasi. Aturan tersebut juga mewajibkan para kontestan untuk tidak menikah, dan "berkepribadian baik", "amatir", dan tersedia untuk promosi, selain kriteria-kriteria lainnya. Aturan ini juga dapat mengatur standar pakaian di mana kontestan akan mendapat penilaian, termasuk jenis pakaian renang yang digunakan.

Kontes kecantikan anak-anak terutama berfokus pada kecantikan, gaun, pemodelan, olahraga, bakat, dan wawancara pribadi, sementara kontes wanita dewasa dan remaja umumnya berfokus pada tata rias wajah, rambut dan gaun, pemodelan baju renang, dan wawancara pribadi. Pemenang kontes kecantikan sering disebut ratu kecantikan. Istilah merendahkan clapper (penepuk tangan) sering mengacu pada peserta yang kalah (atau tidak meraih posisi apapun dalam kompetisi) sementara posisi kontestan (pemeringkatan) dalam keseluruhan kompetisi disebut sebagai placement (penempatan). Penghargaan yang diperoleh dari kontes tersebut dapat berupa gelar, tiara atau mahkota, selempang, beasiswa, dan hadiah uang tunai.[4]

Sejarah

Kontes kecantikan Lone Star State Selects Beauties for 100 Year[5]

Festival Eropa pada saat era abad pertengahan memberikan garis keturunan paling langsung untuk kontes kecantikan. Misalnya, perayaan Inggris May Day selalu melibatkan pemilihan May Queen. Di Amerika Serikat, tradisi May Day dalam memilih seorang wanita untuk dijadikan simbol karunia dan cita-cita masyarakat terus berlanjut, saat wanita muda yang cantik berpartisipasi dalam perayaan publik.[6]

Kontes kecantikan modern pertama Amerika diselenggarakan oleh Phineas Taylor Barnum pada tahun 1854, namun kontes kecantikan tersebut tidak diadakan kembali karena adanya protes publik.[7][8] Ia sebelumnya memegang kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Pada tahun 1880, "Kontes Kecantikan Pakaian Mandi" pertama berlangsung sebagai bagian dari festival musim panas untuk mempromosikan bisnis di Rehoboth Beach, Delaware.

Concours de Beauté, kontes kecantikan pertama di dunia, diadakan di Spa, Belgia pada tanggal 19 September 1888. Hadiah pertama sebesar 5.000 franc diberikan pada Bertha Soucaret berusia 18 tahun, seorang Gadis Kreol dari Guadeloupe.

Kontes kecantikan menjadi lebih populer pada tahun 1880-an. Pada tahun 1888, gelar ratu kecantikan diberikan kepada kontestan Kreol berusia 18 tahun dalam sebuah kontes di Spa, Belgia. Semua peserta harus menyediakan foto dan deskripsi singkat tentang diri mereka untuk memenuhi syarat untuk masuk dan 21 finalis terpilih dinilai oleh panel formal.[9] Peristiwa semacam itu tidak dianggap terhormat. Kontes kecantikan mulai dianggap lebih terhormat dengan kontes "Miss America modern pertama yang diadakan pada tahun 1921.[10]

Miss America

Kontes kecantikan tertua dan masih berlangsung hingga saat ini adalah Miss America, yang pertama kali diadakan tahun 1921 oleh seorang pebisnis lokal untuk menarik turis datang ke Atlantic City, New Jersey.[11] Kontes tersebut diikuti oleh pemenang dari kontes kecantikan sebuah surat kabar lokal dalam sebuah kontes "Kecantikan Antar-Kota", yang pada saat itu dihadiri oleh lebih dari ratusan orang. Margaret Gorman yang berusia 16 tahun dari Washington, D.C. dimahkotai sebagai Miss America 1921, memenangi baik kontes popularitas dan kecantikan, dan dihadiahi uang $100.[12]

International Pageant of Pulchritude

Para pemenang kontes International Pageant of Pulchritude 1930

Pada Mei 1920 promotor CE Barfield di Galveston, Texas menyelenggarakan acara baru yang dikenal sebagai "Splash Day" di pulau tersebut. Acara ini menampilkan kompetisi "Bathing Girl Revue" sebagai pusat dari atraksi.[13][14][15] Acara ini merupakan kick-off dari musim panas di kota dan hadir setiap tahunnya.

Acara ini cepat menjadi dikenal di luar Texas dan, dimulai pada tahun 1926, kontes internasional pertama di dunia diadakan, yang dikenal sebagai "International Pageant of Pulchritude".[14] Kontes ini disebut-sebut menjadi model bagi kontes kecantikan modern.[15][16][17] Kontes ini menampilkan kontestan dari Britania Raya, Rusia, Turki, dan banyak negara lain dan gekar yang diberikan pada waktu itu dikenal sebagai "Miss Universe".[15][18] Acara ini kemudian tidak diadakan kembali di Amerika Serikat pada tahun 1932 karena terjadinya depresi (kontes sempat kembali diadakan di Belgia).

Kontes kecantikan di Montreal, 1948

Pasca Perang Dunia II

Popularitas kontes Miss America mengundang banyak organisasi untuk mendirikan kontes serupa pada tahun 1950-an dan seterusnya. Kontes Miss World dimulai tahun 1951, Miss Universe dimulai tahun 1952 seperti halnya Miss USA. Miss International dimulai tahun 1960. Kontes Miss Black America diadakan pertama kali tahun 1968[19] sebagai respon atas tidak dilibatkannya wanita Afrika Amerika di kontes Miss America. Organisasi Miss Universe mulai menyelenggarakan kontes Miss Teen USA pada tahun 1983 untuk remaja berusia 14-19 tahun, dan Miss Earth dimulai pada tahun 2001. Kontes serupa yang juga turut diperhitungkan seperti Miss Supranational yang pertama kali diadakan tahun 2009 dan Miss Grand International tahun 2013. Kontes-kontes tersebut masih berlanjut hingga saat ini.

Kontes internasional utama

Kontes internasional utama bagi wanita diantaranya kompetisi tahunan Miss World (didirikan oleh Eric Morley pada tahun 1951), Miss Universe (didirikan pada 1952), Miss International (didirikan pada tahun 1960) Miss Supranational (didirikan pada tahun 2009) Miss Grand International (didirikan pada tahun 2013) dan Miss Earth (didirikan pada tahun 2001). Kelima kontes tersebut dianggap sebagai kontes "Grand Slam International Pageant", lima kontes kecantikan internasional terbesar dan paling prestis di dunia.[20][21][22]

Sementara itu seiring perkembangan zaman, situs web Global Beauties pada tahun 1998 memperkenalkan konsep "The Grand Slam of Beauty Pageants™", untuk membangun perbedaan antara kontes kecantikan top-tier di seluruh dunia. Kontes yang termasuk dalam daftar Grand Slam diantaranya Miss Universe, Miss World, Miss International, Miss Supranational, Miss Grand International, Miss Earth. Daftar tersebut terkadang disebut pula sebagai kontes "Big Five" atau di kenal sebagai "The Five Sister" yang mendapat reputasi tinggi secara internasional.[23]

Didirikan tahunKontesPenyelenggaraLokasiPemenang pertama
1951Miss WorldEric Morley,
Miss World Organization
London, Inggris Kiki Håkansson[11]
1952Miss UniverseJKN Global GroupNew York City , Bangkok Armi Kuusela[11]
1960Miss InternationalInternational Cultural AssociationTokyo, Jepang Stella Márquez
2001Miss EarthCarousel ProductionsQuezon City, Filipina Catharina Svensson[11]
2009Miss SupranationalWorld Beauty AssociationPanama City, Panama Oksana Morya[11]
2013Miss Grand InternationalMiss Grand International Co., Ltd.Bangkok, Thailand Janelee Chaparro[11]

Tahun 2002 merupakan tahun yang luar biasa bagi sejumlah pemenang dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim. Pada tahun tersebut, Miss Lebanon, Christina Sawaya memenangkan kontes Miss International, Miss Turki, Azra Akın memenangkan Miss World, dan pemenang Miss Earth pada tahun tersebut pada awalnya adalah Džejla Glavović dari Bosnia dan Herzegovina (sebelum digantikan oleh Winfred Omwakwe dari Kenya). Pada tahun 2006, seorang wanita Muslim Pakistan dinobatkan sebagai Miss Bikini Universe pertama, Mariyah Moten, yang kemudian menjadi kontroversi di seluruh dunia.

Penggunaan bikini

Kontestan Miss Amsterdam 1960 mengenakan pakaian renang

Persyaratan bagi kontestan untuk memakai pakaian renang merupakan aspek kontroversial dalam berbagai kompetisi. Kontroversi ini terus mencuat seiring dengan meningkatnya popularitas bikini setelah penggunaannya diperkenalkan pada tahun 1946. Penggunaan bikini dilarang di Miss America pada tahun 1947 karena adanya protes dari penganut Katolik Roma.[24] Ketika kontes Miss World dimulai tahun 1951, terjadi protes ketika pemenang dinobatkan dengan mengenakan bikini. Paus Pius XII mengutuk penobatan itu sebagai dosa,[25][26] dan negara-negara dengan tradisi keagamaan yang kuat mengancam untuk menarik delegasi.[27] Penggunaan bikini dilarang untuk kontes pada tahun-tahun berikutnya. Tidak sampai akhir tahun 1990-an, bikini diizinkan kembali untuk dikenakan,[11] namun tetap menimbulkan kontroversi ketika malam final diadakan di lokasi dimana bikini (atau pakaian renang secara umum) tidak disetujui menurut norma sosial di tempat tersebut.[11][28] Seperti contoh, pada tahun 2003, Vida Samadzai dari Afghanistan menyebabkan kegemparan di negara asalnya saat ia berpartisipasi dalam kontes Miss Earth dengan mengenakan bikini.[11] Pada tahun 2013, babak pakaian renang dari kontes Miss World dicoret karena protes masyarakat Islam di Bali (Indonesia), tempat kontes diadakan.[28] Pada tahun 2014, kontes Miss World secara resmi mengakhiri dan mengeliminasi babak pakaian renang dari kontesnya, dan berfokus pada kegiatan sosial melalui Beauty with a Purpose-nya mulai tahun 2015.[29]

Kontes kecantikan di Indonesia

Kritik

Panel juri pada kontes Binibining Pilipinas 2008

Para kritikus kontes kecantikan berpendapat bahwa kontes kecantikan meyakini gagasan bahwa anak perempuan dan perempuan harus dihargai terutama untuk penampilan fisik mereka, dan hal ini memberi tekanan yang besar bagi wanita untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan konvensional dengan menghabiskan waktu dan uang pada busana, kosmetik, tata rambut, atau bahkan melakukan operasi plastik. Mereka mengklaim bahwa hal tersebut dilakukan untuk mengejar kecantikan fisik bahkan mendorong beberapa perempuan untuk melakukan diet hingga pada suatu titik yang dapat merugikan diri mereka sendiri.[30][31][32]

Ada pendapat bahwa bukannya memberdayakan wanita, kontes kecantikan melakukan hal yang sebaliknya karena mereka menyangkal nilai kemanusiaan penuh bagi perempuan dengan menempatkan mereka sebagai subyek objektifikasi; mereka memperkuat gagasan bahwa satu-satunya tujuan seorang wanita adalah untuk terlihat menarik.[33]

Kritik lain bahwa meraih posisi pada kontes kecantikan adalah cara kecantikan dapat secara kuantitas dapat dinilai seperti yang ditulis pada "Myth of the Perfect 10".[34] Kecantikan menjadi koefisien numerik dalam pemberian peringkat bagi kontestan, dan tipe penjurian seperti ini masih tetap diikuti sebagai sebuah sistem bahkan di kontes berskala nasional seperti Miss America.[35]

Lihat pula

Referensi

Bacaan lebih lanjut