Negara maju

Negara maju (atau negara berpenghasilan tinggi, negara industri)[3][4] adalah negara berdaulat yang memiliki kualitas hidup yang tinggi, ekonomi yang maju dan infrastruktur teknologi yang canggih relatif dibandingkan negara-negara yang kurang maju lainnya. Negara-negara yang memiliki pendapatan minimal US$11.906 per tahun atau lebih dapat disebut sebagai negara maju.[5] Umumnya, kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat pembangunan ekonomi negara adalah produk domestik bruto (PDB),[6] pendapatan nasional bruto (PNB), pendapatan per kapita, tingkat industrialisasi, jumlah infrastruktur yang tersebar luas, dan standar hidup umum;[7] namun beberapa negara yang telah mencapai PDB tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status sebagai negara maju.

  Negara maju
  Data tidak tersedia

Klasifikasi terbaru diurutkan oleh IMF[1] dan UN[2]

Negara-negara maju umumnya memiliki ekonomi pasca-industri yang lebih maju, artinya sektor jasa memberikan lebih banyak kekayaan daripada sektor industri. Mereka kontras dengan negara-negara berkembang, yang sedang dalam proses industrialisasi atau pra-industri dan hampir seluruhnya agraris, beberapa di antaranya mungkin masuk dalam kategori negara terbelakang. Pada tahun 2015, negara maju terdiri dari 60,8% dari PDB global berdasarkan nilai nominal dan 42,9% dari PDB global berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja menurut Dana Moneter Internasional.[8]Saat ini, negara-negara maju sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur.[9]

Istilah lain

Istilah yang terkait dengan konsep negara maju adalah "negara industri", "negara yang lebih maju (more developed country/MDC)", "negara yang lebih maju secara ekonomi" (more economically developed country/MEDC), "negara Utara Global", "negara dunia pertama", dan "negara pasca industri". Istilah negara industri mungkin agak ambigu, karena industrialisasi adalah proses berkelanjutan yang sulit didefinisikan. Negara industri pertama adalah Britania Raya, lalu Belgia. Selanjutnya menyebar lebih jauh ke Jerman, Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Akan tetapi, menurut beberapa ekonom seperti Jeffrey Sachs, kesenjangan saat ini antara negara maju dan negara berkembang sebagian besar merupakan fenomena abad ke-20.[10] Mathis Wackernagel menyebut pelabelan dua golongan negara tersebut tidak jelas atau tidak deskriptif.[11]

Ciri-ciri dan kriteria

Ciri ciri negara maju[12]

  • Memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pendapatan perkapita yang tinggi. Pendapatan per kapita digunakan untuk menunjukkan rata rata penghasilan setiap penduduk dalam suatu negara.[13] Negara-negara maju memproduksi barang-barang yang bernilai tinggi seperti pesawat terbang, mobil, dan barang elektronik lainnya, selain itu profesi masyarakat sebagian besar di bidang jasa yaitu pendidikan, hiburan, konsultan, dan jasa keuangan.
  • Angka pengangguran rendah. Para pengangguran di negara maju biasanya mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat para pengangguran bermalas-malasan. Hal itu disebabkan pengangguran tersebut memiliki tingkat kesadaran untuk bekerja dan mencari pekerjaan baru sangat tinggi.
  • Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang dengan pesat dan cepat.[14] Pemerintah memberikan beragam fasilitas untuk menunjang keberhasilan di bidang tersebut. Para ilmuwan memiliki semangat tinggi dalam melakukan observasi dan praktik guna menghasilkan temuan-temuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa negara yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Amerika Serikat.
  • Sistem pendidikan dan kesehatan yang baik. Penduduk di negara maju sudah melek huruf atau bisa membaca dan menulis dengan lancar. Pemerintah memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai untuk menunjang dunia pendidikan. Selain itu pemerintah juga memberikan jaminan berupa pendidikan dasar kepada seluruh rakyatnya dan para pendidik atau guru juga memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi. Di samping itu, pemerintah memberikan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang memadai sehingga penduduknya memiliki kesejahteraan yang sangat tinggi.
  • Infrastruktur Negara-negara maju umumnya memiliki infrastruktur yang sudah berkembang. Perkembangan itu menompang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi suatu negara.[15]

PBB tidak memiliki kriteria pasti suatu negara disebut maju atau berkembang.

Divisi Statistik PBB menyatakan:

Tidak ada konvensi mengenai penentuan suatu negara atau wilayah "maju" dan "berkembang" dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.[16]

Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan juga menyatakan:

Sebutan "maju", "dalam transisi", dan "berkembang" dimaksudkan untuk kemudahan statistik dan tidak selalu berarti ungkapkan penilaian terhadap tahap yang dicapai oleh negara atau wilayah tertentu dalam proses pembangunan.[17]

Meski begitu, para ahli dan beberapa organisasi internasional memiliki kriteria sendiri dalam penyebutan status negara, seperti keadaan ekonomi, indeks pembangunan, dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia

Negara-negara di urutan "Sangat Tinggi" Indeks Pembangunan Manusia (berdasarkan laporan 2019).

Negara-negara maju menurut Laporan Pembangunan Manusia 2019 oleh Program Pembangunan PBB memiliki IPM di atas 0,800, ambang batas ukuran pembangunan manusia yang "sangat tinggi".[18] Sejak 1990, Norwegia (2001–2006, 2009–2018), Jepang (1990–1991 dan 1993), Kanada (1992 dan 1994–2000), dan Islandia (2007–2008) memiliki skor IPM tertinggi.

Program Pembangunan PBB menghitung nilai IPM berdasarkan perkiraan data tahun 2018, ditunjukkan dalam tabel berikut.

Legenda:

  • = meningkat
  • = tetap
  • = menurun
  • Nomor dalam kurung menunjukkan urutan meningkat atau menurunnya posisi negara dari urutan tahun 2017.

UrutanNegaraIPM
Urutan di tahun 2018 (laporan 2019)
Perubahan dari tahun sebelumnya Urutan di tahun 2018 (laporan 2019)
Perubahan dari tahun sebelumnya
32  Yunani0.872 0.001
32 (1)  Polandia0.872 0.004
34  Lithuania0.869 0.003
35  Uni Emirat Arab0.866 0.002
36 (2)  Andorra0.857 0.005
36  Arab Saudi0.857 0.001
36 (1)  Slovakia0.857 0.003
39  Latvia0.854 0.004
40  Portugal0.850 0.002
41  Qatar0.848
42  Chile0.847 0.002
43  Brunei0.845 0.002
43  Hungaria0.845 0.004
45  Bahrain0.838 0.001
46  Kroasia0.837 0.002
47  Oman0.834 0.001
48  Argentina0.830 0.002
49  Rusia0.824 0.002
50  Belarus0.817 0.002
50 (1)  Kazakhstan0.817 0.004
52 (1)  Bulgaria0.816 0.003
52 (1)  Montenegro0.816 0.003
52 (1)  Romania0.816 0.003
55 (1)  Palau0.814 0.003
56 (5)  Barbados0.813
57  Kuwait0.808 0.001
57 (1)  Uruguay0.808 0.001
59  Turki0.806 0.001
60  Bahamas0.805 0.001
61  Malaysia0.804 0.002
62  Seychelles0.801 0.001

Ekonomi

( Perlu Pengembangan)

Daftar

Menurut IMF

Berikut adalah daftar 42 ekonomi maju menurut Dana Moneter Internasional.[19] Yang dicetak miring di daftar ini adalah bagian dari negara lain (seperti Puerto Riko merupakan bagian dari Amerika Serikat).

Eropa:


Amerika:


Oseania:

Komite DAC

Komite Bantuan Pembangunan (Development Assistance Committee) adalah kelompok 29 negara ditambah Uni Eropa sebagai donor utama yang membahas masalah seputar bantuan pembangunan dan pengurangan kemiskinan di negara berkembang. Anggotanya adalah sebagai berikut.[20]


23 negara di Eropa:

2 negara di Amerika:

2 negara di Asia:

2 negara di Oceania:

Paris Club

Paris Club (Prancis: Club de Paris) adalah kelompok pejabat dari negara kreditor besar yang berperan untuk menemukan solusi terkoordinasi dan berkelanjutan terhadap masalah kesulitan pembayaran yang dialami oleh negara pengutang. Terdapat 22 anggota tetap sebagai berikut.[21]

15 negara di Eropa:

3 negara di Amerika:

3 negara di Asia:

1 negara di Oceania:

Catatan

Referensi

Pranala luar