Perpustakaan Kongres Amerika Serikat

Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress) merupakan perpustakaan penelitian Amerika Serikat yang secara resmi melayani Kongres Amerika Serikat dan secara de facto merupakan perpustakaan nasional Amerika Serikat. Lembaga ini merupakan lembaga kultural federal tertua di Amerika Serikat. Perpustakaan ini bertempat pada tiga gedung Capitol Hill di Washington, D.C.; dan merupakan penyokong bagi pusat konservasi di Culpeper, Virginia.[3] Fungsi dari perpustakaan diawasi oleh Pustakawan Kongres, dan bangunannya dikelola oleh Arsitek Capitol. Perpustakaan Kongres Amerika Serikat merupakan salah satu perpustakaan terbesar di dunia.[4][5] Kepala perpustakaan disebut Librarian of Congress (Pustakawan Kongres). "Koleksinya bersifat universal, tidak dibatasi oleh subjek, format, atau batas negara, dan mencakup bahan penelitian dari seluruh belahan dunia serta lebih dari 450 bahasa."[3] Katalog perpustakaan ini mendaftar lebih dari 32 juta judul bahan pustaka yang ditulis dalam 470 bahasa. Perpustakaan juga menyimpan koleksi 61 juta manuskrip, dan koleksi buku langka terbesar di Amerika Utara, termasuk naskah Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat dan Kitab Gutenberg (satu dari 4 salinan velum dalam keadaan sempurna yang ada).[6] Selain itu, perpustakaan menyimpan lebih dari 1 juta judul terbitan pemerintah Amerika Serikat, 1 juta terbitan surat kabar dari seluruh dunia selama 3 abad terakhir, 33.000 volume surat kabar yang dijilid, 500.000 gulung mikrofilm, lebih dari 6.000 judul buku komik, dan koleksi literatur hukum terbesar di dunia.[7] Koleksi bahan nonbuku terdiri dari film, 4,8 juta judul peta, lembar musik, 2,7 juta judul rekaman suara, lebih dari 13,7 juta lembar foto (termasuk gambar arsitektur), serta biola Betts Stradivarius dan Cassavetti Stradivarius.

Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress)
the word "library" in bold, narrow letters, with "library of congress" to its left in small orange type

schematic round seal of eagle of the Library of Congress
Bendera dari Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress)
Peta
38°53′19″N 77°00′17″W / 38.88861°N 77.00472°W / 38.88861; -77.00472 77°00′17″W / 38.88861°N 77.00472°W / 38.88861; -77.00472
LokasiWashington, D.C., United States
Didirikan24 April 1800; 223 tahun lalu (1800-04-24)
BranchesN/A
Collection
Ukuran
  • 171 juta barang, termasuk:
  • 25 juta buku katalog
  • 15,5 juta item cetak lainnya
  • 4,2 juta rekaman
  • 74,5 juta manuskrip
  • 5,6 juta peta
  • 8,2 juta lembar musik
    [1]
Access and use
SirkulasiPerpustakaan tidak diedarkan untuk umum
Populasi yang dilayani541 anggota Kongres Amerika Serikat, staf kongres, dan warga negara Amerika.
Other information
Anggaran$684,04 juta[2]
DirekturCarla Hayden (2016–present) Perpustakawan Kongres
Karyawan3,105[2]
Situs webLoC.gov
Ruang baca utama di Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress)

Kongres pindah ke Washington, D.C., pada tahun 1800 setelah mengadakan sesi pertemuan selama 11 tahun di ibu kota nasional sementara di Kota New York dan Philadelphia. Di kedua kota tersebut, anggota Kongres Amerika Serikat memiliki akses ke koleksi New York Society Library dan Library Company of Philadelphia yang cukup besar.[8] Perpustakaan Kongres yang tidak begitu besar ditempatkan di Capitol Amerika Serikat pada sebagian besar abad ke-19 sampai awal 1890-an.

Sebagian besar koleksi original dibakar oleh Britania Raya selama Perang tahun 1812 dan perpustakaan memulai upaya untuk memulihkan koleksinya pada tahun 1815. Perpustakaan membeli seluruh koleksi pribadi Thomas Jefferson sebanyak 6.487 buku, dan koleksinya perlahan-lahan berkembang pada tahun-tahun berikutnya, meskipun mengalami kebakaran lain di kamar Capitol pada tahun 1851 yang menghancurkan sejumlah besar koleksi, termasuk banyak buku Jefferson. Setelah Perang Saudara Amerika, membuat pentingnya Perpustakaan Kongres Amerika Serikat semakin meningkat seiring dengan pertumbuhannya, dan ada kampanye untuk membeli salinan pengganti untuk volume yang telah dibakar. Perpustakaan Kongres Amerika Serikat mendapatkan hak terkait pemindahan semua karya berhak cipta untuk menyimpan dua salinan buku, peta, ilustrasi, dan diagram yang dicetak di Amerika Serikat. Itu juga yang membangkitkan koleksinya. Perkembangannya mencapai puncaknya antara tahun 1888 dan 1894 dengan pembangunan gedung perpustakaan besar yang terpisah di seberang jalan dari Capitol. Dua bangunan tambahan telah dibangun pula di dekatnya untuk menampung koleksi dan penyediaan berbagai pelayanan, satu di tahun 1930-an dan satunya lagi di tahun 1970-an.

Misi utama perpustakaan adalah untuk meneliti pertanyaan yang dibuat oleh anggota Kongres, yang dilakukan melalui Congressional Research Service, juga untuk menampung dan mengawasi United States Copyright Office. Perpustakaan Kongres Amerika Serikat terbuka untuk umum untuk penelitian, meskipun hanya pejabat tinggi pemerintah dan pegawai perpustakaan yang boleh memeriksa (yaitu, memindahkan dari tempat) buku dan materinya.[9]

Sejarah

Proses pembangunan Gedung Thomas Jefferson (8 Juli 1888 hingga 15 Mei 1894).

1800–1851: Awal Mula dan Sumbangan dari Jefferson

James Madison dari Virginia memiliki andil dengan gagasannya untuk menciptakan perpustakaan kongres, pertama kali membuat proposisi pada tahun 1783.[10] Perpustakaan Kongres Amerika Serikat didirikan 24 April 1800 setelah Presiden John Adams menandatangani akta Kongres yang memindahkan ibu kota Amerika Sertikat dari Philadelphia ke ibu kota yang baru di Washington. Di dalam akta tersebut disebut tentang uang sejumlah AS$5.000 yang disediakan "untuk membeli buku-buku yang mungkin dibutuhkan oleh Kongres..., dan mengatur tempat yang sesuai untuk menyimpannya..."[11] Buku-buku dipesan dari London, dan koleksi awal yang terdiri dari sejumlah 740 judul buku dan 30 peta disimpan di Gedung Capitol yang baru dibangun.[12] Walaupun koleksinya mencakup berbagai jenis subyek, sebagian besar buku yang dipesan adalah buku-buku hukum sesuai dengan tugas Kongres sebagai pembuat hukum di Amerika Serikat.

Thomas Jefferson berjasa dalam tahap awal pendirian perpustakaan ini. Pada 26 Januari 1802, ia mengesahkan undang-undang pertama yang menetapkan struktur organisasi Perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Undang-undang ini menciptakan posisi kepala perpustakaan yang disebut Pustakawan Kongres (Librarian of Congress) dan Komite Bersama Perpustakaan yang mengatur dan mengawasi perpustakaan, serta tidak lupa memberi izin bagi presiden dan wakil presiden untuk meminjam buku.[12] Undang-undang baru juga memperpanjang hak pinjaman privilese kepada presiden dan wakil presiden.[13][14]

Pada bulan Agustus 1814, setelah mengusir tentara Amerika di Bladensburg, Britania Raya tanpa pertumpahan darah menduduki Washington, D.C, sebagai upaya pembalasan atas kerusuhan Amerika di Port Dover, Britania Raya memerintahkan dalam upaya banyak penhancuran bangunan umum di kota. Pasukan Britania Raya membakar Perpustakaan Kongres, termasuk koleksinya sebanyak 3.000 jilid[12]. Koleksi jilid tersebut tersimpan di sayap Senat Capitol.[14][15] Salah satu dari sedikit jilid kongres yang bertahan adalah buku rekening penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk tahun 1810.[16] Jilid tersebut diambil sebagai suvenir oleh Sir George Cockburn, seorang perwira angkatan laut Britania Raya, lalu keluarganya mengembalikannya ke pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1940.[17]

Tidak sampai sebulan kemudian, mantan Presiden Jefferson menawarkan perpustakaan pribadinya[18][19][20] sebagai pengganti. Kongres menerima tawarannya pada Januari 1815, mengalokasikan $23.950 untuk membeli 6.487 bukunya.[12] Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat menentang pembelian langsung tersebut, termasuk Daniel Webster perwakilan dari New Hampshire. Dia ingin mengembalikan "semua buku yang cenderung ateis, tidak religius, dan tidak bermoral".[21]

Jefferson telah menghabiskan 50 tahun untuk mengumpulkan berbagai macam buku dalam beberapa bahasa dan beberapa topik ilmu seperti filsafat, sejarah, hukum, agama, arsitektur, perjalanan, ilmu alam, matematika, studi klasik Yunani dan Roma, penemuan modern, balon udara panas, musik, kapal selam, fosil, pertanian, dan meteorologi.[10] Dia juga telah mengumpulkan buku-buku tentang topik yang biasanya tidak dilihat sebagai bagian dari perpustakaan legislatif, seperti buku masak. Tapi, dia percaya bahwa semua topik ilmu punya tempat di Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress). Dia berkomentar:

Saya tidak tahu apakah buku tersebut berisi cabang ilmu pengetahuan yang ingin dikeluarkan Kongres dari koleksi mereka; sebenarnya, tidak ada subjek yang mungkin tidak berkesempatan dirujuk oleh Anggota Kongres.[21]

Koleksi Jefferson unik karena merupakan koleksi karya seorang sarjana, bukan pajangan dari koleksi seorang bangsawan. Dengan penambahan koleksinya yang menggandakan ukuran perpustakaan aslinya, Library of Congress berubah dari perpustakaan spesialis menjadi perpustakaan yang lebih umum.[22] Koleksi aslinya diatur ke dalam skema berdasarkan organisasi pengetahuan ala Francis Bacon. Secara khusus, Jefferson telah mengelompokkan buku-bukunya ke dalam Ingatan, Akal Budi, and Imajinasi, dan membaginya menjadi 44 subdivisi lagi.[23] Perpustakaan mengikuti skema organisasi Jefferson hingga akhir abad ke-19, lalu Pustakawan Herbert Putnam mulai mengerjakan struktur Klasifikasi Library of Congress yang lebih fleksibel yang berlaku untuk lebih dari 138 juta barang.

1851–1865: Masa sulit

Pada tanggal 24 Desember 1851 merupakan kebakaran terbesar dalam sejarah perpustakaan tersebut, menghancurkan 35.000 buku, sekitar dua pertiga dari koleksi perpustakaan dan dua pertiga dari penyerahan sumbangan koleksi Jefferson habis terbakar.[12] Kongres mengalokasikan $168.700 untuk mengganti buku-buku yang hilang pada tahun 1852 tetapi bukan untuk mendapatkan jenis kebendaan yang baru[24] (Pada 2008, pustakawan Kongres telah menemukan pengganti untuk kesemuanya kecuali 300 karya yang telah didokumentasikan sebagai koleksi asli Jefferson)[25] Pada masa Ini menandai dimulainya periode konservatif dalam administrasi perpustakaan oleh pustakawan John Silva Meehan dan ketua komite gabungan James A. Pearce, yang membatasi kegiatan perpustakaan.[12][24] Pandangan Meehan dan Pearce tentang ruang lingkup terbatas untuk Perpustakaan Kongres mencerminkan pandangan yang sama dengan anggota Kongres. Ketika Meehan menjadi pustakawan, dia mendukung dan mengabadikan gagasan bahwa "perpustakaan kongres harus memainkan peran terbatas di kancah nasional dan bahwa koleksinya, pada umumnya, harus menekankan kebendaan Amerika yang tegas dipergunakan untuk Kongres Amerika Serikat."[26] Pada tahun 1857, Setelah kantor hak cipta semuanya dipusatkan di Kantor Paten Amerika Serikat, berakhir pula peran Perpustakaan Kongres sebagai perpustakaan deposit untuk buku berhak cipta dan pamflet. Pada tahun 1859, Kongres mengalihkan kegiatan distribusi terbitan pemerintah kepada Kemenetrian Dalam Negeri dan program pertukaran buku internasional kepada Kementerian Luar Negeri.[27]

Periode sebelum Perang Saudara Amerika Serikat merupakan masa sulit bagi Perpustakaan Kongres. Pada tahun 1850-an, pustakawan Lembaga Smithsonian, Charles Coffin Jewett secara giat berusaha menjadikan perpustakaan yang dipimpinnya sebagai perpustakaan nasional Amerika Serikat. Usahanya dihalangi oleh Sekretaris Smithsonian bernama Joseph Henry yang ingin Smithsonian lebih berkonsentrasi dalam bidang penerbitan dan penelitian ilmiah.[28] Untuk memperkuat niatnya kepada Smithsonian, Henry mendirikan laboratorium, mengembangkan perpustakaan ilmu fisika yang kuat, dan memulai kontribusi Smithsonian untuk Pengetahuan yang pertama dari banyak publikasi, hal ini dimaksudkan untuk menyebarkan hasil penelitian.[29] Bagi Henry, Perpustakaan Kongres menurutnya lebih sesuai dikembangkan sebagai perpustakaan nasional. Tidak dapat menyelesaikan konflik, Henry memecat Jewett pada Juli 1854. Smithsonian tidak lagi berambisi menjadi perpustakaan nasional.

Pada tahun 1865 bangunan Smithsonian, bisa juga disebut sebagai Kastil karena gaya arsitektur Normannya, rusak parah akibat kebakaran. Kejadian ini memberi Henry kesempatan untuk menghubungkan Lembaga Smithsonian yang berkaitan dengan perpustakaan non-ilmiah ke Perpustakaan Kongres. Dalam rentang waktu ini, Perpustakaan Kongres sedang membuat rencana untuk membangun dan pindah ke Gedung Thomas Jefferson yang baru, gedung tersebut dirancang agar tahan api.[30] Diotorisasi oleh tindakan Kongres, Henry memindahkan perpustakaan non-ilmiah Smithsonian sebanyak 40.000 volume ke Perpustakaan Kongres pada tahun 1866.[12][31]

Presiden Abraham Lincoln menunjuk John G. Stephenson sebagai pustakawan Kongres pada tahun 1861; Pengangkatan tersebut dianggap sebagai langkah yang paling politis hingga saat ini.[32] Stephenson merupakan seorang dokter, menghabiskan waktu yang sama sebagai pelayanan pustakawan dan sebagai dokter di Union Army. Dia bisa mengelola divisi minat tersebut karena dia mempekerjakan Ainsworth Rand Spofford sebagai asistennya.[32] Terlepas dari pekerjaan barunya, Stephenson berfokus pada perang. Tiga minggu dalam masa jabatannya sebagai Pustakawan Kongres, ia meninggalkan Washington, D.C. untuk memberikan pelayanan sebagai sukarelawan ajudan di pertempuran Chancellorsville dan Gettysburg selama Perang Saudara Amerika.[32] Perekrutan Spofford atas kehendak Stephenson mungkin merupakan pencapaiannya yang paling signifikan, Spofford merupakan seseorang mengarahkan perpustakaan saat Stephenson tidak ada.[32] Seusai perang saudara berakhir, Perpustakaan Kongres hanya memiliki 7 pegawai untuk koleksi berjumlah 80.000 buku.[12]

Perpustakaan Kongres di dalam Gedung Capitol c. 1890

1865–1897: Pengembangan oleh Spofford

Pustakawan Ainsworth Rand Spofford, yang memimpin Library of Congress dari tahun 1865 hingga 1897, membangun dukungan bipartisan yang luas untuk mengembangkan Perpustakaan Kongres sebagai perpustakaan nasional dan sebagai sumber daya legislatif.[33][34] Suasana politik kebetulan sedang mendukung, dan pemerintah federal sedang mengadakan perluasan administrasi. Dia mulai mengumpulkan literatur Americana dan Sastra Amerika Serikat secara komprehensif, memimpin pembangunan gedung baru untuk menampung perpustakaan, dan mengubah kedudukan pustakawan Kongres menjadi salah satu dimensi kekuatan dan kemandirian.[12] Antara tahun 1865 dan 1870, Kongres mengalokasikan dana untuk pembangunan Gedung Thomas Jefferson, menempatkan semua pendaftaran hak cipta dan kegiatan penyimpanan di bawah kendali perpustakaan, dan memulihkan pengelolaan program pertukaran buku internasional kepada Perpustakaan Kongres. Perpustakaan juga memperoleh banyak sekali kepustakaan dari Smithsonian dan sejarawan Peter Force, hal tersebut memperkuat koleksi ilmiah serta koleksi Americana secara signifikan. Pada tahun 1876, Perpustakaan Kongres sudah memiliki 300.000 jilid, dan bersaing dengan Perpustakaan Umum Boston sebagai perpustakaan terbesar di Amerika Serikat. Ketika perpustakaan dipindah dari Gedung Capitol ke gedung baru pada tahun 1897, Perpustakaan Kongres sudah memiliki 840.000 jilid yang 30% di antaranya berasal dari penyetoran terhadap karya hak cipta.[12]

Buku berserakan di lantai sebelum dimasukkan ke dalam rak di Gedung Thomas Jefferson yang baru selesai dibangun.

Sebelum sebelum perpustakaan di pindah ke gedung baru, Komite Bersama Perpustakaan (Joint Library Committee) mengadakan audiensi di Kongres untuk menilai kondisi perpustakaan dan merencanakan perkembangannya di masa depan dan kemungkinan untuk reorganisasi. Spofford dan enam ahli yang dikirim oleh Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat[35], bersaksi bahwa perpustakaan Kongres harus terus berkembang menjadi perpustakaan nasional yang sesungguhnya.[12] Berdasarkan hasil audiensi dan dukungan Senator Justin Morrill dari Vermont dan Daniel Voorhees dari Indiana, pegawai perpustakaan ditambah hingga lebih dari dua kali lipat jumlah sebelumnya, dari 42 orang menjadi 108 orang. Unit administrasi baru juga dibentuk untuk menangani pekerjaan yang berkaitan dengan koleksi perpustakaan. Kongres juga memperkuat kedudukan Pustakawan Kongres dalam mengatur perpustakaan serta mengangkat staf. Seperti yang dilakukan dalam pengangkatan kabinet presidensial, Senat diminta untuk menyetujui orang-orang yang ditunjuk presiden dalam posisi tersebut.[12]

1897–1939: Pasca Organisasi

Perpustakaan Kongres pada tahun 1902
Gedung John Adams(dibuka 1939) – Ruang Baca Selatan, dengan mural karya Ezra Winter

Setelah menjalani reorganisasi pada tahun 1897, Perpustakaan Kongres mulai tumbuh dan berkembang cepat. John Russell Young yang menggantikan Spofford, walaupun hanya menjabat selama dua tahun, berhasil memperbaiki birokrasi perpustakaan. Sebagai bekas diplomat, kenalannya di berbagai pelosok dunia diminta membantunya untuk membelikan buku-buku untuk perpustakaan. Ia juga menjadi perintis usaha Perpustakaan Kongres untuk membantu pemakai perpustakaan yang tuna netra dan tuna daksa.[12]

Penerus Young adalah Herbert Putnam yang menjabat kepala perpustakaan selama 40 tahun dari 1899 hingga 1939. Putnam bergabung dengan Perpustakaan Kongres dua tahun sebelum perpustakaan yang dipimpinnya menjadi perpustakaan pertama di Amerika Serikat yang memiliki koleksi lebih dari 1 juta buku.[12] Perpustakaan diusahakannya agar lebih mudah dipakai masyarakat umum dan perpustakaan lain. Putnam memulai layanan peminjaman antarperpustakaan, sekaligus menjadikan Perpustakaan Kongres sebagai "perpustakaan harapan terakhir" bila buku yang dicari ternyata tidak ada di perpustakaan lain.[36] Putnam juga membuka kesempatan bagi "peneliti ilmu pengetahuan dan individu yang jelas kopetensinya" untuk menggunakan perpustakaan serta mulai menerbitkan sumber primer untuk kepentingan para akademisi.[12]

Pada masa jabatan Putnam, koleksi bahan pustaka Perpustakaan Kongres menjadi semakin beragam. Pada tahun 1903, Putnam berhasil membujuk Presiden Theodore Roosevelt untuk memerintahkan pengalihan tempat penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan Bapak Pendiri Amerika Serikat dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ke Perpustakaan Kongres. Putnam juga memperluas koleksi barang kepustakaan dari luar negeri dengan baik, termasuk pada tahun 1904 perpustakaan membeli sejumlah 4.000 bahan pustaka yang berkaitan dengan Indica. Pembelian pada tahun 1906 terkait delapan puluh ribu bahan pustaka mengenai Rusia milik G. V. Yudin, koleksi libreto opera milik Schatz dibeli pada tahun 1908 dan pembelian awal tahun 1930-an mengenai Koleksi Kekaisaran Rusia, yang terdiri dari 2.600 jilid dari perpustakaan keluarga Romanov dengan topik yang beragam. Perpustakaan juga tidak lupa membeli buku-buku berbahasa Jepang, Tionghoa, dan Ibrani. Pada satu kesempatan, Kongres memprakarsai akuisisi pembelian: pada tahun 1929 Anggota Kongres Ross Collins (D-Mississippi) memperoleh persetujuan perpustakaan untuk membeli koleksi incunabula Otto Vollbehr seharga $1,5 juta. Koleksi ini termasuk salah satu dari tiga salinan vellum sempurna yang tersisa dari Alkitab Gutenberg.[12][37]

Bangunan utama Perpustakaan Kongres di awal abad ke-20
Pameran Kitab Gutenberg di Perpustakaan Kongres

Pada tahun 1914, Putnam membentuk Layanan Referensi Legislatif (LRS) sebagai unit administrasi dalam Perpustakaan Kongres. Hal ini didasarkan pada suasana filosofi sains pada Era Progresif di Amerika Serikat pada saat itu untuk menyelesaikan masalah, Unit ini bertugas memberi informasi mendalam bagi setiap pertanyaan referensi dalam berbagai topik yang berkaitan dengan Kongres.[12]

Pada tahun 1965, Kongres meloloskan sebuah undang-undang yang memungkinkan Perpustakaan Kongres untuk membentuk dewan dana perwalian untuk menerima sumbangan dan hibah, memberikan peran perpustakaan sebagai pelindung seni. Perpustakaan menerima sumbangan dan hibah dari tokoh-tokoh kaya terkemuka seperti John D. Rockefeller, James B. Wilbur dan Archer M. Huntington. Gertrude Clarke Whittall menyumbangkan lima biola Stradivarius ke Perpustakaan Kongres. Sumbangan dari Elizabeth Sprague Coolidge dipakai untuk pembangunan aula konser di dalam gedung Perpustakaan Kongres dan menyediakan honorarium bagi Divisi Musik untuk membayar pemain pertunjukan langusng dalam konser. Sejumlah jabatan baru dan posisi konsultan dibuat dengan uang hasil sumbangan, paling terkenal adalah Penyair Resmi Perpustakaan Kongres Amerika Serikat.[12]

Walaupun rak sudah ditambah pada tahun 1910 dan 1927, koleksi terus berkembang hingga akhirnya tidak muat di gedung utama. Perpustakaan perlu berkembang ke gedung baru. Kongres memperoleh tanah di dekatnya pada tahun 1928 dan menyetujui pembangunan Gedung Paviliun (kemudian dikenal sebagai Gedung John Adams) pada tahun 1930. Meskipun sempat tertunda selama tahun-tahun Depresi Besar, gedung yang baru selesai tahun 1938 dan dibuka untuk umum pada tahun 1939.[12]

1939–sekarang: Era Sejarah Modern

Interior Gedung Thomas Jefferson
Mosaik Minerva karya Elihu Vedder di Gedung Thomas Jefferson

Setelah Putnam pensiun tahun 1939, Presiden Franklin D. Roosevelt mengangkat Archibald MacLeish sebagai pengganti Putnam. Menjabat sebagai kepala perpustakaan di tahun 1939–1944 semasa puncak Perang Dunia II, MacLeish menjadi pustakawan Kongres yang paling dikenal luas dalam sejarah Perpustakaan kongres. MacLeish mendorong pustakawan berjuang atas nama demokrasi untuk menentang totalitarianisme. Ruang Baca Selatan di Gedung Adams dijadikannya ruang untuk mengenang Thomas Jefferson. Pelukis Ezra Winter dimintanya untuk melukis empat lukisan dinding, dia mendirikan "ceruk demokrasi" di Ruang Baca Utama Gedung Jefferson. Di dalam ruang baca tersebut disimpan dokumen penting seperti Deklarasi Kemerdekaan, Konstitusi Amerika Serikat, dan Federalist Papers.[12] Perpustakaan Kongres turut membantu selama upaya perang, mulai dari penyimpanan dokumen Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi Amerika Serikat di Fort Knox untuk diamankan, hingga meneliti data cuaca di Himalaya untuk pilot Angkatan Udara. MacLeish mengundurkan diri pada tahun 1944 ketika diangkat sebagai Asisten Sekretaris Negara.

Presiden Henry Truman mengangkat Luther H. Evans sebagai kepala perpustakaan yang baru. Evans menjabat hingga tahun 1953 dan ikut memperluas koleksi perpustakaan, memajukan katalogisasi, dan layanan bibliografi. Hasil kerjanya yang terbesar adalah pendirian kantor-kantor Perpustakaan Kongres di seluruh dunia. Sejumlah negara sangat terbantu dengan adanya Kantor Perpustakaan Kongres setempat. Turut dalam misi memainkan berbagai peran di dunia pascaperang: misi di San Francisco dalam membantu peserta pertemuan dalam membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, misi di Eropa seperti memperoleh publikasi Eropa untuk Perpustakaan Kongres dan perpustakaan Amerika lainnya, dan misi di Jepang membantu dalam penciptaan Perpustakaan Parlemen Jepang.[12]

Pengganti Evans adalah L. Quincy Mumford yang menjabat sejak tahun 1953–1974. Pada masa jabatannya, perpustakaan kongres membangun gedung ketiganya yang diberi nama Gedung James Madison. Di bawah pimpinan Mumford, pemerintah sedang meningkatkan pengeluaran di bidang pendidikan sehingga Perpustakaan Kongres bisa membuka kantor-kantor pengadaan baru di luar negeri, termasuk di Kairo dan New Delhi. Berkat teknik-teknik baru pengawetan bahan pustaka yang dicobakan di Kantor Pengawetan Bahan Pustaka sejak tahun 1967, Perpustakaan Kongres kini menjadi perpustakaan paling maju di Amerika Serikat dalam hal riset ilmu perpustakaan khususnya usaha pengawetan bahan pustaka.[12]

Pada masa jabatan Mumford berlangsung debat terbesar sekaligus terakhir mengenai peran Perpustakaan Kongres sebagai perpustakaan parlemen dan perpustakaan nasional. Claiborne Pell (D-RI) yang menjabat ketua Komite Bersama Perpustakaan meminta pendapat Douglas Bryant dari Perpustakaan Universitas Harvard. Douglas Bryant dari Perpustakaan Universitas Harvard mengusulkan sejumlah reformasi kelembagaan. Dalam memorandum yang disusunnya tahun 1962, Bryant mengusulkan sejumlah pembaruan di Perpustakaan Kongres, di antaranya perluasan kegiatan dan layanan perpustakaan secara nasional dan berbagai perubahan struktur organisasi. Usulan tersebut menjadikan Perpustakaan Kongres lebih berfungsi sebagai perpustakaan nasional daripada perpustakaan parlemen. Bryant bertindak lebih jauh lagi dengan mengusulkan penggantian nama Library of Congress, namun ditolak Mumford yang menganggapnya sebagai "kekerasan yang tidak terucap terhadap tradisi".[12] Debat terus berlanjut di kalangan pustakawan hingga dikeluarkannya Akta Reorganisasi Legislatif 1970 yang mengembalikan Perpustakaan Kongres sebagai perpustakaan parlemen. Perpustakaan juga menjadi lebih memusatkan perhatian kepada pelayanan bagi Kongres dan komite-komite yang ada di Kongres. Divisi Layanan Referensi Legislatif (LRS) diubah namanya menjadi Layanan Riset Kongres (Congressional Research Service, disingkat CRS).[12]

Pengganti Mumford yang pensiun tahun 1974 adalah Daniel J. Boorstin yang diangkat oleh Presiden Gerald Ford. Tugas pertama Boorstin adalah memindahkan koleksi ke Gedung Madison yang baru, pemindahan koleksi memakan waktu dua tahun dari 1980–1982. Setelah dipindahkan, Boorstin bisa lebih berkonsentrasi pada pengadaan dan pengembangan koleksi. Mengambil kesempatan positif dari pertumbuhan anggaran yang stabil dari $116 juta pada tahun 1975 menjadi lebih dari $250 juta pada tahun 1987, Boorstin meningkatkan ikatan hubungan kelembagaan staf dengan para cendikiawan, penulis, penerbit, pemimpin budaya, dan komunitas bisnis. Kegiatannya berubah pasca menjabat sebagai pustakawan kongres bersamaan dengan pensiunnya pada tahun 1987. The New York Times menyebut posisi jabatan tersebut dengan "salah satu posisi publik intelektual terkemuka di negara ini".

Setelah Boorstin pensiun pada tahun 1987, Ronald Reagan mengangkat James H. Billington sebagai Pustakawan Kongres yang ke-13 dan Senat Amerika Serikat dengan suara bulat mengkonfirmasi penunjukannya.[38] Pada tahun 1991, ia ikut memanfaatkan kemajuan teknologi komputer dan Internet untuk menghubungkan Perpustakaan Kongres dengan lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Amerika Serikat . Berakhirnya Perang Dingin membuka kesempatan bagi perpustakaan untuk membantu pembangunan perpustakaan parlemen di negara-negara Eropa Timur.[12] Di bawah kepemimpinan Billington, perpustakaan menggandakan koleksi analognya dari 85,5 juta barang pada tahun 1987 menjadi lebih dari 160 juta barang pada 2014. Pada saat yang sama, ia membuat program baru dan menggunakan teknologi baru yang ia ibaratkan sebagai "mengeluarkan sampanye dari botol". Program tersebut diantaranya:

  • American Memory diluncurkan pada tahun 1990, yang kemudian menjadi Perpustakaan Digital Nasional pada tahun 1994. Perpustakaan ini menyediakan akses daring gratis ke berbagai sumber daya sejarah dan budaya Amerika yang didigitalkan, termasuk sumber primer, dengan penjelasan kuratorial untuk mendukung penggunaannya dalam pendidikan K-12.[39]
  • Situs web thomas.gov diluncurkan pada tahun 1994 untuk memberikan akses publik gratis terkait informasi legislatif federal Amerika Serikat dengan berbagai pembaruan yang berkelanjutan; dan situs web congress.gov untuk menyediakan kerangka kerja yang mutakhir untuk Kongres dan publik pada tahun 2012;[40]
  • Festival Buku Nasional, didirikan pada tahun 2000 bersama Ibu Negara Laura Bush[41], telah menarik lebih dari 1000 penulis dan satu juta tamu ke National Mall dan Washington Convention Center untuk merayakannya dengan membaca. Bersama dengan pemberian besar dari David Rubenstein pada tahun 2013, perpustakaan tersebut mendirikan Library of Congress Literacy Awards untuk mengakui dan mendukung pencapaian dalam meningkatkan literasi di Amerika Serikat dan luar negeri;[42]
  • Pusat Kluge (The Kluge Center), dimulai dengan hibah sebesar $60 juta dari John W. Kluge pada tahun 2000, membawa para sarjana dan peneliti internasional untuk menggunakan sumber daya perpustakaan untuk berinteraksi dengan pembuat kebijakan publik. Pusat ini menyelenggarakan kuliah umum dan acara ilmiah, memberikan Keanggotaan Kluge (Kluge Fellowship) dan penghargaan The Kluge Prize for the Study of Humanity (sekarang senilai $ 1,5 juta), hadiah internasional tersebut serata dengan tingkat Nobel pertama untuk pencapaian seumur hidup dalam humaniora dan ilmu sosial (subjek tidak termasuk di dalam penghargaan Nobel);[43]
  • Open World Leadership Center, didirikan pada tahun 2000. Pada tahun 2015 program ini mengelola 23.000 pertukaran profesional untuk para pemimpin pasca-Soviet yang muncul di Rusia, Ukraina, dan negara-negara penerus bekas Uni Soviet lainnya. Open World dimulai sebagai proyek Library of Congress, dan kemudian didirikan sebagai lembaga independen di cabang legislatif.[44]
  • Proyek Sejarah Veteran (The Veterans History Project), yang dimandatkan kongres pada tahun 2000 untuk mengumpulkan, melestarikan, dan membuat akun pribadi yang dapat diakses dari veteran perang Amerika dari Perang Dunia I hingga saat ini.[45]
  • Pusat Konservasi Audio-Visual Nasional (The National Audio-Visual Conservation Center) dibuka pada tahun 2007 di sebuah tempat seluas 45 hektar di Culpeper, Virginia, didirikan dengan pemberian oleh Packard Humanities Institute dengan anggaran lebih dari $150 juta, serta $82,1 juta sebagai dukungan tambahan dari Kongres.

Sejak 1988, perpustakaan telah mengelola Badan Pelestarian Film Nasional. Didirikan oleh mandat kongres, ia memilih film-film Amerika setiap tahun untuk pelestarian dan dimasukkan kedalam Registrasi Nasional yang baru, sebagai koleksi film-film dari Amerika Serikat. Perpustakaan membuat hal ini menjadi tersedia di Internet untuk ditonton (streaming) secara gratis.[46] Pada tahun 2015, pustakawan telah memasukkan 650 film ke dalam registrasi.[47] Film-film dalam koleksi ini berasal dari yang paling awal hingga yang diproduksi lebih dari sepuluh tahun yang lalu; mereka dipilih bedasarkan nominasi yang diajukan ke dewan.

  • Penghargaan Gershwin untuk Lagu Populer (The Gershwin Prize for Popular Song)[48], diluncurkan pada tahun 2007 untuk menghormati karya seorang seniman yang karirnya mencerminkan pencapaian seumur hidup dalam komposisi lagu. Pemenangnya termasuk Paul Simon, Stevie Wonder, Paul McCartney, Burt Bacharach, Hal David, Carole King, Billy Joel, Willie Nelson, pada tahun 2015. Perpustakaan juga meluncurkan Living Legend Awards pada tahun 2000 untuk menghormati seniman, aktivis, pembuat film, dan lainnya yang telah berkontribusi pada warisan budaya, ilmiah, dan sosial Amerika yang beragam;
  • The Fiction Prize (sekarang dinamakan Library of Congress Prize for American Fiction) dimulai pada tahun 2008 untuk mengakui pencapaian seumur hidup yang luar biasa dalam penulisan fiksi.[49]
  • Perpustakaan Digital Dunia (The World Digital Library), didirikan dengan kerjasama UNESCO dan 181 mitra di 81 negara pada tahun 2009, membuat salinan materi primer yang dikuratori secara profesional dari beragam budaya dunia erta tersedia secara daring dalam berbagai bahasa.[50]
  • National Jukebox, diluncurkan pada tahun 2011, menyediakan streaming akses daring gratis ke lebih dari 10.000 musik yang sudah tidak diproduksi dan yang jarang diperbincangkan.[51]
  • BARD dimulai pada tahun 2013; merupakan aplikasi seluler untuk buku bicara digital untuk Braille dan aplikasi untuk Unduhan Bacaan Audio (Audio Reading Downloads), bekerja sama dengan Layanan Perpustakaan Nasional untuk para tunanetra dan difabilitas. Aplikasi ini pula memungkinkan unduhan gratis buku audio dan menggubah Braille ke perangkat seluler melalui Apple App Store.[52]

Selama masa Billington, perpustakaan memperoleh dokumen Jenderal Lafayette pada tahun 1996 dari sebuah kastil di La Grange, Prancis; Perpustakaan sebelumnya tidak dapat mengakses dokumen tersebut. Pada saat itu juga memperoleh satu-satunya salinan dari peta dunia Waldseemüller 1507 ("akta kelahiran Amerika") pada tahun 2003; dipajang permanen di Gedung perpustakaan Thomas Jefferson. Peta tersebut telah dipajang secara permanen di gedung Jefferson sejak 2008.[53]

Di bawah Billington, ruang publik Gedung Jefferson diperbesar dan ditingkatkan secara teknologi untuk berfungsi sebagai tempat pameran nasional. Gedung tersebut telah menyelenggarakan lebih dari 100 pameran.[54] Pameran tersebut termasuk pameran di Perpustakaan Vatikan dan Bibliothèque Nationale de France, beberapa diantara yang lain adalah tentang Perang Saudara dan Lincoln, tentang budaya Afrika-Amerika, tentang Agama dan pendirian Republik Amerika, Amerika Awal (Koleksi Kislak yang menjadi pajangan permanen), perayaan global memperingati 800 tahun Magna Carta, dan pada tentang cetakan era awal Amerika yang menampilkan Buku Bay Psalm Book bersama Rubenstein. Akses di dalam lokasi Library of Congress telah ditingkatkan. Billington juga memperoleh koneksi balik layar antara U.S Capitol Visitors Center yang baru dan perpustakaan pada tahun 2008 untuk meningkatkan penggunaan kongres serta tur umum dari Perpustakaan Thomas Jefferson Building.[53]

Pada tahun 2001, perpustakaan memulai program deacidification massal, untuk memperpanjang usia hampir 4 juta volume dan 12 juta lembar manuskrip. Sejak 2002, modul penyimpanan koleksi baru di Fort Meade telah lestarikan dan dipertahankan dan membuat lebih dari 4 juta berkas dapat diakses dari koleksi analog perpustakaan.

Billington membentuk Komite Pengawasan Keamanan Koleksi Perpustakaan pada tahun 1992 untuk meningkatkan perlindungan koleksi, dan juga Kaukus Kongres Perpustakaan Kongres pada tahun 2008 untuk menarik perhatian para kurator dan koleksi perpustakaan. Dia juga menciptakan yang pertama terkait Young Readers Center perpustakaan di Gedung Jefferson pada tahun 2009, dan membuat program magang musim panas skala besar pertama (Junior Fellows) untuk mahasiswa pada tahun 1991.[55] Di bawah Billington, perpustakaan mensponsori program Gateway to Knowledge pada 2010–2011, sebuah pameran keliling ke 90 situs, yang mencakup semua negara bagian di timur Mississippi, dalam truk 18-roda yang dirancang khusus. Hal ini membuat meningkatnya akses publik ke koleksi perpustakaan di luar lokasi perpustakaan, terutama untuk penduduk pedesaan, dan membantu meningkatkan kesadaran tentang kehadiran perpustakaan daring pula.[56]

Billington mengumpulkan lebih dari setengah miliar dolar dukungan dari sektor privat untuk melengkapi alokasi Kongres untuk koleksi perpustakaan, program, dan penjangkauan digital. Dana sektor privat ini membantu perpustakaan untuk melanjutkan pertumbuhan dan jangkauannya dalam menghadapi 30% penurunan personalia terutama disebabkan oleh pemotongan alokasi legislatif. Dia menciptakan kantor pengembangan pertama perpustakaan untuk penggalangan dana swasta pada tahun 1987. Pada tahun 1990, dia juga mendirikan James Madison Council, kelompok dukungan donor sektor privat pertama untuk perpustakaan nasional. Pada tahun 1987, Billington juga meminta GAO (Government Accountability Office) untuk melakukan audit pertama di seluruh perpustakaan kongres. Dia menciptakan Kantor Inspektur Jenderal pertama di perpustakaan untuk memberikan tinjauan rutin dan bersifat independen tentang operasinal perpustakaan. Kejadian ini telah menghasilkan audit keuangan tahunan rutin di perpustakaan; dan karena itu pula telah menerima predikat opini yang tidak dimodifikasi ("bersih") dari tahun 1995 dan seterusnya.[38]

Pada akhir November 2005, Perpustakaan Kongres mengumumkan proyek Perpustakaan Digital Dunia. Proyek ini memungkinkan akses bahan pustaka dalam berbagai bahasa dari seluruh dunia lewat situs web.

Pada April 2010, perpustakaan mengumumkan rencana untuk mengarsipkan semua komunikasi publik di Twitter, termasuk semua komunikasi sejak Twitter diluncurkan pada Maret 2006.[57] Sampai pada saat 2015, arsip Twitter tetap belum selesai.[58]

Sebelum pensiun pada tahun 2015, setelah 28 tahun mengabdi, Billington berada "di bawah tekanan" sebagai pustakawan Kongres.[59] Hal tersebut dikarenakan bedasarkan laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) yang menggambarkan bahwa "lingkungan kerja tersebut tidak memiliki pengawasan dari pusat" dan menyalahkan Billington karena "mengabaikan panggilan berulang untuk mempekerjakan kepala petugas informasi, sebagaimana diwajibkan oleh ketentuan hukum hukum."[60]

Ketika Billington mengumumkan rencananya untuk pensiun pada tahun 2015, komentator George Weigel menggambarkan Perpustakaan Kongres sebagai "salah satu tempat perlindungan akhir di Washington dari bipartisanship yang serius dan penuh ketenangan, menimbulkan percakapan yang dipertimbangkan," dan "salah satu pusat budaya terbesar di dunia."[61]

Carla Hayden dilantik sebagai pustakawan Kongres ke-14 pada 14 September 2016, wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang memegang posisi tersebut.[62][63]

Pada tahun 2017, perpustakaan mengumumkan program Pustakawan Tempat Tinggal (Librarian-in-Residence) yang bertujuan untuk mendukung generasi pustakawan masa depan dengan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja di lima bidang kepustakawanan yang berbeda termasuk: Pengembangan Akuisisi/Koleksi, Katalogisasi/Metadata, dan Pelestarian Koleksi.[64]

Pada 6 Januari 2021, pukul 13:11 EST, Gedung Perpustakaan Madison dan Gedung Kantor Cannon House merupakan gedung pertama di Kompleks Capitol yang diperintahkan untuk dievakuasi pada saat para perusuh melanggar batas keamanan sebelum menyerbu gedung Capitol.[65][66][67] Carla Hayden mengklarifikasi dua hari kemudian bahwa perusuh tidak melanggar batas keamanan di salah satu bangunan atau koleksi Perpustakaan dan semua anggota staf dievakuasi dengan aman.[68]

Koleksi harta benda

Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress), Gedung Thomas Jefferson
Interior di Aula Besar di gedung Thomas Jefferson
Langit-langit Aula Besar di gedung Thomas Jefferson

Koleksi Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress) mencakup lebih dari 32 juta buku katalog dan materi cetak lainnya dalam 470 bahasa; lebih dari 61 juta manuskrip; beberapa koleksi buku langka terbesar[69] di Amerika Utara, termasuk draft kasar Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, sebuah Alkitab Gutenberg (berasal dari Biara Saint Blaise, Black Forest—satu dari tiga salinan vellum sempurna yang diketahui);[70][71][72] lebih dari 1 juta publikasi Pemerintah Amerika Serikat; 1 juta edisi surat kabar dunia selama tiga abad terakhir; 33.000 jilid volume koran; 500.000 gulungan mikrofilm; Buku komik AS dan asing—semuanya lebih dari 12.000 judul dengan total lebih dari 140.000 edisi;[73] film; 5,3 juta, peta; 6 juta, karya lembaran musik; 3 juta rekaman suara; lebih dari 14,7 juta cetakan dan gambar fotografi termasuk karya seni rupa dan populer serta gambar arsitektur;[74] Betts Stradivarius; dan Cassavetti Stradivarius.

Perpustakaan mengembangkan sistem klasifikasi buku yang disebut Library of Congress Classification (LCC), yang digunakan oleh sebagian besar penelitian dan perpustakaan universitas Amerika Serikat.

Perpustakaan Kongres berfungsi pula sebagai gudang hukum untuk perlindungan hak cipta dan pendaftaran hak cipta, dan sebagai markas untuk Kantor Hak Cipta Amerika Serikat. Terlepas dari apakah mereka mendaftarkan hak cipta mereka, semua penerbit diwajibkan untuk menyerahkan dua salinan lengkap dari karya mereka yang diterbitkan ke ke perpustakaan—persyaratan ini dikenal sebagai deposit wajib mandatory deposit.[75] Hampir 15.000 barang baru yang diterbitkan di Amerika Serikat tiba pada setiap hari kerja perpustakaan kongres. Berbeda dengan kepercayaan pada umumnya, bahwa sebenarnya perpustakaan tidak menyimpan semua karya ini dalam koleksi permanennya, meskipun menambah koleksi rata-rata 10.000 barang per hari.[76] Barang yang tidak dijadikan koleksi permanen dipergunakan dalam perdagangan dengan perpustakaan lain di seluruh dunia, didistribusikan ke agen federal, atau disumbangkan ke sekolah, komunitas, dan organisasi lain di Amerika Serikat.[76] Seperti halnya banyak perpustakaan lainnya, Perpustakaan Kongres menyimpan salinan setiap publikasi dalam bahasa Inggris yang dianggap penting.

Perpustakaan Kongres adalah "Perpustakaan Terbesar di Dunia menurut Guinness World Records".[77] Rekor ini didasarkan pada perhitungan luas rak (banyaknya barang) berisi koleksi. Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress) menyatakan bahwa koleksinya memenuhi sekitar 838 mil (1.349 km) rak buku,[5][78] sedangkan Perpustakaan Britania (British Library) menyatakan dalam laporannya memenuhi sekitar 388 mil (624 km) rak.[79][80] Library of Congress menyimpan lebih dari 167 juta barang dengan lebih dari 39 juta buku dan materi cetak lainnya, dibandingkan dengan British Library yang menyimpan sekitar 150 juta barang dengan 25 juta buku.[78][80][80] Sebuah studi tahun 2000 oleh ilmuwan informasi Peter Lyman dan Hal Varian memberikan taksiran bahwa jumlah data tekstual terkompresi yang diwakili oleh 26 juta buku dalam koleksi Library of Congress sama dengan 10 terabyte.[81][82]

Di situs web bernama American Memory, Perpustakaan Kongres menyediakan jutaan dokumen elektronik, termasuk gambar, foto, rekaman audio, video, dan arsip halaman web yang semuanya merupakan domain publik. THOMAS adalah situs web untuk pencarian semua dokumen yang dihasilkan Kongres. Dokumen yang tersedia lewat THOMAS di antaranya: rancangan undang-undang, teks Congressional Record berikut indeksnya, serta status dan rangkuman RUU.

Perpustakaan juga mengelola Layanan Perpustakaan Nasional untuk Tunanetra dan Difabilitas, merupakan progam buku audio dan program perpustakaan braille yang tujukan kepada lebih dari 766.000 orang Amerika.

Digitalisasi

Proyek digitalisasi pertama perpustakaan Kongres disebut "Memori Amerika (American Memory)". Diluncurkan pada tahun 1990, awalnya direncanakan untuk memilih 160 juta objek dari koleksi untuk dapat tersedia secara digital di cakram laser (laserdiscs) dan CD yang akan didistribusikan ke sekolah dan perpustakaan. Setelah menyadari bahwa rencana ini akan terlalu mahal dan tidak efisien lalu bersamaan dengan munculnya Internet maka perpustakaan memutuskan untuk menyediakan materi digital melalui Internet. Proyek ini diresmikan dalam National Digital Library Program (NDLP) yang dibuat pada Oktober 1994. Pada 1999, NDLP telah berhasil mendigitalkan lebih dari 5 juta objek dan memiliki anggaran sebesar $12 juta. Perpustakaan telah mempertahankan nama "American Memory" untuk situs domain publiknya yang saat ini berisi 15 juta objek digital serta terdiri lebih dari 7 petabyte.[83]

American Memory merupakan akar untuk sumber daya gambar domain publik, audio, video, dan konten laman yang diarsipkan. Hampir semua daftar kepemilikan, katalog perpustakaan, dapat dikonsultasikan langsung di situs webnya. Pustakawan di seluruh dunia berkonsultasi dengan katalog ini dengan melalui Web atau melalui media lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka, ketika mereka memerlukan katalog untuk membuat koleksi buku dari buku yang diterbitkan di Amerika Serikat. Perpustakaan Kongres menggunakan Library of Congress Control Number untuk memastikan identitas pasti dari buku tersebut. Terkait gambar digital tersedia pula di blog Snapshots of the Past dalam rangka menyediakan arsip cetakan.[84]

Perpustakaan memiliki anggaran $6–8 juta setiap tahun untuk digitalisasi, artinya tidak semua karya dapat didigitalkan. Maka dari itu Perpustakaan Kongres membuat penentuan tentang objek apa yang harus diprioritaskan berdasarkan kategori yang sangat penting bagi Kongres atau berpotensi menarik bagi publik. 15 juta item digital yang telah diunggah namun hanya mewakili kurang dari 10% dari total 160 juta koleksi item perpustakaan.

Perpustakaan Kongres telah memilih untuk tidak berpartisipasi dalam proyek perpustakaan digital lainnya seperti Google Books dan Digital Public Library of America, meskipun Perpustakaan kongres telah mendukung proyek dari Internet Archive.[83]

Proyek THOMAS dan Congress.gov

Pada tahun 1995, Perpustakaan Kongres membuat arsip daring dari prosiding Kongres Amerika Serikat yang dinamakan THOMAS. Situs web THOMAS menyertakan teks lengkap undang-undang yang diusulkan, serta ringkasan dan status RUU, teks Catatan Kongres, dan Indeks Catatan Kongres. Sistem THOMAS menerima pembaruan besar pada tahun 2005 dan 2010. Migrasi ke sistem Web yang lebih modern yaitu ke Congress.gov dimulai pada 2012, dan sistem THOMAS dihentikan pada 2016. Congress.gov merupakan proyek bersama dari Perpustakaan Kongres, DPR, Senat dan Kantor Penerbitan Pemerintah.[85]

Bangunan perpustakaan kongres

Tampak depan Gedung Thomas Jefferson

Perpustakaan Kongres secara fisik ditempatkan di tiga bangunan di Capitol Hill dan pusat konservasi di bagian rural Virginia. Gedung perpustakaan di Capitol Hill semuanya terhubung dengan lorong bawah tanah, sehingga pengguna perpustakaan perlu melewati keamanan hanya sekali dalam satu kunjungan. Perpustakaan Kongres juga memiliki fasilitas penyimpanan di luar ketiga lokasi tersebut untuk bahan-bahan yang jarang dipermohonkan.

Gedung Thomas Jefferson

Gedung Thomas Jefferson dan bagian dari Gedung John Adams (pojok kanan atas)

Gedung Thomas Jefferson terletak di antara Independence Avenue dan East Capitol Street di First Street SE. Gedung Thomas Jefferson merupakan gedung perpustakaan kongres utama (Main Building) dan yang tertua, diresmikan tahun 1897. Dulunya disebut sebagai Gedung Library of Congress , sebelum gedung ini berganti nama menjadi Gedung Thomas Jefferson pada 13 Juni 1980.[86]

Gedung John Adams

Perpustakaan Kongres Gedung John Adams

Gedung John Adams terletak di antara Independence Avenue dan East Capitol Street di 2nd Street SE, merupakan blok yang berdekatan dengan Gedung Jefferson. Bangunan ini awalnya dikenal sebagai The Annex to the Main Building (ruang tambahan untuk gedung utama) dikarenakan gedung utama yang telah padat. Kontrak untuk penyelesaian gedung tersebut untuk diselesaikan pada 24 Juni 1938, tetapi bangunan itu belum siap untuk ditempati hingga 2 Desember 1938. Gedung The Annex to the Main Building dibuka untuk umum pada 3 Januari 1939.

Diresmikan tahun 1938 sebagai paviliun bagi gedung utama, gedung ini menjadi bagian dari gedung Thomas Jefferson pada perayaan ulang tahun Thomas Jefferson sekaligus mengubah nama dari The Annex to the Main Building menjadi Gedung Thomas Jefferson antara 13 April 1976 hingga 13 Juni 1980. Pada tanggal 13 Juni 1980, gedung tersebut memperoleh nama yang baru yaitu Gedung John Adams hingga sekarang, pergantian nama tersebut untuk menghormati jasa John Adams, sastrawan dan presiden Amerika Serikat yang pada tahun 1800 menyetujui undang-undang mendirikan Perpustakaan Kongres.[87] Awalnya, Gedung John Adams juga menampung Kantor Hak Cipta Amerika Serikat namun sekarang kantor tersebut telah pindah ke gedung Madison pada 1970-an.

Gedung Peringatan James Madison

Gedung Peringatan James Madison

James Madison Memorial Building terletak di antara First Streets dan Second Streets di Independence Avenue SE. Bangunan ini dibangun dari tahun 1971 hingga 1976, dan berfungsi sebagai monumen peringatan resmi untuk Presiden James Madison.[88] Gedung yang dibuka tahun 1981 ini merupakan gedung terbaru dari Perpustakaan Kongres.

Gedung Madison juga merupakan rumah bagi Kantor Hak Cipta Amerika Serikat dan Teater Mary Pickford sebagai "ruang baca film dan televisi" dari Library of Congress. Teater ini menyelenggarakan pemutaran film dan acara televisi klasik serta kontemporer secara gratis.[89]

Kampus Packard untuk Konservasi Audio-Visual

Kampus Packard (Culpeper, Virginia))

Kampus Packard untuk Konservasi Audio-Visual adalah gedung Perpustakaan Kongres terbaru, dibuka pada tahun 2007 dan terletak di Culpeper, Virginia.[90] Kampus tersebut dibangun dari bekas pusat penyimpanan Federal Reserve dan bunker Perang Dingin. Kampus ini dirancang untuk bertindak sebagai situs untuk menyimpan semua koleksi film, televisi, dan suara dari perpustakaan. Kampus tersebut dinamai demikian untuk menghormati David Woodley Packard, sebagai pemilik dari Institut Humaniora Packard yang mengawal desain dan konstruksi fasilitas tersebut. Pusat dari kompleks kampus ini merupakan bioskop reproduksi bergaya Art Deco yang menyajikan pemutaran film gratis kepada publik setiap dua kali dalam seminggu.[91]

Digital Millennium Copyright Act

Perpustakaan Kongres, baik melalui pustakawan Kongres dan para Register of Copyrights, bertanggung jawab untuk mengesahkan eksepsi terhadap Section 1201 of Title 17 of the United States Code sebagai bagian dari Digital Millennium Copyright Act. Proses ini dilakukan setiap tiga tahun, dengan para Register of Copyrights menerima proposal dari publik dan bertindak sebagai penasihat pustakawan, dengan tujuan untuk mengeluarkan keputusan tentang apa yang dikecualikan/dibebaskan. Setelah tiga tahun berlalu, keputusan itu tidak berlaku lagi dan harus dibuatkan aturan baru tentang pengecualian/pembebasan tersebut.[92][93]

Pemakai dan Akses

Ruang baca Perpustakaan Kongres

Perpustakaan Kongres terbuka untuk masyarakat umum yang ingin melakukan penelitian akademis, dan tersedia tur bagi pengunjung yang berminat. Pemakai memerlukan "Kartu Identitas Pembaca" untuk bisa memasuki ruang baca dan melihat koleksi. Seseorang tidak boleh memindahkan item perpustakaan dari ruang baca atau gedung perpustakaan. Pemakai yang berusia minimum 16 tahun bisa mendapatkan kartu tersebut di Gedung Madison. Identitas pemakai dibuktikan dengan memperlihatkan kartu pengenal yang diterbitkan pemerintah (misalnya Surat Izin Mengemudi, kartu pengenal yang diterbitkan negara bagian, atau paspor).

Sebagian besar koleksi buku dan jurnal umum perpustakaan berada di rak tertutup di Gedung Jefferson dan Adams; untuk koleksi khusus dari buku dan bahan lainnya berada di rak tertutup di ketiga gedung perpustakaan utama, atau disimpan di luar lokasi. Akses ke rak tertutup tidak diizinkan dalam keadaan apapun, kecuali untuk staf perpustakaan yang berwenang, dan kadang-kadang diperbolehkan untuk pejabat. Hanya koleksi referensi yang ada di rak terbuka yang ada di ruang baca.

Ruang baca Perpustakaan Kongres

Sejak tahun 1902, perpustakaan di Amerika telah dapat meminta buku dan barang-barang lainnya melalui pinjaman antar perpustakaan dari Perpustakaan Kongres jika barang-barang tersebut tidak tersedia di tempat lain. Melalui sistem ini, menurut mantan Pustakawan Kongres, Herbert Putnam bahwa Perpustakaan Kongres telah berfungsi sebagai "perpustakaan pilihan terakhir".[36] Perpustakaan Kongres meminjamkan buku ke perpustakaan lain dengan ketentuan hanya boleh digunakan di dalam perpustakaan yang meminjam.[94]




Standarisasi

Selain layanan perpustakaan, Perpustakaan Kongres (Library of Congress) juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan standarisasi di bidang yang berkaitan dengan bibliografi dan standar pencarian dan pengambilan dalam perpustakaan. Area kerja meliputi MARC standards, Metadata Encoding and Transmission Standard (METS), Metadata Object Description Schema (MODS), Z39.50, Search/Retrieve Web Service (SRW), dan Search/Retrieve via URL (SRU).[95]

Perpustakaan Kongres bagian Hukum berupaya untuk memajukan beasiswa hukum dengan memberikan kesempatan bagi para sarjana dan praktisi untuk melakukan penelitian hukum yang signifikan. Individu diundang untuk melamar proyek yang akan memajukan misi dari multi-segi perpustakaan hukum dalam melayani Kongres Amerika Serikat, lembaga pemerintah lainnya, serta masyarakat.[96]

Agenda Tahunan

  • Fellows in American Letters of the Library of Congress
  • Gershwin Prize untuk Lagu Populer
  • Library of Congress Prize for American Fiction
  • Selebrasi Founder's Day
  • National Book Festival
  • Mostly Lost Film Identification Workshop

Tokoh terkemuka

  • Henriette Avram (1919-2006): Mengembangkan format MARC (Machine Readable Cataloging), sebagai standar data internasional untuk bibliografi dan informasi kepemilikan di perpustakaan.
  • John Y. Cole: pendiri Center for the Book dan sejarawan pertama dalam Perpustakaan Kongres.
  • Cecil Hobbs (1943–1971): Sarjana Amerika mengenai topik sejarah Asia Tenggara, kepala Bagian Asia Selatan dari Divisi Orientalia (sekarang Asia) dari Perpustakaan Kongres, dan kontributor utama untuk beasiswa di Asia dan pengembangan liputan Asia Tenggara dalam koleksi perpustakaan Amerika[97]
  • Julius C. Jefferson Jr., Kepala dari Congressional Research Service, Presiden dari American Library Association, 2020-2021, Presiden dari Freedom to Read Foundation, 2013-2016.

Lihat juga

Referensi

Arsitektur

  • Cole, John Y. and Henry Hope Reed. The Library of Congress: The Art and Architecture of the Thomas Jefferson Building (1998) excerpt and text search
  • Small, Herbert, and Henry Hope Reed. The Library of Congress: Its Architecture and Decoration (1983)

Bacaan lebih lanjut

  • Aikin, Jane (2010). "Histories of the Library of Congress". Libraries & the Cultural Record. 45 (1): 5–24. doi:10.1353/lac.0.0113. 
  • Anderson, Gillian B. (1989), "Putting the Experience of the World at the Nation's Command: Music at the Library of Congress, 1800-1917", Journal of the American Musicological Society, 42 (1): 108–49, doi:10.2307/831419, JSTOR 831419 
  • Bisbort, Alan, and Linda Barrett Osborne. The Nation's Library: The Library of Congress, Washington, D. C. (Library of Congress, 2000)
  • Cole, John Young. Jefferson's legacy: a brief history of the Library of Congress (Library of Congress, 1993)
  • Cole, John Young. "The library of congress becomes a world library, 1815–2005." Libraries & culture (2005) 40#3: 385–398. in Project MUSE
  • Cope, R. L. "Management Review of the Library of Congress: The 1996 Booz Allen & Hamilton Report," Australian Academic & Research Libraries (1997) 28#1 online
  • Ostrowski, Carl. Books, Maps, and Politics: A Cultural History of the Library of Congress, 1783–1861 (2004) online
  • Rosenberg, Jane Aiken. The Nation's Great Library: Herbert Putnam and the Library of Congress, 1899–1939 (University of Illinois Press, 1993)
  • Shevlin, Eleanor F.; Lindquist, Eric N. (2010). "The Center for the Book and the History of the Book". Libraries & the Cultural Record. 45 (1): 56–69. doi:10.1353/lac.0.0112. 
  • Tabb, Winston; et al. (2003). "Library of Congress". Encyclopedia of Library and Information Science. 3: 1593–1612. 
  • Mearns, David Chambers. The Story Up to Now: The Library Of Congress, 1800–1946 (1947), detailed narrative

Pranala luar