Pertempuran Kosovo

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Kosovo (bahasa Serbia: Косовска битка/Kosovska bitka, Turki: Kosova Meydan Muharebesi) berlangsung pada tanggal 15 Juni 1389[A] antara pasukan yang dipimpin oleh Pangeran Serbia Lazar Hrebeljanović, dan pasukan penyerang dari Kesultanan Utsmaniyah di bawah pimpinan Sultan Murad Hüdavendigâr. Pasukan di bawah pimpinan Pangeran Lazar terdiri dari para prajuritnya sendiri, suatu kontingen yang dipimpin oleh Vuk Branković, seorang bangsawan Serbia, dan suatu kontingen pimpinan Vlatko Vuković yang dikirim dari Kerajaan Bosnia oleh Raja Tvrtko I.[7] Pangeran Lazar adalah penguasa Serbia Moravia, dan merupakan yang terkuat di antara para penguasa daerah Serbia pada waktu itu, sedangkan Vuk Branković memerintah Distrik Brankovića yang terletak di salah satu wilayah Kosovo dan daerah lainnya, mengakui Lazar sebagai maharajanya. Pertempuran ini berlangsung di lapangan Kosovo,[a] sekitar 5 kilometer di sebelah barat laut kota Prishtina modern.

Pertempuran Kosovo
Bagian dari the Perang Utsmaniyah di Eropa dan Peperangan Serbia-Utsmaniyah

Miniatur Rusia dari abad ke-16 tentang pertempuran ini
Tanggal15 Juni,[A] 1389
LokasiLapangan Kosovo, Serbia Brankovića (Distrik Prishtina masa kini, Kosovo[a])
Hasil
  • Secara taktis tidak dapat disimpulkan[1][2][3][4][5][6]
  • Kerugian besar di kedua belah pihak—kehancuran bagi sedikit banyak pihak Serbia[7]
  • Kemenangan strategis Utsmaniyah
Pihak terlibat
Kesultanan Utsmaniyah Serbia Moravia
Serbia Brankovića
Kerajaan Bosnia
Tokoh dan pemimpin
Sultan Murad I (Syahid)
Bayezid I
Yakub Çelebi
Pangeran Lazar  
Kekuatan
~ 27.000–40.000[B]~ 12.000–30.000[B]
Korban
Sultan Murad I dan sebagian besar tentaranya[1][2]Pangeran Lazar dan sebagian besar tentaranya[1][2]

Catatan-catatan sejarah yang dapat diandalkan termasuk langka. Sebagian besar pasukan dari kedua belah pihak musnah dalam pertempuran ini; baik Lazar maupun Murad juga kehilangan nyawa dalam pertempuran. Meskipun pihak Utsmaniyah berhasil memusnahkan pasukan Serbia, mereka juga menderita banyak korban sehingga menunda perkembangan mereka. Pihak Serbia meninggalkan terlalu sedikit orang untuk dapat mempertahankan tanah mereka secara efektif, sementara pihak Turki memiliki lebih banyak tentara di timur. Konsekuensinya, satu demi satu, kepangeranan Serbia yang belum menjadi vasal Utsmaniyah menjadi turut bergabung pada tahun-tahun berikutnya.

Akibat

Pasukan dari kedua belah pihak binasa dalam pertempuran;[7] baik Lazar maupun Murad kehilangan nyawa mereka, dan sisa-sisa pasukan mereka akhirnya mundur dari medan perang. Bayezid I, putra Murad, mencekik Yakub Çelebi adiknya setelah mendengar bahwa ayah mereka telah meninggal sehingga ia menjadi satu-satunya pewaris singgasana Utsmaniyah.[8] Pihak Serbia hanya menyisakan terlalu sedikit orang untuk mempertahankan tanah mereka secara efektif, sedangkan pihak Turki memiliki lebih banyak tentara di timur.[7] Akibatnya berbagai kepangeranan Serbia yang belum menjadi vasal Utsmaniyah turut bergabung juga, satu demi satu, pada tahun-tahun berikutnya.[7] Selanjutnya dalam menanggapi tekanan Utsmaniyah,[9] beberapa bangsawan Serbia menikahkan putri mereka, termasuk putri Pangeran Lazar, dengan Bayezid.[10][11] Akibat dari pernikahan-pernikahan ini, Stefan Lazarević menjadi seorang sekutu setia Bayezid, memberi kontribusi pasukan yang signifikan dalam banyak pertempuran militer Bayezid selanjutnya, termasuk Pertempuran Nikopolis. Pada akhirnya Kedespotan Serbia dalam berbagai kesempatan berupaya untuk mengalahkan Utsmaniyah dalam kaitannya dengan bangsa Hungaria sampai kekalahan terakhirnya pada tahun 1459 dan 1540.[butuh rujukan]

Peninggalan

Pertempuran Kosovo ini sangat penting untuk identitas nasional, tradisi, dan sejarah Serbia.[12] Tanggal pertempuran ini tertanam dalam benak orang Serbia, dan versi Gaya Baru dari pertempuran ini adalah tanggal pembunuhan Adipati Agung Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia, yang mana memicu Perang Dunia I.

Slobodan Milošević berpidato di Gazimestan, dekat Polje Kosovo, di mana ia mengungkit kutukan Kosovo.[butuh rujukan]

Makam Sultan Murad, sebuah situs di Polje Kosovo di mana organ-organ tubuh Murad I dikuburkan, memiliki suatu makna religius bagi kaum Muslim setempat. Sisa jenazah Murad yang lainnya dibawa ke Bursa, ibu kota Anatolianya, dan dimakamkan di sana di makam keduanya di kompleks Hüdavendigâr di Bursa. Sebuah monumen dibangun oleh Bayezid I putranya di Makam Sultan Murad di Polje Kosovo, menjadi contoh pertama arsitektur Utsmaniyah di wilayah Kosovo.[butuh rujukan]

Lihat pula

Catatan

Status Kosovo

Referensi

Sumber

Bacaan lanjutan

Pranala luar

21°7′12″E / 42.63000°N 21.12000°E / 42.63000; 21.12000