Pesta Olahraga Asia Tenggara

Kompetisi multi-olahraga negara-negara di Asia Tenggara

Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang multi olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games berada di bawah naungan Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Pesta Olahraga Asia Tenggara
Logo Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara
SingkatanSEA Games
Acara pertama1959 SEAP Games di Bangkok, Thailand
Terjadi setiap2 tahun (Setiap tahun ganjil)
Acara terakhirPesta Olahraga Asia Tenggara 2023 di Kamboja
TujuanAjang multi-olahraga untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara
Markas besarBangkok, Thailand
PresidenCharouck Arirachakaran

Sejarah

Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara (Southeast Asian Peninsular Games) atau disingkat SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Bertujuan untuk mengeratkan kerja sama, pemahaman, dan hubungan antar negara di kawasan semenanjung Asia Tenggara.

SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma (Myanmar), Malaysia, Vietnam Selatan, Laos, dan Singapura yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.

Thailand, Burma (Myanmar), Vietnam Selatan, Malaysia, Laos, dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games.

SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma (Myanmar), Vietnam, Laos, Malaysia, dan Singapura yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.

Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Filipina dan Indonesia. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi SEA Games. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Asia Tenggara X di Jakarta dan Timor Leste pada Pesta Olahraga Asia Tenggara XXII di Hanoi.

Logo Pesta Olahraga Asia Tenggara mulai diperkenalkan pada edisi 1959 di Bangkok, menggambarkan enam cincin yang mewakili enam anggota pendiri dan digunakan hingga edisi 1997 di Jakarta. Jumlah cincin meningkat menjadi 10 selama edisi 1999 di Bandar Seri Begawan untuk mencerminkan dimasukkannya Singapura yang dimasukkan ke Federasi Olahraga Asia Tenggara pada tahun 1961 dan Brunei, Indonesia, dan Filipina yang bergabung dengan organisasi pada tahun 1977. Jumlah cincin itu ditambahkan lagi menjadi 11 selama pertandingan 2011 di Indonesia untuk mencerminkan anggota terbaru yang bergabung dengan federasi, Timor Timur yang diterima pada tahun 2003.

Negara peserta

Nama NOCNama resmiDebutKode IOCKode lain yang digunakan
 BruneiNegara Brunei Darussalam
1977
BRU
BRN (ISO)
 KambojaKerajaan Kamboja
1961
CAM
KHM (1972–1976, ISO)
 IndonesiaRepublik Indonesia
1977
INA
IHO (1952), IDN (FIFA, ISO)
 LaosRepublik Demokratik Rakyat Laos
1959
LAO
 MalaysiaFederasi Malaysia
1959
MAS
MAL (1952 − 1988), MYS (ISO)
 MyanmarRepublik Persatuan Myanmar
1959
MYA
BIR (1948 – 1988), MMR (ISO)
 FilipinaRepublik Filipina
1977
PHI
PHL (ISO, FIBA)
 SingapuraRepublik Singapura
1959
SGP
SIN (1959 – 2016)
 ThailandKerajaan Thailand
1959
THA
 Timor LesteRepublik Demokratik Timor-Leste
2003
TLS
IOA (2000)
 VietnamRepublik Sosialis Vietnam
1959
VIE
VET (1964), VNM (1968–1976, ISO)

Daftar tuan rumah

Sejak Pesta Olahraga Asia Tenggara dimulai pada tahun 1959, telah diadakan di 15 kota di seluruh Asia Tenggara kecuali Timor Leste.

Daftar Pesta Olahraga Asia Tenggara
EdisiTahunTuan rumahDibuka olehTanggalOlahragaAcaraNegaraPesertaTim teratasRef
Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara
11959 Bangkok, ThailandRaja Bhumibol Adulyadej12–17 Desember12N/A6518  Thailand (THA)[1]
21961 Yangon, BurmaPresiden Win Maung11–16 Desember13N/A7623  Burma (BIR)[2]
1963 KambojaDibatalkan karena situasi politik Kamboja sedang tidak stabil
31965 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Ismail Nasiruddin14–21 Desember14N/A6963  Thailand (THA)[3]
41967 Bangkok, ThailandRaja Bhumibol Adulyadej9–16 Desember16N/A6984  Thailand (THA)[4]
51969 Yangon, BurmaPerdana Menteri Ne Win6–13 Desember15N/A6920  Burma (BIR)[5]
61971 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Abdul Halim6–13 Desember15N/A7957  Thailand (THA)[6]
71973  SingapuraPresiden Benjamin Sheares1–8 September16N/A71632  Thailand (THA)[7]
81975 Bangkok, ThailandRaja Bhumibol Adulyadej9–16 Desember18N/A41142  Thailand (THA)[8]
Pesta Olahraga Asia Tenggara
91977 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Yahya Petra19–26 November18N/A7N/A  Indonesia (INA)[9]
101979 Jakarta, IndonesiaPresiden Suharto21–30 September18N/A7N/A  Indonesia (INA)[10]
111981 Manila, FilipinaPresiden Ferdinand Marcos6–15 Desember18N/A7≈1800  Indonesia (INA)[11]
121983  SingapuraPresiden Devan Nair28 Mei – 6 Juni18N/A8N/A  Indonesia (INA)[12]
131985 Bangkok, ThailandRaja Bhumibol Adulyadej8–17 Desember18N/A8N/A  Thailand (THA)[13]
141987 Jakarta, IndonesiaPresiden Suharto9–20 September26N/A8N/A  Indonesia (INA)[14]
151989 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Azlan Shah20–31 Agustus24N/A9≈2800  Indonesia (INA)[15]
161991 Manila, FilipinaPresiden Corazon Aquino24 November – 3 Desember28N/A9N/A  Indonesia (INA)[16]
171993  SingapuraPresiden Wee Kim Wee12–20 Juni29N/A9≈3000  Indonesia (INA)[17]
181995 Chiang Mai, ThailandPutra Mahkota Vajiralongkorn9–17 Desember28N/A103262  Thailand (THA)[18]
191997 Jakarta, IndonesiaPresiden Suharto11–19 Oktober36490105179  Indonesia (INA)[19]
201999 Bandar Seri Begawan, BruneiSultan Hassanal Bolkiah7–15 Agustus21233102365  Thailand (THA)[20]
212001 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Salahuddin8–17 September32391104165  Malaysia (MAS)[21]
222003 Hanoi dan Ho Chi Minh, VietnamPerdana Menteri Phan Văn Khải5–13 Desember3244211≈5000  Vietnam (VIE)[22]
232005 Manila, FilipinaPresiden Gloria Macapagal-Arroyo27 November – 5 Desember40443115336  Filipina (PHI)[23]
242007 Nakhon Ratchasima, ThailandPutra Mahkota Vajiralongkorn6–15 Desember43475115282  Thailand (THA)[24]
252009 Vientiane, LaosPresiden Choummaly Sayasone9–18 Desember29372113100  Thailand (THA)[25]
262011 Jakarta dan Palembang, IndonesiaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono11–22 November44545115965  Indonesia (INA)[26]
272013 Naypyidaw, MyanmarWakil Presiden Nyan Tun11–22 Desember37460114730  Thailand (THA)[27]
282015  SingapuraPresiden Tony Tan5–16 Juni36402114370  Thailand (THA)[28]
292017 Kuala Lumpur, MalaysiaYang di-Pertuan Agong Muhammad V19–30 Agustus38404114709  Malaysia (MAS)[29]
302019 Filipina[1]Presiden Rodrigo Duterte30 November – 11 Desember56530115630  Filipina (PHI)[30]
312021 Hanoi, VietnamPresiden Nguyễn Xuân Phúc12–23 Mei 202240526117037  Vietnam (VIE)
322023 Phnom Penh, KambojaPerdana Menteri Hun Sen5—17 Mei3760811TBA  Vietnam (VIE)
332025 Bangkok, Chonburi, dan Songkhla, ThailandRaja Vajiralongkorn (diharapkan)9–20 DesemberAcara yang akan datang
342027 MalaysiaTBDTBDAcara yang akan datang
352029 SingapuraTBDTBD[2]Acara yang akan datang
362031 LaosTBDTBD [3] Acara yang akan datang
372033 FilipinaTBDTBD [3] Acara yang akan datang

Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara tahun 1963 dibatalkan. Sebagai tuan rumah yang ditunjuk, Kamboja tidak dapat menjadi tuan rumah acara tersebut karena kondisi dalam negeri yang tidak menentu, bersamaan dengan ketidaksepakatan dengan Federasi Atletik Amatir Internasional. SEAP Games ke-3 kemudian diteruskan ke Laos sebagai tuan rumah, tetapi mereka memohon pada event 1965 dengan alasan kesulitan keuangan.[4]

Cabang olahraga

Menurut Piagam dan Aturan SEAGF, negara tuan rumah harus menggelar minimal 22 olahraga: dua olahraga wajib dari Kategori 1 (atletik dan olahraga air), di samping minimal 14 olahraga dari Kategori 2, dan maksimum 8 olahraga dari Kategori 3 (abu-abu dinaungi pada tabel di bawah). Setiap olahraga tidak boleh menawarkan lebih dari 5% dari total penghitungan medali, kecuali untuk atletik, olahraga air, dan menembak. Untuk setiap olahraga dan acara yang akan dimasukkan, minimal empat negara harus berpartisipasi di dalamnya. Olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games harus mendapat prioritas.[5][6]

Cabang olahragaTahun
AkuatikSemua
Anggar1974–1978, sejak 1986
Angkat besi1959–1997, 2001–2013, 2017–
Arnis1991, 2005
AtletikSemua
Bersepeda1959-1979, sejak 1983
BiliarSejak 1991
Binaraga1987–1993, 1997, 2003–2007,
2013
Bisbol2005–2007, 2011
BridgeHanya pada tahun 2011
Bola basket1979–2003, 2007, sejak 2011
Bola jaring2001, sejak 2015
Bola lantaiHanya pada tahun 2015
Bola tangan2005–2007
Bola voli1959–1997, sejak 2001
Boling1977–1979, 1983–2001,
2005–2007, 2011, sejak 2015
Boling lapangan1997, 2001, 2005–2007, 2017
BulutangkisSemua
Catur2003–2005, 2011–2013, sejak 2019
ChinloneSejak 2013
Dancesport2005–2009
Dayung1989–1991, 1997, 2001–2007,
2011–2015
Dwilomba2019
eSportsSejak 2019
Equestrian1983, 1995, 2001, 2005–2007,
sejak 2011
Fin swimming2003, 2009–2011
Futsal2007, 2011–2013, 2017
Gulat1987, 1997, 2003–2013
Golf1985–1997, 2001, sejak 2005
Hoki esHanya pada tahun 2017
Hoki dalam ruanganHanya pada tahun 2017
Hoki lapangan1971–1979, 1983, 1987–1989,
1993–2001, 2007, sejak 2013
Judo1967–1997, sejak 2001
Karate1985–1991, 1995–1997,
2001–2013, 2017
Kenpō2011–2013
KriketHanya pada tahun 2017
MenembakSemua
Cabang olahragaTahun
MenyelamSejak 1965
Modern pentathlonTidak pernah
Muay thai2005–2009, 2013, 2017
Olahraga kano1985, 1995, 2001, 2005–2007,
2011–2015
Panahan1977–1997, sejak 2001
Panjat tebingHanya pada tahun 2011
ParalayangHanya pada tahun 2011
Pelayaran1961, 1969–1971, 1975–1977,
1983–1997, 2001, 2005–2007,
sejak 2011
Pencak silat1987–1989, 1993–1997,
sejak 2001
Perahu naga1993, 1997–1999,
2003–2007, 2011–2015
PétanqueSejak 2001
Polo2007, 2017
Polo airSejak 1965
Renang tersinkronisasi2001, 2011, sejak 2015
Rugbi 7Sejak 2015
Roller sportHanya pada tahun 2011
Senam1979–1981, 1985–1997,
2001–2007, 2011, sejak 2015
Sepak bolaSemua
Sepak takraw1967–1969, sejak 1973
Seluncur indahHanya pada tahun 2017
Shuttle cock2007–2009
Skating kecepatan jalur pendekHanya pada tahun 2017
Ski air1987, 1997, 2011, sejak 2015
Skuas1991–2001, 2005–2007,
sejak 2015
Sofbol1981–1983, 1989, 2003–2005,
2011, 2015
Soft TenisHanya pada tahun 2011
TaekwondoSejak 1985
Tenis1959–2011, sejak 2015
Tenis mejaSemua
TinjuSemua
Trilomba2005–2007, sejak 2015
Uni rugbi1969, 1977–1979, 1995, 2007
Vovinam2011–2013
Wushu1991–1993, 1997, sejak 2001
Xiangqi2021

Perolehan medali sepanjang masa

Diperbaiki setelah menyeimbangkan data Dewan Olimpiade Asia dan situs arsip lainnya yang menyimpan klasemen medali Pesta Olahraga Asia Tenggara sebelumnya. Beberapa informasi dari situs tersebut tidak ada, salah, dan atau tidak diperbarui.[7][8][9][10][11][12][13]

Pada akhir Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017 (belum termasuk perubahan dalam kedudukan medali karena kasus doping selama pertandingan 2017)

Klasemen medali Pesta Olahraga Asia Tenggara sepanjang masa
PeringkatNOCEmasPerakPerungguTotal
1  Thailand (THA)2453212722046784
2  Indonesia (INA)1980187619705826
3  Malaysia (MAS)[1]1376136318724611
4  Vietnam (VIE)[2]1269109712213587
5  Filipina (PHI)1180134617024228
6  Singapura (SGP)1045109015003635
7  Myanmar (MYA)[3]59478410952473
8  Kamboja (CAM)[4]159202425786
9  Laos (LAO)77122412611
10  Brunei (BRU)1757170244
11  Timor Leste (TLS)393951
Total (11 NOC)10153100731261032836
  • ^[1] – Berkompetisi sebagai Malaya dalam pertandingan perdana hingga 1961.
  • ^[2] – Republik Vietnam dibubarkan pada Juli 1976 ketika bergabung dengan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) menjadi Republik Sosialis Vietnam yang juga dikenal sebagai Vietnam. Dalam edisi 1989, Vietnam yang bersatu kembali bergabung dengan permainan dengan nama baru dan bendera baru. Medali yang dibuat oleh Vietnam Selatan hingga edisi 1975 sudah digabungkan di sini.
  • ^[3] – Berkompetisi sebagai Burma sampai 1987.
  • ^[4] – Berkompetisi sebagai Kamboja, Kampuchea, dan Republik Khmer.

Peringkat sepanjang masa

1959-1975

Negara 59 61 63 65 67 69 71 73 75
 KambojaN/A6N/AN/AN/A55N/A
 Laos6766677N/A
 Malaysia33234234
 Myanmar21441443
 Singapura45323322
 Thailand12112111
 Vietnam5455566N/A

1977-1999

Negara 77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 97 99
 Brunei77777788N/A887
 Filipina343233523345
 Indonesia111121111213
 KambojaN/AN/AN/A888N/AN/A910109
 LaosN/AN/AN/AN/AN/AN/A998999
 Malaysia554644245432
 Myanmar435566667778
 Singapura666455454564
 Thailand222312332121
 VietnamN/AN/AN/AN/AN/AN/A776656

2001-2019

Negara 01 03 05 07 09 11 13 15 17 19
 Brunei101091010111110109
 Filipina5416567661
 Indonesia3354314554
 Kamboja99109999888
 Laos88887889910
 Malaysia1542445415
 Myanmar7777872777
 Singapura6665656246
 Thailand2221121123
 Timor LesteN/A111111111010111111
 Vietnam4133233332

2021-2039

Negara 21 23 25 27 29
 Brunei1010
 Filipina45
 Indonesia33
 Kamboja84
 Laos99
 Malaysia67
 Myanmar78
 Singapura56
 Thailand22
 Timor Leste1111
 Vietnam11

Kritik

Salah satu karakteristik unik dari acara ini adalah tidak ada batasan resmi untuk jumlah cabang olahraga dan acara yang akan dipertandingkan, dan kisarannya dapat diputuskan oleh tuan rumah penyelenggara sambil menunggu persetujuan dari Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara. Selain olahraga wajib, tuan rumah bebas menurunkan atau memperkenalkan olahraga atau acara lainnya.[14] Kelonggaran ini telah menghasilkan tuan rumah memaksimalkan perolehan medali mereka dengan menghentikan olahraga yang tidak menguntungkan bagi diri mereka sendiri dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dan pengenalan olahraga yang tidak jelas, seringkali dalam waktu singkat, sehingga mencegah sebagian besar negara lain membangun lawan yang kredibel.[15][16][17] Beberapa negara telah menyerukan untuk mengubah piagam pertandingan untuk mengatasi masalah tersebut.[18][19] Pada tahun 2023, piagam SEA Games diubah dalam upaya untuk membuat jumlah cabang olahraga di setiap edisi lebih terstandarisasi, mengurangi kelonggaran tuan rumah untuk menghapus beberapa cabang olahraga, memaksimalkan perolehan medali dengan memperkenalkan cabang olahraga lokal yang tidak jelas, dan mengutak-atik aturan kompetisi.[20][21]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar