Samsung Electronics

perusahaan asal Korea Selatan

Samsung Electronics Co., Ltd. (Hangul삼성전자; Hanja三星電子; RRSamseong Jeonja; berarti "elektronik tiga bintang", biasa disingkat menjadi SEC, dan ditulis sebagai SΛMSUNG) adalah sebuah perusahaan elektronik multinasional yang berkantor pusat di Distrik Yeongtong, Suwon, Korea Selatan.[1] Perusahaan ini adalah inti dari chaebol Samsung, karena menyumbang 70% dari total pendapatan grup tersebut pada tahun 2012. Pada 11 November-02 Desember 2013, Samsung Electronics adalah Smartphone dan Tablet karena menyumbangkan 70% dari Kompetitornya.[5] Samsung Electronics memainkan peran penting dalam tata kelola grup tersebut, karena adanya kepemilikan silang.[6] Samsung Electronics memiliki pabrik perakitan dan jaringan penjualan di 74 negara, dengan jumlah pekerja sekitar 275.000 orang.[4] Mayoritas saham perusahaan ini dipegang oleh investor dari luar Korea Selatan.[7][8] Perusahaan ini adalah produsen elektronik konsumen dengan pendapatan terbesar di dunia.[9] Hingga 2019, Samsung Electronics adalah perusahaan teknologi dengan pendapatan terbesar kedua di dunia, dan kapitalisasi pasarnya mencapai US$520,65 milyar, sehingga menjadi yang terbesar ke-12 di dunia.[10]

Samsung Electronics Co., Ltd.
Nama asli
삼성전자 주식회사
Hanja三星電子株式會社
Alih Aksara yang DisempurnakanSamseong Jeonja Jusikhoesa
Sebelumnya
Samsung Electric Industries (1969–1988)
Publik
Kode emiten
ISINKR7005930003
Industri
Didirikan13 Januari 1969; 55 tahun lalu (1969-01-13)
Kantor
pusat
Samsung Digital City, Samsungno 129, Maetan-dong,
Distrik Yeongtong, Suwon
,
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
  • Bahk Jae-Wan (Chairman)
  • Kim Ki-nam (Wakil​ chairman)
  • Kim Hyun-suk (Presiden & CEO - Elektronik Konsumen)
  • Koh Dong-jin (Presiden & CEO - Komunikasi Seluler & TI)
ProdukLihat daftar produk
PendapatanKenaikan US$200,6 milyar (2020)[2]
Kenaikan US$30,5 milyar (2020)[2]
Kenaikan US$22,4 milyar (2020)[2]
Total asetKenaikan US$320,4 milyar (2020)[2]
Total ekuitasKenaikan US$233,7 milyar (2020)[2]
PemilikPemerintah Korea Selatan melalui National Pension Service (9,69%)[3]
Samsung Life Insurance (8,51%)[3]
Samsung C&T Corporation (5,01%)[3]
Estate of Jay Y. Lee (4,18%)[3]
Samsung Fire & Marine Insurance (1,49%)[3]
Karyawan
287.439 (2020)[4]
IndukSamsung
Anak
usaha
Situs websamsung.com
Catatan kaki / referensi
Hasil triwulanan Samsung Electronics
CE: Elektronik Konsumen
DS: Solusi Perangkat
IM: Komunikasi Seluler dan TI

Samsung adalah produsen besar komponen elektronik, seperti baterai ion litium, semikonduktor, sensor citra, modul kamera, dan layar untuk klien seperti Apple, Sony, HTC, dan Nokia.[11][12] Perusahaan ini adalah produsen telepon seluler dan ponsel cerdas terbesar di dunia. Diawali dengan jajaran produk Samsung Solstice,[13] yang kemudian dilanjutkan dengan Samsung Galaxy.[14] Perusahaan ini juga merupakan pemasok besar komputer tablet, terutama melalui jajaran produk Samsung Galaxy Tab yang dilengkapi dengan Android, serta dianggap mengembangkan pasar phablet, melalui Seri Samsung Galaxy Note.[15] Perusahaan ini juga mengembangkan ponsel cerdas yang mendukung 5G, seperti Galaxy S21 dan Galaxy Note 20, serta ponsel lipat seperti Galaxy Z Flip 3 dan Galaxy Z Fold 3. Samsung pun merupakan produsen televisi terbesar di dunia sejak tahun 2006,[16] dan merupakan produsen ponsel terbesar di dunia sejak tahun 2011.[17] Perusahaan ini juga merupakan produsen chip memori terbesar di dunia[18] dan mulai tahun 2017 hingga 2018, sempat menjadi produsen semikonduktor terbesar di dunia, mengalahkan Intel.[19]

Pada tahun 2012, Kwon Oh-hyun ditunjuk menjadi CEO perusahaan ini, namun pada bulan Oktober 2017, diumumkan bahwa ia akan berhenti dari jabatannya pada bulan Maret 2018, karena "krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya".[20][21][22] Hingga bulan Maret 2018, perusahaan ini memiliki tiga orang CEO, yakni Ki Nam Kim, Hyun Suk Kim, dan Dong Jin Koh.[23] Perusahaan ini juga menunjuk HC Hong sebagai CEO untuk kawasan Asia Tenggara sejak tahun 2015.[24][butuh sumber yang lebih baik]

Pada Kuartal terakhir atau kuartal dua tahun 2022, Samsung menempati peringkat pertama dalam hal penjualan smartphone di Dunia dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 21%. Samsung mengalahkan pesaing utamanya yaitu Apple yang menguasai pangsa pasar sebesar 17%. Sedangkan pesaing lainnya yaitu Xiaomi, Oppo dan Vivo masing-masing menguasai pangsa pasar sebesar 14%, 10% dan 9%.[25]

Sejarah

1969–1987: Awal mula

Samsung Electric Industries didirikan sebagai divisi industrial dari Samsung Group pada tanggal 19 Januari 1969 di Suwon, Korea Selatan.[26] Pada saat itu, Samsung Group dikenal oleh masyarakat Korea Selatan sebagai sebuah perusahaan perdagangan yang fokus pada pupuk dan pemanis. Walaupun kekurangan teknologi dan sumber daya, sehingga tertinggal dari kompetitornya di Korea Selatan, Samsung Group berhasil meningkatkan kapabilitasnya di industri manufaktur melalui kemitraan dengan perusahaan asal Jepang, yang akhirnya menimbulkan demo anti-Jepang dari masyarakat Korea Selatan serta penolakan dari kompetitornya di Korea Selatan, karena takut terjadi subordinasi langsung di industri tersebut oleh Jepang. Kemitraan tersebut akhirnya tetap dapat berjalan setelah pemerintah Korea Selatan dan Samsung menyatakan bahwa perusahaan ini akan mengekspor produknya ke luar Korea Selatan. Toshio Iue, pendiri Sanyo, pun menjadi penasehat Lee Byung-chul, pendiri Samsung, yang masih pemula di bisnis elektronik. Pada bulan Desember 1969, Samsung Electric bersama Sanyo dan Sumitomo Corporation mendirikan sebuah perusahaan patungan yang diberi nama Samsung-Sanyo Electric, dan menjadi cikal bakal dari perusahaan ini.[27]

Produk awal dari Samsung-Sanyo Electric adalah perabot elektronik dan listrik, seperti televisi, kalkulator, kulkas, pendingin udara, dan mesin cuci. Pada tahun 1970, Samsung mendirikan perusahaan patungan bernama Samsung-NEC bersama NEC Corporation dan Sumitomo Corporation untuk memproduksi perabot rumah dan perangkat audio visual. Samsung-NEC kemudian menjadi Samsung SDI, unit bisnis baterai dan layar dari Samsung Group. Pada tahun 1973, Samsung dan Sanyo membentuk Samsung-Sanyo Parts, cikal bakal Samsung Electro-Mechanics. Pada tahun 1981, Samsung Electric telah memproduksi lebih dari 10 juta unit televisi hitam putih.

Pada tahun 1974, Samsung Group berekspansi ke bisnis semikonduktor dengan mengakuisisi Korea Semiconductor yang hampir bangkrut. Tidak lama kemudian, Korea Telecommunications, sebuah produsen sistem switching elektronik dan salah satu anak usaha Samsung Group, mengambil alih bisnis semikonduktor, dan menjadi Samsung Semiconductor & Communications.[28]

Pada bulan Februari 1983, Lee bersama dewan direksi Samsung mengumumkan "Deklarasi Tokyo", di mana ia menyatakan bahwa Samsung bertekad untuk menjadi sebuah produsen DRAM. Setahun kemudian, Samsung mengumumkan bahwa mereka berhasil mengembangkan DRAM 64 kb, sehingga mengurangi jarak teknologi antara produsen elektronik di Dunia Pertama dengan produsen elektronik baru. Pada prosesnya, Samsung menggunakan teknologi yang diimpor dari Micron Technology asal Amerika Serikat untuk mengembangkan DRAM, serta dari Sharp Corporation asal Jepang untuk mengembangkan SRAM dan ROM.[29]

Referensi

Pranala luar