Songkran (Thailand)

Perayaan Songkran (Thai: สงกรานต์, pengucapan [sǒŋ.krāːn], listen; berasal dari kata Sansekerta [saṃkrānti] Error: {{Transl}}: unrecognized language / script code: iast (help),[1]) adalah sebuah perayaan yang dirayakan di Thailand sebagai Hari Tahun Baru tradisional dari 13 sampai 15 April. Hari tersebut bertepatan dengan Tahun Baru pada beberapa kalender Asia Selatan dan Tenggara.

Songkran
Perayaan Tahun Baru, Rot Nam Dam Hua, sebuah cara tradisional untuk merayakannya dengan orangtua. Kebanyakan orang Thai kembali ke kampung halaman mereka untuk bertemu dengan orangtua mereka.
Nama resmiPerayaan Songkran (สงกรานต์)
Dirayakan olehThai
MaknaMenandai Tahun Baru Thai
Mulai13 April
Berakhir15 April
Tanggal13 April
Frekuensitahunan
Terkait denganThingyan, Tahun Baru Laos, Tahun Baru Kamboja
Sebuah truk dipenuhi orang-orang setelah sebuah "serangan", Chiang Mai, Thailand
Songkran di Wat Thai di Los Angeles
Siraman air di Chiang Mai, Thailand
Orang di sebuah tuk tuk diguyur air pada saat Songkran di Chiang Mai
Penggunaan kapur (Thai: ดินสอพอง) juga secara umum berasal dari kapur yang digunakan oleh para biksu untuk menandai pemberkatan.
Beberapa anak bersenang-senang di Kebun Binatang Bangkok pada saat Songkran.

Songkran di tempat lain

Songkran dirayakan dengan nama Sangken di bagian timur laut India, sebagai Hari Tahun Baru tradisional oleh Masyarakat Buddha. Perayaan Sangken dirayakan oleh orang-orang dari suku Khampti. Perayaan tersebut juga dirayakan oleh masyarakat Singpho, Khamyang, Tikhaks (Tangsa) dan Phakyal di Arunachal Pradesh, dan masyarakat Tai Phake di Assam. Sangken secara umum jatuh pada bulan 'Naun Ha', bulan kelima dari tahun kalender Bulan Khampti yang bertepatan dengan bulan April. Perayaan tersebut dirayakan pada hari-hari terakhir tahun lama dan Tahun Baru Bulan dimulai pada hari tepat setelah akhir perayaan tersebut.

Kontroversi

"Celebrate Singapore"

Pada 2014 "Celebrate Singapore", sebuah perayaan air bergaya Songkran selama dua hari, direncanakan di Singapura dan perayaan tersebut dipromosikan sebagai "pesta perayaan air terbesar di Singapura". Namun, kontroversi terjadi ketika Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Deputi Gubernur Produk-Produk Pariwisata, Vilaiwan Twichasri, mengklaim bahwa Thailand memegang hak-hak eksklusif untuk merayakan Songkran.[2]

Di kalender lainnya

Songkran terjadi pada waktu yang sama seperti yang diberikan oleh Bede untuk perayaan Eostre—dan minggu Paskah yang bertepatan dengan Songkran (paling terbaru 1979, 1990, dan 2001, tetapi tidak lagi sampai 2085.[3])

Kecelakaan

Statistik polisi memperlihatkan bahwa kematian dari kecelakaan jalanan ganda terjadi pada saat hari libur Songkran tahunan. Menurut para figur, antara 2009 dan 2013 terdapat sekitar 27 kematian jalanan per hari pada saat periode non-hari libur dan rata-rata 52 kematian jalanan per hari pada saat Songkran. Thailand mendapatkan peringkat lalu lintas terfatal tertinggi kedua di dunia, dengan 44 kematian per 100,000 penduduk, menurut para peneliti di Institut Riset Transportasi Universitas Michigan. Sekitar 70% dari kecelakaan yang terjadi pada saat hari libur panjang adalah kecelakaan sepeda motor. Sekitar 10,000 orang per tahun tewas dalam kecelakaan sepeda motor—baik pengendara maupun penumpangnya.[4]

Pada perayaan Songkran 2014, 204 kematian dan 2,142 luka-luka terjadi pada akhir hari ketiga. Berkendara sambil mabuk dan kebut-kebutan adalah penyebab paling signifikan dari kecelakaan tersebut, dengan sepeda motor dan trus pickup yang kebanyakan terlibat.[5]

Referensi

Pranala luar

Bacaan tambahan

Buku elektronik