Tiongkok Raya

Istilah untuk wilayah yang terpengaruh budaya Tionghoa

Tiongkok Raya adalah sebuah istilah tidak resmi yang mengacu kepada sebuah wilayah geografis yang berbagi ikatan perdagangan dan kebudayaan,[1][2][3] misalnya acara televisi, film, dan musik berbahasa Tionghoa. Wilayahnya yang tepat tidak sepenuhnya jelas, tetapi biasanya mencakup daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, dan Taiwan,[4] dengan Vietnam dan Singapura kadang-kadang dimasukkan.[5]

Peta Tiongkok Raya saat ini, yang meliputi daratan Tiongkok, Makau, Hong Kong, dan Taiwan.
Tiongkok Raya
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 大中華
Hanzi sederhana: 大中华
Nama Jepang
Kanji: 中華圏

Sejarah

Peta "Tiongkok" dalm film propaganda Amerika Serikat tahun 1944 The Battle of China, yang membedakan "Tiongkok sebenarnya" dari Manchuria, "Mongolia" (di sini pan-Mongolisme meliputi negara Mongolia, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, dan Tuva), Sinkiang (saat ini Xinjiang), dan Tibet.

Istilah ini telah digunakan dalam waktu yang lama, tetapi dengan ruang lingkup dan konotasi yang berbeda.

Pada tahun 1930-an, George Cressey menggunakan istilah ini untuk mengacu kepada keseluruhan Kekaisaran Tiongkok, sebagai lawan istilah Tiongkok sebenarnya.[6] Penggunaan oleh Amerika Serikat pada peta pemerintah tahun 1940-an sebagai sebuah istilah politik termasuk wilayah-wilayah yang diklaim oleh Republik Tiongkok yang merupakan bagian dari kekaisaran sebelumnya, atau secara geografis untuk mengacu kepada fitur topografi yang terkait dengan Tiongkok yang mungkin atau mungkin tidak sepenuhnya terdapat dalam batas-batas politik Tiongkok.[6]

Konsep ini mulai muncul lagi dalam sumber-sumber berbahasa Tionghoa pada akhir tahun 1970-an, mengacu pada pertumbuhan hubungan perdagangan antara Tiongkok daratan dan Hong Kong, dengan kemungkinan memperluasnya ke Taiwan, dengan referensi pertama seperti itu terdapat dalam jurnal Taiwan Changqiao pada tahun 1979.[6]

Istilah ini dalam bahasa Inggris, "Greater China" kemudian muncul kembali pada tahun 1980-an untuk mengacu kepada hubungan ekonomi yang berkembang antara wilayah serta kemungkinan penyatuan politis.[6] Ini bukanlah organisasi seperti Uni Eropa atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Konsepnya adalah suatu generalisasi untuk mengelompokkan beberapa pasar yang kelihatannya terkait erat secara ekonomi dan tidak melibatkan kedaulatan.[7]

Penggunaan politis

Istilah ini sering digunakan untuk menghindari timbulnya kepekaan atas status politik Taiwan.[7] Bagi sebagian negara Asia, istilah ini menjadi pengingat "Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya", sebuah eufemisme untuk wilayah ini yang dikuasai oleh Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia Kedua.[8]

Kontroversi

Republik Rakyat Tiongkok menentang penggunaan istilah ini dan menganggap istilah ini akan memperlakukan Tiongkok Daratan dan Taiwan sebagai sebanding dan berbeda. Akademikus Wang Gungwu juga mempertanyakan apakah istilah geografis ini akan memiliki efek yang menyesatkan atau keliru, menyebabkan negara-negara di kawasan lain mempertanyakan kecenderungan Republik Rakyat Tiongkok untuk melakukan ekspansi imperialisme.[9] Dia berpendapata bahwa istilah ini tidak boleh digunakan oleh orang Tionghoa perantauan, Tiongkok Raya sebenarnya hanyalah mitos menurut pandangannya, jika istilah ini diperluas hingga ke wilayah di luar Tiongkok daratan, Hong Kong, dan Taiwan, istilah itu akan mulai memiliki efek politik yang menyesatkan dan efek yang tidak baik.[9]

Lihat juga

Referensi