Uji nyala api

Prosesur analisis yang digunakan dalam bidang kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur tertentu

Uji nyala api adalah suatu prosedur analisis yang digunakan dalam ilmu kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur tertentu, terutama ion logam, berdasarkan karakteristik spektrum emisi masing-masing unsur. Warna nyala api secara umum juga bergantung pada temperatur; lihat warna nyala.

Uji nyala api dilakukan terhadap tembaga halida. Nyala api dengan warna khas hijau-kebiruan disebabkan oleh tembaga.
Jenis nyala api Pembakar Bunsen yang berbeda tergantung pada aliran udara yang melalui katup:
1. katup udara ditutup
2. katup udara nyaris tertutup
3. katup udara setengah terbuka
4. katup udara terbuka penuh.
Nyala api gas.

Uji ini melibatkan introduksi sampel suatu unsur atau senyawa ke dalam nyala api panas, tak berwarna, dan mengamati warna nyala yang dihasilkan. Ide pengujian ini adalah bahwa atom-atom sampel menguap dan karena panas, mereka mengemisikan sinar ketika berada dalam nyala api. Sampel curah juga memancarkan cahaya, tetapi cahayanya tidak baik untuk analisis. Sampel curah memancarkan cahaya terutama karena pergerakan atom-atomnya, sehingga spektrumnya lebar, yang terdiri dari rentang warna yang luas. Atom-atom sampel yang terpisah dalam nyala api dapat mengalami emisi hanya karena transisi elektron antara tingkat energi atom. Transisi tersebut mengemisikan cahaya dengan frekuensi yang sangat spesifik, yang tidak lain merupakan karakteristik unsur kimia itu sendiri. Oleh karena itu, nyala api menjadi berwarna, yang ditentukan terutama oleh sifat-sifat unsur kimia yang dimasukkan ke dalam nyala. Uji nyala api adalah percobaan yang relatif mudah dilakukan, sehingga sering didemonstrasikan atau dilakukan dalam kelas sains di sekolah-sekolah. Untuk keperluan analisis kualitatif anorganik, uji nyala api sering digunakan sebagai uji pendahuluan, dan termasuk uji organoleptik.

Sampel biasanya ditaruh pada seutas kawat platina yang dicuci berulang kali dengan asam klorida untuk menghilangkan sisa analit sebelumnya.[1] Senyawa biasanya dibuat menjadi pasta dengan asam klorida pekat, sebagai halida logam, yang mudah menguap, sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Nyala api yang berbeda-beda harus dicoba untuk menghindari kesalahan data akibat nyala api yang "terkontaminasi", atau kadang-kadang untuk memverifikasi akurasi warna. Pada mata pelajaran kimia di sekolah menengah, kadang-kadang digunakan bidai (splint) kayu, karena larutan dapat dikeringkan di atasnya, dan harganya murah. Kadang-kadang juga digunakan kawat nikrom.[1] Penggunaan bidai harus dilakukan secara hati-hati dengan melambaikan bidai melewati nyala api, dan bukannya dengan memegangnya sehingga bidai terpapar nyala api dalam waktu lama. Hal ini untuk menghindari bidai terbakar. Penggunaan kapas pentul[2] (Inggris: cotton swab (US) atau cotton bud (UK)) atau busa melamin (yang digunakan pada spons penghapus)[3] sebagai penyangga juga telah disarankan.

Natrium adalah komponen atau kontaminan umum dalam banyak senyawa dan spektrumnya cenderung mendominasi warna nyala. Uji nyala api sering dilihat melalui kaca kobalt biru untuk menyaring warna kuning natrium dan memudahkan pengamatan ion logam lainnya.

Uji nyala api adalah praktik yang cepat dan mudah, dan dapat dilakukan dengan peralatan dasar yang dijumpai di sebagian besar laboratorium kimia. Namun, jumlah unsur yang terdeteksi positif pada kondisi ini sangat sedikit, mengingat pengujian ini lebih bergantung pada pengalaman subyektif pelaku percobaan daripada objek percobaan. Uji ini memiliki kesulitan dalam mendeteksi beberapa unsur dalam jumlah kecil, sementara jika terlalu besar juga cenderung memudarkan warna nyala hingga tidak muncul sama sekali.

Meskipun uji nyala api hanya memberikan informasi kualitatif, bukan data kuantitatif tentang proporsi unsur dalam sampel, data kuantitatif dapat diperoleh menggunakan teknik terkait yaitu fotometri nyala atau spektroskopi emisi nyala. Instrumen spektroskopi serapan atom nyala api, yang dibuat oleh misalnya Perkin Elmer atau Shimadzu, dapat dioperasikan pada moda emisi menurut panduan peralatan.[4]

Unsur-unsur umum

Beberapa unsur umum dan warna nyalanya sebagai berikut:

SimbolNamaWarnaGambar
AlAluminiumPutih perak, dalam kondisi sangat panas seperti busur listrik, biru terang
AsArsenBiru
BBoronHijau terang
BaBariumHijau pucat/apel
BeBeriliumPutih
BiBismutBiru langit
CaKalsiumMerah bata
CdKadmiumMerah bata
CeSeriumBiru
CoKobaltPutih perak (kadang-kadang dilaporkan sebagai hijau kebiruan)
CrKromPutih perak (kadang-kadang dilaporkan sebagai hijau kebiruan)
CsSesiumUngu biru
Cu(I)Tembaga(I)Hijau kebiruan
Cu(II)Tembaga(II) (non-halida)Hijau
Cu(II)Tembaga(II) (halida)Hijau-biru
GeGermaniumBiru pucat
Fe(II)Besi(II)Emas, ketika sangat panas seperti busur listrik, biru terang, atau hijau yang berubah menjadi coklat jingga
Fe(III)Besi(III)Coklat jingga
HfHafniumPutih
HgRaksaMerah
InIndiumIndigo/Biru
KKaliumLilak
LiLitiummerah krimson; tak terlihat melalui kaca hijau
MgMagnesium(tidak ada), tetapi untuk logam Mg yang terbakar adalah putih intensif
Mn (II)Mangan (II)Hijau kekuningan
MoMolibdenumHijau kekuningan
NaNatriumKuning terang; tak tampak melalui kaca biru kobalt
NbNiobiumHijau atau biru
NiNikelPutih keperakan (kadang-kadang dilaporkan sebagai tak berwarna atau hijau kebiruan)
PFosforusHijau kebiruan pucat
PbTimbalBiru/putih
RaRadiumMerah krimson
RbRubidiumMerah-ungu
SbAntimonHijau pucat
ScSkandiumJingga
SeSeleniumBiru azure (biru langit)
SnTimahBiru-putih
SrStronsiumMerah tua [krimson hingga kirmizi (scarlet)], kekuningan jika dilihat melalui kaca hijau dan

ungu jika dilihat melalui kaca kobalt

TaTantalumBiru
TeTeluriumHijau pucat
TiTitaniumPutih keperakan
TlTaliumHijau murni
VVanadiumHijau kekuningan
WTungstenHijau
YItriumMerah tua (Carmine, Crimson, atau Scarlet)
ZnSengTak berwarna (kadang-kadang dilaporkan sebagai hijau kebiruan)
ZrZirkoniumMerah lembut

Emas, perak, platina, paladium, dan sejumlah unsur lainnya tidak menghasilkan warna nyala api karakteristik meskipun beberapa dapat menimbulkan percikan (seperti logam titanium dan besi) dan garam berilium serta emas dilaporkan terkumpul sebagai logam murni pada pendinginan.

Lihat juga

Referensi

Pranala luar

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini
(2 bagian, 4 menit)
Bagian 2
Berkas-berkas suara berikut dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal
Error: tidak ada parameter tanggal yang diberikan
, sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.