Gerakan Non-Blok

Kelompok negara yang tidak beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana Diarsipkan 2023-08-01 di Wayback Machine. tahun 1979, adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Gerakan Non-Blok (GNB)
Non-Aligned Movement
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan negara peninjau.
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan negara peninjau.
Biro KoordinasiKota New York, New York, Amerika Serikat
Keanggotaan
  • 120 anggota
  • 17 peninjau
Pemimpin
• Kepala bagian
pengambilan keputusan
Konferensi Kepala Negara atau Pemerintah Negara-negara Non-Blok[1]
• Sekretaris jenderal
Ilham Aliyev
Pendirian1961, di Belgrade
sebagai Conference of Heads of State of Government of Non-Aligned Countries
Situs web resmi
csstc.org
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979.[3] Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Sejarah

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[butuh rujukan] oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali).[4] Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:

  1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
  2. Perjanjian non-agresi
  3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
  4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
  5. Menjaga perdamaian

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955 yang dihadiri oleh para pemimpin negara dari 29 negara berkembang di Asia dan Afrika.[5][6] Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.[7]

Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun 1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan pada Desember 1979.[3]

Tujuan

Tujuan utama dari Gerakan Non-Blok adalah mengupayakan hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas negara anggota. Selain itu Gerakan Non-Blok juga menentang apartheid, dan tidak memihak pakta militer manapun. Gerakan ini juga menolak segala macam bentuk imperialisme dan kolonialisme serta mendukung pelucutan senjata dan tidak mencampuri urusan negara lain. Dibidang ekonomi, gerakan ini berkomitmen dalam pembangunan ekonomi-sosial, restrukturisasi perekonomian internasional, serta kerjasama atas dasar persamaan hak.[8]

Pertemuan GNB

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.

Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.

Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.

Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kaunda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.

Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.

Prinsip dasar Non-Blok

Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [9][10][11]

Tempat dan tanggal KTT GNB

NoTanggalNegara tuan rumahKota penyelenggaraan
11–6 September 1961  YugoslaviaBeograd
25–10 Oktober 1964  Republik Arab BersatuKairo
38–10 September 1970  ZambiaLusaka
45–9 September 1973  AljazairAlgiers
516–19 Agustus 1976  Sri LankaKolombo
63–9 September 1979  KubaHavana
77–12 Maret 1983  IndiaNew Delhi
81–6 September 1986  ZimbabweHarare
94–7 September 1989  YugoslaviaBeograd
101–6 September 1992  IndonesiaJakarta
1118–20 Oktober 1995  KolombiaCartagena de Indias
122–3 September 1998  Afrika SelatanDurban
1320–25 Februari 2003  MalaysiaKuala Lumpur
1415–16 September 2006  KubaHavana
1511–16 Juli 2009  MesirSharm el-Sheikh
1626–31 Agustus 2012  IranTeheran
1717–18 September 2016  VenezuelaKarakas
1825–26 Oktober 2019  AzerbaijanBaku
19Januari 2024  GhanaKampala

Sekretaris Jenderal

Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
NamaAsal negaraMulaiAkhir
Josip Broz Tito  Yugoslavia19611964
Gamal Abdel Nasser  Republik Arab Bersatu19641970
Kenneth Kaunda  Zambia19701973
Houari Boumédienne  Aljazair19731976
William Gopallawa  Sri Lanka19761978
Junius Richard Jayewardene  Sri Lanka19781979
Fidel Castro  Kuba19791982
N. Sanjiva Reddy  India19821983
Zail Singh  India19831986
Robert Mugabe  Zimbabwe19861989
Janez Drnovšek  Yugoslavia19891990
Stipe Mesić  Yugoslavia19901991
Branko Kostić  Yugoslavia19911992
Dobrica Ćosić  Yugoslavia19921992
Soeharto  Indonesia19921995
Ernesto Samper Pizano  Kolombia19951998
Andrés Pastrana Arango  Kolombia19981998
Nelson Mandela  Afrika Selatan19981999
Thabo Mbeki  Afrika Selatan19992003
Datuk Seri Mahathir bin Mohammad  Malaysia20032003
Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi  Malaysia20032006
Fidel Castro  Kuba20062008
Raúl Castro  Kuba20082009
Hosni Mubarak  Mesir20092011
Muhammad Mursi  Mesir20112012
Mahmoud Ahmadinejad  Iran20122013
Hassan Rouhani  Iran20132016
Nicolás Maduro  Venezuela20162019
Ilham Aliyev  Azerbaijan2019sekarang

Lihat pula

Referensi

Daftar Pustaka

Diperoleh dari "https:https://www.search.com.vn/wiki/index.php?lang=id&q=Gerakan_Non-Blok&oldid=24889337"
🔥 Top keywords: Liga Champions UEFAPiala Asia U-23 AFC 2024YandexAmicus curiaeHalaman UtamaDuckDuckGoIstimewa:PencarianFacebookTanda titik duaJepangManchester City F.C.TwitterReal Madrid C.F.KleopatraLiga Champions UEFA 2023–2024Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024FC Bayern MünchenBerkas:Youtube logo.pngYouTubeMinal 'Aidin wal-FaizinSiksa Kubur (film)Gunung RuangFC BarcelonaFree FireAhmad Muhdlor AliIndonesiaXXNXXIranCerezo OsakaBadarawuhi Di Desa PenariBaratPersija JakartaDubaiMadridInstagramTikTokAnjungan tunai mandiriTim nasional sepak bola Indonesia