Idham Azis

Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-24

Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Idham Azis, M.Si.[1] (lahir 30 Januari 1963) adalah seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) sejak bulan November 2019 hingga Januari 2021. Ia menggantikan Tito Karnavian.[2] Pada masa akhir jabatannya, Idham digantikan oleh Listyo Sigit Prabowo. Pada saat dilantik, ia adalah Kapolri tertua sepanjang sejarah.

Idham Azis
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-24
Masa jabatan
1 November 2019 – 27 Januari 2021
PresidenJoko Widodo
Wakil
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ke-20
Masa jabatan
22 Januari 2019 – 1 November 2019
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ke-37
Masa jabatan
20 Juli 2017 – 22 Januari 2019
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri
Masa jabatan
23 September 2016 – 20 Juli 2017
Irwil II Itwasum Polri
Masa jabatan
1 Maret 2016 – 23 September 2016
Sebelum
Pengganti
Supriyanto
Sebelum
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
Masa jabatan
3 Oktober 2014 – 29 Februari 2016
Informasi pribadi
Lahir30 Januari 1963 (umur 61)
Kendari, Sulawesi Tenggara
KebangsaanIndonesia
Suami/istriNy. Fitri Handari
Anak4
Alma materAkademi Kepolisian (1988)
PekerjaanPolisi
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Republik Indonesia
Masa dinas1988—2021
Pangkat Jenderal Polisi
SatuanReserse
Pertempuran/perangOperasi Tinombala
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Idham, merupakan lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi Kapolri, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Kehidupan pribadi

Idham dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Januari 1963 sebagai putra dari pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Kampung Salo pada tahun 1976, lalu melanjutkan ke pendidikan menengah di SMP 2 Kendari pada tahun 1979, dan menyelesaikannya di SMA 1 Kendari pada tahun 1982.[3] Idham kemudian mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang AKPOL), tetapi dirinya tidak lolos. Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya, Idham masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba tetapi gagal lagi. Baru pada tahun 1988, Idham akhirnya diterima masuk dan menjadi bagian dari AKABRI Kepolisian A angkatan 1988 (AKPOL 1988 A).[4]

Idham kemudian bertemu dengan Fitri Handari yang merupakan alumni dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 1993. Mereka kemudian menikah dan memiliki empat orang anak, yaitu Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis, dan Pandu Urane Azis. Istilah "urane" merupakan kata dalam bahasa Bugis yang berarti anak.[5] Putranya, Irfan, tercatat telah meraih sejumlah prestasi dalam bidang pendidikan. Ia pernah meraih peringkat pertama dalam American Mathematics Competition 8 (Kompetisi Matematika Amerika) yang digelar pada tahun 2014, menyabet 3 medali emas dalam ajang Wizard at Mathematics International Competition yang digelar di India pada tahun 2014, medali emas dari Asia International Mathematics Olympiad Open Contest (Kontes Terbuka Olimpiade Matematika Internasional Asia) tahun 2015, medali emas dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika tingkat SMP tahun 2015, serta 2 medali emas dari kompetisi International Teenagers Mathematics Olympiad (Olimpiade Matematika Remaja Internasional) yang digelar tahun 2015 di Malaysia.[6] Irfan kemudian dilantik menjadi taruna AKPOL pada tanggal 31 Oktober 2019, dan berhasil memasuki peringkat 10 besar taruna terbaik dengan nilai 826,5 untuk seluruh taruna dari empat matra.[7]

Karier

Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.[8]

Pada malam tanggal 10 November 2005, Brigjen. Pol. Surya Dharma memanggil dan memerintahkan Idham untuk berangkat ke Poso. Keesokan harinya, Idham terbang dari Surabaya menuju Palu dan tiba di Poso pada sore harinya untuk langsung bergabung dengan Tito Karnavian yang sudah berada di sana. Tito memintanya untuk menjadi wakilnya dalam kasus investigasi mutilasi tiga gadis SMA Kristen yang terjadi di Poso. Per tanggal 12 November 2005, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso, mendampingi Tito Karnavian.[9]

Idham menggantikan Brigjen Pol. Ari Dono Sukmanto sebagai Kapolda Sulawesi Tengah sejak tanggal 3 Oktober 2014.[10][11] Jabatan tersebut diembannya hingga tanggal 1 Maret 2016, ketika dirinya digantikan oleh Brigjen Pol. Rudy Sufahriadi. Idham kemudian dimutasi menjadi Inspektur Wilayah II Inspektorat Pengawasan Umum Polri.[12]

Pada tanggal 23 September 2016, Idham dilantik menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam), menggantikan Irjen. Pol. Mochamad Iriawan.[13] Idham dipilih karena pernah bertugas di daerah konflik, khususnya Poso.[14] Idham kembali menggantikan posisi Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya pada tanggal 26 Juli 2017.[15][16] Menurut Tito selaku Kapolri, Idham dipilih karena pernah lama bertugas di Polda Metro Jaya.[17]

Idham ditunjuk sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) menggantikan Komjen. Pol. Arief Sulistyanto.[18] Posisinya sebagai Kapolda Metro Jaya dilanjutkan oleh Irjen. Pol. Gatot Eddy Pramono.[19] Idham dilantik sebagai Kabareskrim pada tanggal 28 Januari 2019.[20]

Pada tanggal 23 Oktober, Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Idham sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.[21] Pada tanggal 30 Oktober, Komisi III DPR-RI yang dipimpin oleh Herman Hery menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Idham. Rapat pleno Komisi III memutuskan bahwa mereka menyetujui pencalonan Idham secara aklamasi. Keputusan ini disahkan oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR-RI dalam sidang paripurna yang digelar sehari setelahnya.[22] Presiden Jokowi resmi melantik Idham sebagai Kapolri pada tanggal 1 November 2019.[23][24]

Tantangan besar yang telah ditangani selama menjabat sebagai Kapolri adalah penanganan Covid 19

Riwayat pendidikan

Pendidikan Polri

  • AKABRI A (1988)
  • PTIK (1995)
  • SESPIM (2002)
  • SESPIMTI (2011)

Pendidikan Kejuruan

  • PA SERSE (1990)
  • PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
  • ASSESSMENT RESKRIM (2011)

Kepangkatan

LambangPangkatTanggal
Letnan Dua Polisi26 Juli 1988 – 1 Oktober 1991
Letnan Satu Polisi1 Oktober 1991 – 1 Oktober 1995
Kapten Polisi1 Oktober 1995 – 1 Oktober 1999
Mayor Polisi1 Oktober 1999 – 1 Juli 2003
Ajun Komisaris Besar Polisi1 Juli 2003 – 23 November 2005
Komisaris Besar Polisi23 November 2005 – 18 April 2013
Brigadir Jenderal Polisi18 April 2013 – 14 Oktober 2016
Inspektur Jenderal Polisi14 Oktober 2016 – 28 Januari 2019
Komisaris Jenderal Polisi28 Januari 2019 – 1 November 2019
Jenderal Polisi1 November 2019 – 1 Februari 2021

Jabatan kepolisian

Saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri

Penghargaan dan tanda kehormatan

Tanda jasa

Baris ke-1Bintang Bhayangkara Utama (2019)Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2020)[25]Bintang Jalasena Utama (2020)[25]
Baris ke-2Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2020)[25]Bintang Bhayangkara PratamaBintang Bhayangkara Nararya
Baris ke-3Satyalancana Pengabdian 32 TahunSatyalancana Pengabdian 24 TahunSatyalancana Pengabdian 16 Tahun
Baris ke-4Satyalancana Pengabdian 8 TahunSatyalancana Jana UtamaSatyalancana Ksatria Bhayangkara
Baris ke-5Satyalancana Karya BhaktiSatyalancana Bhakti PendidikanSatyalancana Bhakti Buana
Baris ke-6Satyalancana Bhakti NusaSatyalancana Dharma NusaSatyalancana G.O.M VII
Baris ke-7Satyalancana Operasi KepolisianSatyalancana Kebhaktian SosialSatyalancana Wira Karya

Brevet

  • Brevet Pelopor
  • Brevet Para Terjun
  • Brevet Bhayangkara Bahari
  • Brevet Penyidik Utama
  • Brevet Kavaleri Marinir Kelas II
  • Brevet Selam indonesia
  • Pin Pelopor Lantas
  • Wing Penerbang TNI AU

Kasus menonjol yang pernah ditangani

Referensi

Rujukan

Sumber

Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Jenderal Pol. Tito Karnavian
Komjen. Pol. Ari Dono Sukmanto (Plt.)
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
2019—2021
Diteruskan oleh:
Komjen. Pol. Listyo Sigit Prabowo
Didahului oleh:
Komjen. Pol. Arief Sulistyanto
Kabareskrim Polri
2019
Diteruskan oleh:
Irjen. Pol. Listyo Sigit Prabowo
Didahului oleh:
Irjen. Pol. M. Iriawan
Kapolda Metro Jaya
2017—2019
Diteruskan oleh:
Irjen. Pol. Gatot Eddy Pramono
Didahului oleh:
Irjen. Pol. M. Iriawan
Kadivpropam Polri
2016—2017
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Martuani Sormin
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Yovianes Mahar
Irwil II Itwasum Polri
2016
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Supriyanto
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Ari Dono Sukmanto
Kapolda Sulteng
2014—2016
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi
Didahului oleh:
Kombes. Pol. M. Iriawan
Dirreskrimum Polda Metro Jaya
2009—2010
Diteruskan oleh:
Kombes. Pol. Herry Rudolf Nahak