Nazaret

kota di Israel

Nazaret (Ibrani: נָצְרַת, Natzrat; Arab: النَّاصِرَة, an-Nāṣira; bahasa Aram: ܢܨܪܬ, Naṣrath) adalah sebuah kota kuno di utara Israel. Saat ini, kota ini merupakan kota Arab-Israel terbesar di Israel dan dikenal sebagai "ibu kota Arab di Israel".[2]Nazaret merupakan ibu kota dan kota terbesar di Distrik Utara, Israel. Pada tahun 2018, jumlah penduduknya adalah 77,064[1] jiwa, yang terutama adalah warga Arab di Israel, di antaranya 69% beragama Islam dan 30,9% beragama Kristen.[2][3][4][5] Nazerat Illit ("Nazaret Atas"), menyatakan sebagai kota terpisah pada bulan Juni 1974, dibangun di tepi kota Nazaret Tua, dan mempunyai penduduk orang Yahudi sebanyak 40.312 jiwa pada tahun 2014.[6]

Nazaret
נָצְרַת
Natzrat
النَّاصِرَة
an-Nāṣira
Pemandangan panorama kota Nazaret, dengan Basilika Kabar Sukacita di tengah-tengahnya
Pemandangan panorama kota Nazaret, dengan Basilika Kabar Sukacita di tengah-tengahnya
Lambang resmi Nazaret
Nazaret di Kawasan Haifa Utara, Israel
Nazaret
Nazaret
Koordinat: 32°42′07″N 35°18′12″E / 32.70194°N 35.30333°E / 32.70194; 35.30333 35°18′12″E / 32.70194°N 35.30333°E / 32.70194; 35.30333
Negara Israel
DistrikUtara
Didirikan2200 SM (Pemukiman awal)
300 M (Kota utama)
MunicipalityEst. 1885
Pemerintahan
 • JenisMayor-council
 • BadanMunicipality of Nazareth
 • Mayor ("walikota")Ali Sallam
Luas
 • Total14,123 km2 (5,453 sq mi)
Ketinggian
347 m (1,138 ft)
Populasi
 (2018)[1]
77.064
Demonimorang Nazaret (Nazarene)
Zona waktuUTC+2 (IST)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (IDT)
Kode area telepon+972 (Israel)
Situs webwww.nazareth.muni.il Sunting ini di Wikidata

Dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, kota ini dicatat sebagai tempat tinggal Yesus pada masa mudanya,[7] dan karenanya menjadi sebuah pusat peziarahan Kristen, dengan banyak tempat-tempat bersejarah memperingati peristiwa-peristiwa alkitabiah.

Sumber Maria - Sebuah sumber kuno dari masa Santa Perawan Maria yang merupakan simbol kota Nazaret

Etimologi

Kata Ibrani Netzer

Nama Nazaret diyakini berasal dari akar kata Ibrani "נצר" (netzer; ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh"). Huruf "z" pada "Nazaret" dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf "צ" (tsade [TS atau TZ]), seperti pada "netzer" (= bahasa Indonesia "tunas; taruk"), bukanlah huruf "ז" (zayin [Z]) yang membentuk kata "nazar" (= bahasa Indonesia "kaul"). Hal ini dikuatkan dengan penyebutan kota Nazaret dalam teks rabbinik Yahudi dari abad ke-4 M, misalnya "Midrash Qoheleth", yang menggunakan ejaan "N-TS-R" (menguatkan rujukan Matius 2:23 kepada Yesaya 11:1). Penemuan sebuah tulisan Ibrani di Kaisarea pada tahun 1962 juga menguatkan ejaan "N-TS-R". Meskipun tulisan dari Kaisarea ini bertarikh ~ 300 M, isinya memuat catatan penugasan sebuah keluarga imam ke kota Nazaret pada tahun ~ 150 M, yang menunjukkan bahwa pengejaan nama kota ini jauh lebih tua dari catatan itu sendiri.[8]

Nama Arab an-Nāṣira

Nama kota Nazaret yang dalam bahasa Arab adalah an-Nāṣira, sedangkan Yesus (Arab: يَسُوع, Yasū`) juga disebut an-Nāṣirī, mencerminkan tradisi Arab untuk memberi atribusi nama menurut dari mana seorang tokoh terkemuka itu berasal baik sebagai istilah geografi atau kesukuan. Dalam Qur'an, orang Kristen dirujuk sebagai naṣārā, artinya "para pengikut an-Nāṣirī", atau "mereka yang mengikuti Yesus orang Nazaret".[9]

Tradisi Kristen

Yesus Kristus dibesarkan di Nazaret, sehingga dikenal dengan sebutan "Yesus orang Nazaret" (lihat INRI). Kata Ibrani "נצר" (netzer ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai "orang Nazaret" (Matius 2:23; Yunani: Ναζωραῖος, Nazōraios; Ibrani: נצרי, netzeri) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "sang Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud,[10] sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam kitabnya pasal 11:1:

"Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah."[11]

Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus sang Tunas raja orang Yahudi".

Rujukan di luar Alkitab

Nazaret sebagaimana digambarkan dalam suatu mosaik Bizantium (Gereja Chora, Konstantinopel)

Bentuk kata Nazara juga ditemukan pada rujukan non-alkitabiah tertua untuk kota ini, suatu kutipan oleh Sextus Julius Africanus bertarikh sekitar 221 M[12]Suatu inskripsi bahasa Ibrani yang ditemukan di Kaisarea bertarikh akhir abad ke-3 atau awal abad ke-4 M menyebutkan Nazaret sebagai rumah keluarga imam (kohen) Hapizzez setelah Pemberontakan Bar Kokhba (132–135 M).[13] Dari tiga fragmen yang diketemukan, inskripsi ini tampaknya memuat daftar 24 rombongan imam (lihat Kitab 1 Tawarikh 24:7-19; Nehemia 11:12), di mana setiap grup (atau keluarga) ditugaskan menurut urutannya dengan nama setiap kota atau desa di Galilea di mana mereka tinggal. Nazaret tidak ditulis dengan huruf "z" melainkan dengan huruf Ibrani tsade (jadi "Natsaret").[14] Eleazar Kalir (seorang penyair Ibrani yang diberi tarikh antara abad ke-6 sampai ke-10 M) menyebut ada suatu lokalitas yang jelas di dalam wilayah Nazaret memuat nama Nazaret נצרת (dalam hal ini divokalisasi sebagai "Nitzrat"), yang merupakan rumah dari keturunan keluarga Kohen ke-18 Happitzetz (הפצץ), selama paling sedikit beberapa abad setelah pemberontakan Bar Kochva.

Nazaret modern

Nazaret terletak di antara celah selatan di Pegunungan Libanon, di kaki bukit yang terjal, sekitar 23 kilometer dari Laut Galilea dan sekitar 6 km barat Gunung Tabor, pada ketinggian kaki. Kota modern ini terletak lebih rendah di kaki bukit di banding zaman kuno. Jalan utama untuk lalu lintas antara Mesir dan Asia dalam melewati Nazaret dekat kaki Tabor, dan ke arah utara ke Damaskus. Kota ini memiliki populasi 60.000 orang.

Mayoritas penduduk Nazaret adalah Arab Israel, sekita 35-40% adalah Kristen dan sisanya Muslim. Pemerintah Israel membuat sebuah kota baru sejak 1950-an disebut Natzrat Illit (נצרת עילית "Nazareth Atas", (Ibrani Baku) Náẓərat ʿIllit) dan mengisinya dengan komunitas Yahudi.

Wakil rakyat di Nazaret sering kali mengeluh tentang perlakuan kota ini oleh pemerintah Israel, yang mereka anggap sebagai diskriminasi pemerintah terhadap populasi Arabnya. Tahun-tahun belakangan ini, juga ada kontroversi tentang rencana pembuatan masjid besar di samping Basilika Annunciation.

Situs agamawi

Kristen

Gereja di Nazaret di atas tempat yang diduga merupakan bengkel pertukangan milik Yusuf, 1891
Gereja Ortodoks Yunani "Annunciation"
Malam Natal di Nazaret

Nazaret mempunyai lusinan biara dan gereja, kebanyakan di Kota Tua.[15]

Gereja
"Jesus Trail"
  • Rute ziarah "Jesus Trail" menghubungkan banyak situs agamawi di Nazaret dengan suatu jalur jalan kaki sepanjang 60 km (37 mi) yang berakhir di Kapernaum
Lain-lain
  • International Marian Evangelization Center "Mary of Nazareth" (lihat di sini:[16]), containing among other things the only archaeologically excavated house from first-century CE Nazareth

Islam

Situs kudus Islam meliputi

Tempat ibadah umat Islam termasuk

  • White Mosque (Masjid al-Abiad), masjid tertua di Nazaret, bertempat di Harat Alghama ("Mosque Quarter") di pusat Pasar Tua (Old Market).[17][18]
  • Peace Mosque (Masjid al-Salam).

Arkeologi

"Venerated area" dekat Basilica of the Annunciation

Penggalian yang dilakukan sebelum tahun 1931 di "daerah kudus" ("venerated area") ordo Fransiskan (di lereng bukit yang disebut sebagai Jabal Nebi Sa'in, terentang di utara Basilika Kabar Sukacita) menunjukkan tidak ada tanda-tanda pemukiman Yunani atau Romawi di sana,[19] tetapi penggalian berikutnya di bawah pimpinan Fr. Bagatti, yang menjabat sebagai arkeolog utama situs-situs kudus di Nazaret, berhasil menemukan sejumlah besar artifak zaman Romawi dan Bizantin,[20] menjadi saksi tak terbantahkan adanya kehidupan manusia di sana sejak abad ke-2 M dan seterusnya. John Dominic Crossan, seorang sarjana Perjanjian Baru, menafsirkan dari gambar arkeologi Bagatti bahwa desa itu sangat kecil dan tidak lebih dari suatu hamlet yang tidak terlalu menonjol.[21]

Rumah Romawi awal

Reruntuhan rumah tinggal dari zaman Romawi awal telah ditemukan pada tahun 2009 di dekat Basilika Kabar Sukacitao dan dipertontonkan dalam "International Marian Center of Nazareth". Menurut Israel Antiquities Authority, "Artifak-artifak yang ditemukan di dalam bangunan itu sedikit jumlahnya dan kebanyakan berupa fragmen cawan-cawan tembikar dari periode Romawi Awal (abad ke-1 dan ke-2 M)... Lubang galian lain, yang pintu masuknya rupanya disamarkan, telah digali dan pecahan tembikar dari periode Romawi Awal juga ditemukan di dalamnya." Arkeolog Yardenna Alexandre menambahkan bahwa "berdasarkan ekskavasi-ekskavasi lain yang pernah saya lakukan di desa-desa sekitarnya, lubang ini mungkin digali sebagai persiapan orang Yahudi untuk melindungi diri selama Revolusi Besar melawan orang Romawi pada tahun 67 M".[22]

Pekuburan Kokh

Semua kuburan setelah Zaman Besi di cekungan Nazaret (sekitar dua dusin) bercirikan gaya kokh (jamak: kokhim) atau kemudian; gaya ini mungkin pertama kali muncul di Galilea pada pertengahan abad ke-1 M.[23] Pekuburan Kokh di wilayah Nazaret telah diekskavasi oleh B. Bagatti, N. Feig, Z. Yavor, dan dicatat oleh Z. Gal.[24]

Rumah permandian kuno di Sumur Maria

Pada pertengahan tahun 1990-an, seorang penjaga toko menemukan saluran-saluran di bawah tokonya di dekat Sumur Maria di Nazaret. Saluran-saluran itu diidentifikasi sebagai hypocaust suatu rumah permandian.[25] Ekskavasi pada tahyun 1997–98 menunjukkan bekas-bekas bertarikh zaman Romawi, Perang Salib, Mamluk dan Utsmaniyah.[26][27][28][29][30]

Referensi

Pranala luar