F
F yito hurupu latin olomiyo to bahasa Latin. Tangguliyo to delomo bahasa Enggeleti, Indonesia ef pobaca [ɛf]. Hurupu botiya layito hepopohunaliyo moluwoto tingohu konsonan desis bihu-dungito ja otingohu.
Abjad Latin dasar | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Aa | Bb | Cc | Dd | Ee | ||
Ff | Gg | Hh | Ii | Jj | ||
Kk | Ll | Mm | Nn | Oo | ||
Pp | Rr | Ss | Tt | |||
Uu | Vv | Ww | Xx | Yy | Zz |
Sojara
Proto-Semitik waw → | Fenisia waw → | Yunani Kuno digama → | Yunani Modern digama → | Etruria F → | Latin Modern F |
---|---|---|---|---|---|
Asal usul huruf F bermula dari huruf Semitik <i id="mwFQ">vâv</i> yang melambangkan bunyi /v/, dan kemungkinan mulanya menggambarkan "kait" atau "gada". Huruf vâv mungkin juga terbentuk berdasarkan suatu hieroglif Mesir, yang menggambarkan "gada":
|
Bentuk huruf Fenisia waw diserap ke dalam huruf Yunani sebagai huruf vokal, upsilon (yang menyerupai keturunannya, huruf Y, tetapi juga menjadi leluhur huruf-huruf U, V, dan W); dan juga dalam satu bentuk lain, yaitu huruf konsonan digamma yang menyerupai huruf F Romawi, tetapi diucapkan /w/ seperti dalam bahasa Fenisia. Kemudian, fonem /w/ tersebut pudar dari bahasa Yunani, lalu fungsi digamma sebagai angka saja.
Dalam bahasa Etruska, F juga diucapkan /w/. Pada akhirnya orang Etruska mengemukakan satu inovasi yaitu menggunakan dwihuruf FH untuk bunyi /f/, dan huruf F mewakili fonem /f/ saat orang Romawi menyerapnya (karena mereka sudah meminjam huruf U dari huruf Yunani upsilon untuk bunyi /w/). Huruf phi (Φ φ) juga menyamai bunyi /f/ dalam bahasa Yunani.