Aeroflot

perusahaan asal Rusia

PJSC Aeroflot – Russian Airlines (bahasa Rusia: ПАО Аэрофло́т – Росси́йские авиали́нии, PAO Aeroflot – Rossiyskiye avialinii), biasa dikenal sebagai Aeroflot (Аэрофлот), adalah maskapai penerbangan nasional Rusia dan yang terbesar di Rusia. Maskapai ini didirikan pada tanggal 9 Februari 1923, menjadikan Aeroflot sebagai salah satu maskapai penerbangan aktif tertua di dunia.[11] Dulunya juga adalah perusahaan penerbangan milik Uni Soviet dan perusahaan penerbangan terbesar di dunia. Pangkalannya adalah di Bandar Udara Internasional Sheremetyevo di Moskow, Rusia (dengan perusahaan utamanya terletak di Hotel Aerostar di dekat bandara tersebut, di Moskow[12]). Sampai 2009, Aeroflot terbang ke 97 tujuan asing dalam 42 negara, dan telah membawa total 5,9 juta penumpang. Tahun 2006, maskapai ini bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.[13] Sejak jatuhnya Uni Soviet, maskapai ini bertransformasi dari perusahaan negara menjadi maskapai campuran (semi-privatisasi), yang membuat maskapai ini menjadi salah satu yang paling bagus keuangannya.[14] Aeroflot masih dinyatakan sebagai maskapai penerbangan nasional Rusia secara de facto.[15]

Aeroflot – Russian Airlines
Аэрофлот – Российские авиалинии
Aeroflot Russian Airlines logo (en)
IATAICAOKode panggil
SU[1]AFL[1]AEROFLOT[1]
Didirikan3 Februari 1923[2]
Mulai beroperasi15 Juli 1923
PenghubungMoskwa-Sheremetyevo[1]
Krasnoyarsk
Program penumpang setiaAeroflot Bonus
Aliansi
  • SkyTeam (ditangguhkan)
  • SkyTeam Cargo (ditangguhkan)
Anak perusahaan
Armada181
Tujuan104[4]
SloganSincerely Yours. Aeroflot
Kantor pusatMoskwa, Rusia
Tokoh utamaSergei Aleksandrovsky (Ketua, CEO)[5]
Pendapatan₽492 miliar (2021)[6]
Laba operasi₽-5,01 miliar (2021)[7]
Laba bersih₽-34,5 miliar (2021)[8]
Total aset₽1,11 triliun (2021)[9]
Total ekuitas₽-146 miliar[10]
Karyawan30.328 (Aeroflot Group)
Situs webaeroflot.ru
aeroflot.com

Pada akhir 2017, Aeroflot menguasai sekitar 40% pasar udara di Rusia.[16] Aeroflot memiliki Rossiya Airlines - maskapai penerbangan yang berbasis di Saint Petersburg, Pobeda - maskapai bertarif rendah, dan 51% maskapai Aurora, yang berbasis di Timur Jauh Rusia. Secara keseluruhan, Aeroflot dan anak perusahaannya memiliki 359 pesawat per 31 Desember 2019,[17] sebagian besar terdiri dari Airbus, Boeing, dan model domestik seperti Sukhoi Superjet 100. Aeroflot juga sebelumnya memiliki anak perusahaan kargo bernama Aeroflot Cargo, meskipun cabang tersebut kemudian bergabung dengan maskapai induk.[18][19]

Pada tahun 2022, SkyTeam dan Aeroflot setuju untuk menangguhkan sementara keanggotaan maskapai tersebut, sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.[20]

Sejarah

Era Uni Soviet

Tahun 1921, setelah perang sipil di Uni Soviet berakhir, pemerintah komunis RSFS Rusia yang berkuasa saat itu mendirikan Administrasi Utama untuk Armada Udara Sipil, yang bertugas membangun penerbangan sipil di Uni Soviet. Aeroflot di bangun pada 1923 dengan nama Dobrolet, untuk melayani penerbangan domestik dan di reorganisasi menjadi Aeroflot pada 1932.[21] Penerbangan Internasional dimulai pada 1937, sebelum tanggal itu mereka terbang dengan perusahaan penerbangan gabungan Soviet-Jerman Deruluft.

Aeroflot menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia dengan layanan pesawat jet berkelanjutan, ketika memperkenalkan Tupolev Tu-104 pada tahun 1956.

Pada Era Soviet, Aeroflot adalah Sinonim untuk penerbangan sipil Uni Soviet. Salah satu dari contoh langka iklan komersial Soviet adalah slogan Aeroflot, "Fly on Aeroflot planes!" ("Летайте самолетами Аэрофлота!", "Letayte samolyotami Aeroflota!"). Ironisnya Aeroflot tidak mempunyai saingan pada waktu itu, dan hampir mustahil untuk penduduk Soviet untuk terbang menggunakan pesawat selain milik Aeroflot.

Jaringan rute Aeroflot telah meluas hingga 295.400 kilometer (183.600 mil) pada tahun 1950, dan mengangkut 1.603.700 penumpang, 151.070 ton (333.050.000 lb) barang dan 30.580 ton (67.420.000 lb) surat selama tahun yang sama. Penerbangan malam dimulai pada tahun yang sama, dan Rencana Lima Tahun ke-5, yang mencakup periode 1951–1955, menekankan Aeroflot memperluas operasi malam hari, yang sangat meningkatkan pemanfaatan pesawat. Pada 1952, sekitar 700 tujuan di sekitar Uni Soviet menerima penerbangan reguler dari Aeroflot.[22]

Logo Aeroflot yang terkenal, "Palu Arit Bersayap". Logo ini masih digunakan hingga hari ini.

Perusahaan penerbangan itu tumbuh menjadi perusahaan penerbangan terbesar di dunia pada 1976[23][24] Aeroflot membawa lebih dari seratus juta penumpang untuk pertama kalinya. Penerbangannya memang lebih di pusatkan di sekitar Uni Soviet, tetapi ada juga penerbangan meneuju lima benua: Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, dan Asia. Jaringan tersebut mencakup negara seperti, Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Spanyol, Kuba, dan Tiongkok. Sejak tahun 1970 beberapa penerbangan transatlantik diterbangankan menggunakan Bandara Udara Shannon di Irlandia sebagai transit, meningat itu adalah Bandar Udara non NATO paling barat di Eropa.

Aeroflot juga menjalankan berbagai macam fungsi lain seperti Aeromedis, penyiraman lahan, transportasi alat berat bagi Soviet Space Agency, pendukung penambangan minyak lepas pantai, eksplorasi untuk sumber daya alam, transport militer (termasuk untuk menutupi misi rahasia militer Soviet), penelitian atmosferis, patroli area terpencil, pengangkutan alat berat untuk konstruksi. Aeroflot juga mengoperasikan semacam Air Force One versi Soviet dan VIP/VVIP transpor kepentingan pemerintahan dan Partai Komunis Uni Soviet.

Aeroflot Bergabung dengan IATA pada tahun 1989.

Era Federasi Rusia

Airbus A310 Aeroflot tahun 1994 (livery 1992 - 1995)

Pada tahun 1992, Aeroflot di bagi menjadi ratusan perusahaan penerbangan baru. Yang paling besar adalah yang bermarkas di Moskwa bertangggung jawab atas penerbangan internasional, (dan juga memiliki nama Aeroflot - Russian International Airlines). Beberapa perusahaan penerbangan yang di bentuk dari sekarang adalah pembawa bendera dari negara Independent baru dari CIS — contohnya Ukraine International Airlines, FlyLal, Belavia, dan sebagainya. Perusahan penerbangan regional yang lebih kecil (yang juga berasal dari Aeroflot) kadang hanya mengoperasi kan satu pesawat dan kadang di sebut sebagai Babyflot - contohnya Siberia Airlines, UTair Aviation, Krasnoyarsk Airlines, Domodedovo Airlines, dan sebagainya.

Setelah kejatuhan Uni Soviet Aeroflot diubah menjadi joint stock company terbuka (perusahaan tersebut di dirikan 1994 dengan nama Aeroflot — Russian International Airlines). Pemerintahan Russia tetap memiliki 51% dari perusahaan itu.

Pada 1990-an Aeroflot memfokuskan pada penerbangan internasional dari Moskwa, Namun, pada akhir dekade Aeroflot memulai merambah pasar Domestik. Pada 2000 nama perusahaan teresbut diganti menjadi Aeroflot — Russian Airlines untuk mencerminkan perubahan dalam strategi perusahaan. Pada dekade 1990-an ini, maskapai ini pun membeli pesawat barat pertamanya, yaitu Airbus A310 dan Boeing 767.

Aeroflot Boeing 777-300ER mendarat di Moskwa-Sheremetyevo

Periode transisi tersebut cukup merusak rekor keselamatan perusahaan tersebut. Diketahui ada beberapa kecelakaan dan insiden pada permulaan 1990an, yang terakhir dan terburuk terjadi pada 1994 ketika sebuah A310 jatuh di dekat Mezhdurechensk, Rusia menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 75 orang. Kejadian itu terjadi ketika sang kapten mengizinkan anaknya yang berumur 15 tahun untuk memanipulasi kontrol pesawat sementara sang kopilot tidak bisa menjangkau kendali dengan benar. Pada dekade ini pula, oknum-oknum kru maskapai ini dikenal sering menaikkan penumpang ekstra untuk meningkatkan keuntungan (karena perekonomian Rusia pada saat itu tergolong suram, apalagi ketika mengalami krisis moneter pada tahun 1998), yang menyebabkan kelebihan muatan, terutama pada penerbangan domestik. Namun, pada era ini pula, maskapai ini membeli Ilyushin Il-96, pesawat badan lebar modern buatan Rusia yang pertama. Maskapai ini sebenarnya berencana menambah armada Il-96nya pada tahun 2009 yang lalu, tetapi dibatalkan.Walaupun begitu, Aeroflot berhasil memperbaiki hal tersebut dalam hanya jangka waktu yang sangat cepat dan kini tingkat keselamatan penerbangan Aeroflot adalah 99.94 persen.

Aeroflot Airbus A350 dengan livery terbaru.

Perusahaan tersebut dulu sering dikritik habis habisan atas pelayanannya yang buruk,[25] apalagi pada pertengahan pertama 1990-an dan awal dekade 2000-an. Namun pelayanan telah membaik sejak saat itu.

Tahun 2000an, maskapai ini pun menambah pesawat Baratnya, terutama untuk modernisasi armada, seperti Airbus A319, A320, Airbus A330, serta sempat menyewa Boeing 777-200 untuk penerbangan ke Amerika Serikat. Memasuki akhir 2000an. Aeroflot berencana membeli Sukhoi Superjet 100, Antonov An-148, dan Irkut MS-21. Di era ini pula maskapai ini melakukan rebranding dan pergantian livery untuk mengubah citranya yang masih "berbau" Soviet. Setahun berikutnya, maskapai ini bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.[14]

Larangan terbang dan sanksi tahun 2022

Pada Februari 2022, sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, Aeroflot dan maskapai penerbangan Rusia lainnya dilarang memasuki wilayah udara Britania Raya, Uni Eropa, Islandia, Norwegia & Kanada.[26][27] Pada tanggal 25 Februari 2022, Manchester United telah membatalkan perjanjian sponsorship dimana Aeroflot sebagai sponsor resminya sejak Juli 2013, dengan alasan perang.[28] Pada 27 Februari 2022, larangan itu diperpanjang sehingga pesawat Rusia akan dilarang terbang di atas Kanada dan seluruh Uni Eropa.[29] Pada 1 Maret 2022, Amerika Serikat menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia, secara efektif menangguhkan operasi Aeroflot di negara itu.[30]

Pada 5 Maret 2022, Aeroflot mengumumkan bahwa mulai 8 Maret mereka akan menangguhkan semua penerbangan internasional kecuali ke Minsk, untuk menghindari kemungkinan penyitaan pesawat sewaan asing.[31]

Airbus A321 Aeroflot di-grounded di Bandar Udara Internasional Cointrin Jenewa

Pada Juli 2022, Aeroflot mengakhiri operasi pesawat Sukhoi Superjet 100 dan akan dialihkan ke anak perusahaannya, Rossiya Airlines.[32]

Pada November 2022, Aeroflot tetap beroperasi meskipun terkena dampak sanksi Barat, meskipun menggunakan pesawat buatan Boeing dan Airbus di mana pesawat-pesawat tersebut dikenakan sanksi penggantian suku cadang. Keberhasilan ini disebabkan oleh pengurangan jadwal penerbangan dan kanibalisasi pesawat.

Pada Januari 2023, Aeroflot mempertahankan layanannya ke Armenia, Azerbaijan, Belarus, Tiongkok, Mesir, India, Indonesia, Iran, Kirgizstan, Maladewa, Seychelles, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.[33]

Armada

Armada Aeroflot terkini

Armada penumpang Aeroflot terdiri dari pesawat berbadan sempit dan berbadan lebar dari tujuh keluarga pesawat: Airbus A320, Airbus A321, Airbus A330, Airbus A350 XWB, Boeing 737, Boeing 777, dan Sukhoi Superjet 100. Hingga Juli 2022, terdapat 181 pesawat penumpang yang terdaftar di armada Aeroflot.[34]

Berikut adalah armada Aeroflot per Mei 2023:[35][36]

Armada Aeroflot
PesawatDalam pelayananPesananPenumpangCatatan
BWETotal
Airbus A320-20052201201401 dengan livery retro tahun 1950-an.[37]

1 dengan livery SkyTeam.[38]

2 dengan livery PFC CSKA Moskwa.[39]

8150158
Airbus A320neo6TBA
Airbus A321-20033281421701 dengan livery Manchester United F.C.[40]

1 dengan livery spesial 95 years jubilee.[41]

Airbus A321neo3TBA
Airbus A330-30012342683021 dengan livery SkyTeam.
Airbus A350-900713[42]TBAPengiriman dihentikan karena sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.[43]
Boeing 737–80037201381581 dengan livery SkyTeam.

Semua akan ditransfer ke anak perusahaan Pobeda[44]

Boeing 777-300ER223048324402
Irkut MS-2150[nb 1]TBA
Sukhoi Superjet 10095[45]127587Pengiriman pertama akan dimulai pada tahun 2023.[46]
Tupolev Tu-21440TBAPengiriman pertama akan dimulai pada tahun 2023.[47]
Total169408

Mantan armada Aeroflot (sejak 1954)

PesawatBeroperasiPensiunCatatan
Airbus A31019922005
Airbus A31920032019
Airbus A3202003
Airbus A3212004
Airbus A330-2002008
Airbus A330-3002009
Boeing 737-30020082009Pesawat kargo
Boeing 737-40019982004
Boeing 767-3001994
Boeing 7771998Pesawat Disewa Dari Boeing Company
Ilyushin Il-1219471970
Ilyushin Il-1419541968
Ilyushin Il-6219672005
Ilyushin Il-86[48]19802006
Ilyushin Il-9619932014
McDonnell Douglas DC-1019952009Pesawat kargo
McDonnell Douglas MD-1120082009Pesawat kargo
Sukhoi Superjet 10020112023Ditransfer ke anak perusahaan, Rossiya Airlines
Tupolev Tu-10419561979
Tupolev Tu-12419621967
Tupolev Tu-13419672008Menggantikan Tu-124
Tupolev Tu-14419771978

Selain pesawat penumpang bersayap tetap, Aeroflot juga pernah mengoperasikan helikopter seperti Mil Mi-8, Mi-17, dan Mi-26, serta beberapa pesawat angkut militer dan angkut khusus seperti Ilyushin Il-76, Antonov An-12, Antonov An-22, dan Antonov An-124. Aeroflot juga pernah mengoperasikan pesawat angkut perintis seperti Antonov An-2, Antonov An-24, Antonov An-26, Yakovlev Yak-40, Yakovlev Yak-42, Let L-410, dan beberapa jenis pesawat lainnya. Faktanya, semua pesawat penumpang sipil (dan sebagian pesawat angkut militer) pada era Soviet beroperasi dengan nama Aeroflot.

Beberapa pesawat buatan Rusia (mis. Tu-134) tidak memenuhi spesifikasi ICAO Konvensi Chicago Annex 16 Bab III karena emisi suara yang berisik. Sehingga mulai 1 April 2002, pesawat tersebut tidak boleh diterbangkan ke Eropa dan Amerika Utara.

Livery terbaru Aeroflot memiliki warna dasar abu-abu dengan bendera Rusia yang di "stylist"-kan di kemudi (tail fin) belakang. Pada sisi kiri, tulisan AEROFLOT ditulis dalam tulisan kiril (АЭРОФЛОТ), Sementara, sisi kanan ditulis dalam tulisan latin (AEROFLOT).

Pesawat Aeroflot buatan Barat biasanya masih muda, tetapi pesawat Aeroflot buatan Rusia (kecuali Il-96) akan habis masa pakainya pada tahun 2005 sampai 2008.

Karena bea impor pesawat Barat di Rusia sangat mahal, disebabkan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri kedirgantaraan Rusia, Aeroflot menggunakan registrasi pesawat Bermuda, VQ-B** (tiga huruf, sebagai contoh: VQ-BCQ; Registrasi lainnya, VP-B**, contoh, VP-BKO), Sementara, pesawat Aeroflot buatan Rusia tetap menggunakan registrasi pesawat Rusia, RA-***** (5 angka, sebagai contoh: RA-96010)

Pada Juli 2022, Aeroflot mengakhiri operasi Sukhoi Superjet 100 miliknya, dan semuanya secara bertahap dialihkan ke anak perusahaannya, Rossiya Airlines.[49]

Destinasi

Destinasi

Per September 2018, Aeroflot telah melayani 146 destinasi di 52 negara.[50] Pada pertengahan tahun 2023, setelah penutupan wilayah udara Amerika Utara dan UE/EFTA ke Rusia akibat perang Rusia melawan Ukraina, serta sanksi internasional terhadap maskapai Rusia, Aeroflot hanya melayani 45 tujuan di 18 negara.[51] Pada November 2023, Aeroflot Group hanya terbang ke 22 negara dengan 209 rute.

Perjanjian Codesharing

Per 30 Agustus 2022, Aeroflot tidak memiliki perjanjian codeshare aktif dengan maskapai penerbangan internasional mana pun.[52]

Per Juni 2022, Aeroflot hanya memiliki tiga perjanjian codeshare yang tersisa,[53] ketiganya adalah anak perusahaan Aeroflot:

Kabin

Referensi

Catatan

Pranala luar