Republik parlementer

Republik parlementer atau republik konstitusional parlementer adalah suatu jenis republik yang menjalankan pemerintahan dengan sistem parlementer, yang dalam sistem ini eksekutif (pemerintah) memperoleh legitimasi dari dan bertanggung jawab pada legislatif (parlemen). Ada beberapa variasi republik parlementer. Sebagian besar memiliki perbedaan yang paling jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan memegang kekuasaan yang nyata, lebih seperti monarki konstitusional. Variasi lainnya adalah menyatukan peran kepala negara dan kepala pemerintahan, serupa dengan sistem presidensial, tetapi dengan ketergantungan pada kekuasaan parlemen.

Peta perbedaan sistem pemerintahan
  Monarki konstitusional, yang dalam sistem ini kekuasaan ada pada parlemen.
  Republik parlementer dengan sistem kepala pemerintahan terpisah dari kepala negara dan tunduk pada parlemen.
  Republik parlementer dengan sistem presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab pada parlemen.

Untuk kasus pertama yang disebutkan di atas, secara khusus, bentuk penataan eksekutif berbeda dari kebanyakan republik parlementer dan semipresidensial yang memisahkan kepala negara (biasanya dijalankan oleh "presiden") dari kepala pemerintahan (biasanya dijalankan oleh "perdana menteri", "premier", atau "kanselir"). Kepala pemerintahan bergantung pada kepercayaan parlemen dan memiliki masa jabatan fleksibel, sementara kepala negara kurang bergantung pada parlemen dan menjalankan jabatan dengan mayoritas kekuasaan eksekutif.

Kekuasaan

Mary McAleese, Presiden Irlandia (1997–2011) dan Aleksander Kwaśniewski, Presiden Polandia (1995–2005). Keduanya adalah kepala negara dari republik parlementer.

Kontras dengan republik sistem presidensial atau semipresidensial, kepala negara biasanya tidak memiliki kekuasaan eksekutif seluas presiden eksekutif, karena banyak dari kekuasaan tersebut diberikan pada kepala pemerintahan (biasanya disebut perdana menteri).

Namun, pada republik parlementer yang kedudukan kepala negaranya bergantung pada parlemen, kepala pemerintahan dan kepala negara dapat disatukan (seperti di Botswana, Kepulauan Marshall, Nauru, Afrika Selatan, dan Suriname), tetapi sang presiden umumnya tetap dipilih seperti perdana menteri yang kebanyakan dipilih berdasarkan sistem Westminster. Ini berarti presiden biasanya adalah pemimpin partai atau koalisi partai terbesar di parlemen.

Dalam beberapa kasus, presiden dapat secara legal memiliki kekuasaan eksekutif, yang diberikan pada mereka, untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari (seperti di Austria), tetapi dengan konvensi mereka tidak menggunakan kekuasaan ini atau hanya menggunakan kekuasaan ini untuk memberikan efek pada saran parlemen atau kepala pemerintahan. Oleh karena itu, beberapa republik parlementer dapat terlihat mengikuti sistem semipresidensial, tetapi dijalankan dengan sistem parlementer.

Perkembangan historis

Biasanya, republik parlementer adalah negara-negara yang sebelumnya adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan posisi kepala negara adalah penguasa monarki.[1]

Chili menjadi republik parlementer pertama di Amerika Selatan setelah perang sipil tahun 1891. Namun, menyusul kudeta yang terjadi tahun 1925 sistem ini digantikan dengan sistem presidensial.

Daftar republik parlementer modern

NegaraSebelumnyaPenerapan republik parlementerKepala negara dipilih oleh
AlbaniaNegara satu-partai1991Parlemen, berdasarkan mayoritas
AustriaNegara satu-partai (bagian dari Jerman Nazi, lihat Anschluss)1945Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
BangladeshRepublik presidensial1991[note 1]Parlemen
Bosnia dan HerzegovinaNegara satu-partai (bagian dari Yugoslavia)1991Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
BotswanaProtektorat Britania (Protektorat Bechuanaland)1966Parlemen, berdasarkan mayoritas
BulgariaNegara satu-partai1989Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
KroasiaRepublik semipresidensial2000Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
Republik CekoNegara satu-partai (Bagian dari Cekoslowakia)1993Pemilihan langsung, hingga putaran kedua (sejak 2013; sebelumnya parlemen, berdasarkan mayoritas)
DominikaNegara asosiasi dari Britania Raya1978Parlemen, berdasarkan mayoritas
EstoniaNegara satu-partai (Bagian dari Uni Soviet)1991[note 2]Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
EtiopiaNegara satu-partai1991Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
FijiYunta militer2014Parlemen, berdasarkan mayoritas
FinlandiaRepublik semipresidensial2000[note 3]Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
JermanNegara satu-partai1949[note 4]Majelis federal (delegasi parlemen dan negara bagian), berdasarkan mayoritas mutlak
YunaniYunta militer; Monarki konstitusional1975Parlemen, berdasarkan mayoritas
 GuyanaMonarki konstitusional (presidensial)1970[note 5]Parlemen, berdasarkan mayoritas
HungariaNegara satu-partai1990Parlemen, berdasarkan mayoritas mutlak
IslandiaSebelumnya bagian dari Denmark; Monarki konstitusional1944Pemilihan langsung, berdasarkan suara mayoritas
 IndiaMonarki konstitusional (Dominion Britania)1950Parlemen dan legislator negara bagian, dengan satu suara yang dapat dialihkan
IrakNegara satu-partai2005Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
IrlandiaMonarki konstitusional (Dominion Britania)1949[note 6]Pemilihan langsung, dengan satu suara yang dapat dialihkan
IsraelProtektorat (Bagian dari Mandat Britania atas Palestina)1948Parlemen, berdasarkan mayoritas
ItaliaMonarki konstitusional1946Parlemen, berdasarkan dua per tiga mayoritas
KiribatiProtektorat1979Parlemen, berdasarkan mayoritas
KirgizstanRepublik presidensial2010Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
LatviaNegara satu-partai (Bagian dari Soviet Union)1991[note 7]Parlemen
LebanonProtektorat (Lebanon Besar)1941Parlemen
LibyaJamahiriya (sebelum 2011)2012Parlemen
MakedoniaNegara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)1991Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
MaltaMonarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)1974Parlemen, berdasarkan mayoritas
Kepulauan MarshallWilayah Perwalian PBB (Bagian dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik)1979Parlemen
 MauritiusMonarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)1992Parlemen, berdasarkan mayoritas
Federasi MikronesiaWilayah Perwalian PBB (Bagian dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik)1986Parlemen, berdasarkan mayoritas
MoldovaNegara satu-partai (Bagian dari Uni Soviet, hingga 1990)
Republik parlementer transisi (1991-1994)
1994[note 8]Parlemen, berdasarkan mayoritas
MontenegroNegara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia, dan setelah Serbia dan Montenegro)1992Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
NauruWilayah Perwalian Australia1968Parlemen
NepalMonarki konstitusional2008Parlemen
PakistanPresidensial dan republik semispresidensial2010[2][3]Parlemen dan legislator negara bagian, dengan satu suara yang dapat dialihkan
PolandiaNegara satu-partai1990Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
SamoaMonarki konstitusional2007Parlemen
San MarinoKekaisaran Romawi301Parlemen
SerbiaNegara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)1991Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
SingapuraMonarki konstitusional (Bagian dari Malaysia)1965Pemilihan langsung
SlowakiaNegara satu-partai (Bagian dari Cekoslowakia)1993Parlemen (sebelum 1999)
Pemilihan langsung, hingga putaran kedua (sejak 1999)
SloveniaNegara satu-partai (Bagian dari Yugoslavia)1991Pemilihan langsung, hingga putaran kedua
SomaliaPemerintahan transisi (setelah 1991)
Negara satu-partai (sebelum 1991)
2012Parlemen
Afrika SelatanMonarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)1961Parlemen, berdasarkan mayoritas
 SurinameKediktatoran militer1987Parlemen, berdasarkan mayoritas
 Trinidad dan TobagoMonarki konstitusional (wilayah Persemakmuran)1976Parlemen
TunisiaRepublik semipresidensial (1956-2011)
Pemerintahan transisi (2011-2014)
2014Parlemen, berdasarkan mayoritas
TurkiNegara satu-partai1946Pemilihan langsung (sejak 2007, sebelumnya parlemen)
VanuatuKondominium Britania-Prancis (Hebrides Baru)1980Parlemen dan presiden-presiden dewan regional, berdasarkan mayoritas

Lihat pula

Catatan

Referensi