Sergio Agüero

Pesepakbola Argentina

Sergio Leonel Agüero del Castillo (lahir 2 Juni 1988), atau yang lebih sering dikenal dengan Kun Agüero,[3] adalah seorang mantan pemain sepak bola profesional asal Argentina yang bermain pada posisi Penyerang (sepak bola). Ia dianggap sebagai salah satu striker terbaik pada masanya dan salah satu pemain terbaik dalam sejarah Liga Utama Inggris, saat satu dekade kariernya dengan Manchester City.[4][5][6]

Sergio Aguero
Informasi pribadi
Nama lengkapSergio Agüero del Castillo[1]
Tanggal lahir2 Juni 1988 (umur 35)
Tempat lahirBuenos Aires, Argentina
Tinggi173 cm (5 ft 8 in)[2]
Posisi bermainStriker
Karier junior
1997–2003Independiente
Karier senior*
TahunTimTampil(Gol)
2003–2006Independiente54(23)
2006–2011Atlético Madrid175(74)
2011–2021Manchester City275(184)
2021Barcelona5(1)
Total508(282)
Tim nasional
2004Argentina U-175(3)
2005–2007Argentina U-207(6)
2008Olimpiade Argentina5(2)
2006–2021Argentina101(41)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Agüero bermain untuk Independiente sejak tahun 2003 hingga tahun 2006. Agüero mencetak rekor sebagai pemain sepak bola termuda dalam sejarah Primera División Argentina ketika diturunkan Independiente melawan San Lorenzo pada usia 15 tahun 35 hari pada 7 Juli 2003.[7]

Agüero yang akrab dipanggil Kun ini, bersama Lionel Messi dianggap publik dunia sebagai titisan dari Diego Maradona. Namanya semakin mencuat ketika membawa timnas Argentina U-20 sebagai juara Piala Dunia FIFA U-20 2005, Piala Dunia FIFA U-20 2007 dan juga medali emas bagi Argentina pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi tersebut membuat namanya masuk ke dalam skuad timnas senior Argentina dan bermain pada Piala Dunia FIFA 2010 dan Copa América 2011.[8]

Pada 2006, Agüero hijrah ke Eropa dan bermain di La Liga bersama Atlético Madrid dengan biaya €500 juta dari Independiente. Penampilannya bersama Atlético Madrid memikat klub-klub Eropa lain setelah ia mampu mencetak 101 gol dari 234 penampilan plus berhasil memenangi titel Liga Eropa UEFA dan Piala Super UEFA pada tahun 2010. Agüero pun pindah ke klub Liga Primer Inggris, Manchester City, pada Juli 2011 dengan perkiraan biaya mencapai £35 juta.[9][10] Pada hari terakhir di musim debutnya, Agüero mencetak gol penentu kemenangan pada menit 94 ke jala Queens Park Rangers F.C. yang mana membawa Manchester City memenangi titel liga pertamanya dalam 44 tahun terakhir.[11] Pada Mei 2021, ia bergabung dengan Barcelona di La Liga dengan kontrak selama 2 tahun.[12] Namun pada Desember 2021 ia secara resmi mengumumkan bahwa telah pensiun sebagai pemain bola professional akibat Aritmia jantung yang dideritanya.[13]

Karier Klub

Agüero memulai kariernya bersama Independiente pada 2003. Tahun 2006, ia bergabung dengan Atletico Madrid hingga tahun 2011. Pada bulan Juli 2011, Agüero bergabung ke Manchester City.[butuh rujukan]

Manchester City

Musim 2011–12

Pada 28 Juli 2011, Manchester City mengonfirmasi penekenan kontrak durasi lima tahun oleh Agüero.[14] Dilaporkan bahwa biaya yang dirogoh City untuk mendapatkannya sekitar £38 juta (€45 juta, $60 juta).[9][10][15] Agüero melakoni debutnya untuk City pada 15 Agustus 2011 saat menang 4–0 atas Swansea City di ajang Liga Primer Inggris. Agüero masuk sebagai pemain pengganti pada menit 59 dan sembilan menit kemudian ia langsung mencetak gol pertamanya bagi klub. Ia juga menyodorkan sebuah assist untuk David Silva dan melengkapi pentas debutnya dengan gol keduanya pada injury time.[16] 30 menit debutnya tersebut mendapat ulasan bagus dari para jurnalis sepak bola dan menyebutnya sebagai salah satu debut terbaik di persepak bolaan Inggris.[17][18][19] Ia mencetak hat-trick pertamanya di Liga Primer ke jala Wigan Athletic.[20] Pada 1 November, Agüero masuk dalam daftar nama calon pemenang FIFA Ballon d'Or.[butuh rujukan]

Agüero (kanan) dan Samir Nasri saat parade trofi Liga Primer, Mei 2012.

Sepanjang musim debutnya, Agüero terus memeberikan konstribusi bagi klub dengan sumbangan golnya di berbagai pertandingan sampai menembus angka 20. Pada 4 Mei, Agüero dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Manchester City musim tersebut dan gol pertamanya saat menang 6–1 atas Norwich juga dinobatkan sebagai "Goal of the Season".[21]

Pertandingan penentuan di akhir musim - Manchester City 3-2 QPR

Lima kemenangan beruntun di liga membantu City memangkas defist 8 poin dari Manchester United dan unggul selisih gol. City kemudian harus melakoni partai terakhir menghadapi tim yang terancam degradasi, QPR. Karena hanya unggul selisih gol, City harus memenangkan pertandingan ini sambil berharap hasil yang tidak lebih baik didapat United saat bertandang ke markas Sunderland. Pablo Zabaleta memecah kebuntuan dengan golnya di menit 39 membawa City unggul 1–0, sementara Wayne Rooney juga mencetak gol di Stadium of Light membawa United unggul sampai babak pertama usai. Kemudian QPR berhasil menyamakan kedudukan pada menit 48 setelah kesalahan Lescott membuat Djibril Cissé mampu mencetak gol. Tak lama setelah itu, QPR harus bermain dengan 10 pemain setelah Joey Barton diusir dari lapangan karena menyikut Carlos Tévez. Kendati demikian, QPR mampu memberikan kejutan dengan membalikkan keadaan pada menit 66 lewat gol Jamie Mackie.

Harapan untuk meraih titel pun seketika menyusut. Namun City tak henti-hentinya menggempur tembok pertahanan QPR. Manajer Roberto Mancini memasukkan tambahan dua penyerang sekaligus, Edin Dzeko dan Mario Balotelli, berharap mampu menambah dua gol yang dibutuhkan untuk memenangi titel. Injury time tiba dan kemungkinan tambahan dua gol semakin jauh dari kenyataan. Hingga akhirnya gol penyama kedudukan hadir berkat tandukkan Edin Dzeko, memanfaatkan umpan sepak pojok David Silva, pada menit 91. Hal ini memberi City secercah harapan, dengan 4 menit tersisa dari lima menit injury time yang diberi wasit. Pada menit 94, Agüero memberikan operan ke Mario Balotelli yang masih berada di luar kotak penalti. Agüero pun kemudian belari merangsek ke dalam kotak penalti dan Mario Balotelli kembali memberikan operan kepada Agüero sambil terjatuh. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Agüero menendang bola tersebut dan berhasil mencetak gol ke gawang yang dikawal Paddy Kenny, memastikan kemenangan dan titel bagi Manchester City.[11] Gol Agüero tersebut membuat emosi di Etihad Stadium menjadi tak terkendali. Vincent Kompany menyatakan bahwa Agüero pun menangis pada saat tersebut.[22]

Musim 2012–13

Usai pra musim, Agüero harus ditandu keluar pada menit ke 13 saat laga kandang kontra Southampton akibat cedera lutut yang didertitanya.[23] Pada 29 September, ia mencetak gol pertamanya di musim ini ketika mengalahkan Fulham 2–1.[24] Gol berikutnya dicetak ketika menang 3–0 atas Sunderland pada 6 Oktober.[25] Agüero kemudian berturut-turut mencetak sebiji gol pada ajang Liga Champions UEFA, saat menahan imbang Ajax dan Real Madrid.[26][27] Pada 17 Februari, Agüero membantu Manchester City mencapai babak perempat final Piala FA berkat dua gol yang disarangkannya kala menang 4–0 atas Leeds United.[28]

Musim 2014-2015

Sergio Aguero resmi dinobatkan sebagai pencetak gol paling subur di Liga Inggris musim ini. Dia sukses meraih Premier League Golden Boot untuk musim 2014-15 setelah mengakhiri musim ini dengan menorehkan catatan sebanyak 26 gol. Tak ada striker lain satupun yang mampu menyamai torehan gol Aguero sampai musim ini berakhir.[29]

Karier Internasional

Di timnas senior Argentina, Agüero telah bermain sebanyak 42 kali dan mencetak 17 gol.[butuh rujukan]

Kehidupan Pribadi

Agüero merupakan "menantu" dari Diego Maradona, setelah ia menjadi kekasih Giannina Maradona, putri termuda Maradona sejak akhir tahun 2007 dan memiliki seorang putra bernama Benjamin, yang lahir pada tahun 2009[30] dari kekasihnya tersebut. Pada Januari 2013, Aguero dan Giannina dikabarkan telah berpisah.[31]

Prestasi

Klub

Atlético Madrid

Manchester City

Internasional

Argentina

Individual

Referensi

Pranala luar