Hari sebelum Krismas

Malam Natal atau Malam Krismas ialah waktu petang atau seluruh hari sebelum perayaan Hari Krismas yang disambut secara meluas di seluruh dunia. Hari ini berlaku pada 24 Disember dalam kalendar mazhab Barat,[1] Hari sedemikian turut disambut secara meluas lalu menjadi cuti am di banyak negara dan juga disambut yang bukan penganut Kristian sebagai sebahagan daripada musim percutian Krismas.[2][3][4][5][6][7]

Julaftonen ("Petang sebelum Krismas"), lukisan cat air oleh Carl Larsson, 1904–05

Perayaan begini bermula sebegini berdasarkan kelaziman kegiatan liturgi Kristian yang bermula pada waktu terbenamnya matahari[8] hasil kesinambungan kepercayaan agama Yahudi;[9] ia turut berlandaskan kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian: "Dan ada petang, dan ada pagi – hari pertama."[10] Struktur hari liturgi diikuti untuk semua hari perayaan sepanjang tahun dalam ritual Timur[11] dan dikekalkan untuk Krismas (juga untuk hari Ahad dan perayaan-perayaan besar lain) di Barat, di mana hari liturgi biasanya bermula pada tengah malam.[12] Banyak gereja masih membunyikan loceng dan mengadakan majlis sembahyang pada waktu petang sebelum hari percutian; misalnya, gereja Lutheran Nordic.[13] Dalam beberapa bahasa, seperti bahasa-bahasa Scandinavia, Petang Hari sebelum Krismas dirujuk sebagai "Petang Krismas" (Christmas Evening)[nota 1]

Oleh sebab tradisi Kristian berpegang bahawa Jesus dilahirkan pada waktu malam (berlandaskan Luke 2:6-8), Misa Tengah Malam (Midnight Mass) dilakukan pada petang Hari sebelum Krismas, secara tradisinya tepat pada waktu tengah malam, bagi meraikan kelahiran Jesus.[14] Idea yang Jesus dilahirkan pada waktu malam digambarkan dalam fakta yang waktu Petang sebelum Krismas dirujuk sebagai "Heilige Nacht" ("Malam Suci") dalam Bahasa Jerman, "Nochebuena" ("Malam Baik") dalam Sepanyol dan sama juga kesnya dengan ungkapan-ungkapan kerohanian Kristian yang lain seperti lagu Silent Night, Holy Night ("Malam Senyap, Malam Suci").

Perayaan mengikut mazhab

Mazhab Gereja Barat

Misa Tengah Malam di Provence.

Umat Roman Katolik dan Anglikan secara tradisional merayakan Misa Tengah Malam yang dimulai sebelum tengah malam Hari Natal. Perayaan ini diadakan di gereja-gereja di seluruh dunia untuk merayakan kelahiran Yesus yang diyakini berlaku pada malam hari.[15]

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa gereja menjadualkan agar Misa Tengah Malam dilangsung pada pukul 7 malam. Di negara-negara berbahasa Sepanyol pula Misa Tengah Malam kadang disebut juga dengan Misa de Gallo, atau "Missa do Galo" dalam bahasa Portugis. Di Filipina (hasil pengaruh penjajahan Empayar Sepanyol di sana), kebiasaan ini berlangsung selama sembilan hari bermula pada tanggal 16 dan terus berlangsung setiap hari sampai tanggal 24 Disember; pada hari tersebut, umat Kristiani Filipina menggelar Misa Fajar yang biasanya dimulai sekitar pukul 4:00-5:00 pagi. Pada tahun 2009, Vatikan menggelar Misa Tengah Malam pada pukul 10 malam agar memudahkan Paus Benedictus XVI (yang saat itu berusia 82 tahun) tidak tidur lambat.[16]

Di Gereja Scotland, tradisi ini dikenal dengan sebutan Watchnight, layanan yang dimulai tepat menjelang tengah malam dan diisi dengan menyanyikan kidung Natal. Tradisi Lutheran Jerman dan Skandinavia lain lagi, mereka mengadakan Ekaristi Malam Natal dengan memainkan drama kelahiran Yesus, musik organ, dan paduan suara. Di Jerman bahagian tengah dan timur, para jemaat masih melanjutkan tradisi "bernyanyi Quempas": beberapa kelompok paduan suara disebar ke berbagai gereja untuk menyanyikan lagu "Ia Yang Dipuji Kaum Gembala" (Quem pastores).

Metodis merayakan Malam Natal dengan cara yang berbeda; pada sore hari, para jemaat mendatangi gereja untuk menggelar Perjamuan Kudus bersama keluarga mereka. Sedangkan yang lainnya merayakan malam dengan menggelar layanan lilin, termasuk menyanyikan lagu "Malam Kudus" setelah lilin dinyalakan. Gereja-gereja lainnya mengadakan upacara perjamuan pada pukul 11:00, sehingga gereja bisa sekaligus merayakan Hari Natal bersamaan dengan dering genta tengah malam.

Di United Kingdom, festival tahunan Nine Lessons and Carols disiarkan dari King's College, Cambridge pada Malam Natal menandakan ketibaan Natal di negara tersebut.[17] Perayaan ini juga disiarkan serata Komanwel oleh BBC World Service.[17]

Penyalaan lilin Malam Natal di Baghdad, Iraq.

Mazhab Gereja Timur

Dalam Ritus Byzantine, Malam Natal dikenal dengan Paramony ("persiapan"). Ini adalah hari penutup dari Puasa Kelahiran dan dirayakan dengan berpuasa oleh umat Kristen Bisantin yang secara fisik mampu melakukannya. Dalam beberapa tradisi, puasa dilakukan sampai bintang pertama muncul di langit malam, ini dilakukan untuk memperingati kemunculan Bintang Natal. Perayaan liturgi dimulai lebih awal pada hari sebelumnya dengan Royal Hours, diikuti oleh perayaan Liturgi Suci dan Vesper. Dalam perayaan ini, ayat-ayat Perjanjian Lama dinyanyikan. Setelah itu, lilin dibawa ke tengah-tengah gereja dan dinyalakan, kemudian semua jemaat berkumpul membentuk lingkaran sambil menyanyikan "Troparion" dan "Kontakion of the Feast".

Dalam tradisi Ortodoks, setelah liturgi Vesper digelar, para keluarga kembali ke rumah untuk mengikuti pesta makan, namun dengan syarat tidak ada daging atau produk susu yang dikonsumsi (termasuk keju dan telur). Kemudian mereka kembali ke gereja untuk menggelar Misa Vigili Natal.

Nota

Rujukan


Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah ia dengan templat tunas yang lebih spesifik.

🔥 Top keywords: Khunsa (siri TV)Wanita SyurgaLelaki ItuLaman UtamaTakdir Itu Milik AkuKelawarKhas:CariAngeline TanDe FamPeribahasa MelayuSenarai peribahasa (A–M)Joseph KurupSheriffTelaga BarhutGayatri Su-Lin PillaiSarimah IbrahimBadarawuhi Di Desa PenariShahrulezad MohameddinYasmin AhmadMelitha SidabutarNabi Muhammad SAWPasukan bola sepak kebangsaan bawah-23 MalaysiaZul AriffinAzira ShafinazPenjodoh bilangan bahasa MelayuInna lillahi wa inna ilaihi raji'unSophia AlbarakbahSiti Khadijah HalimSharisa HarisMandi wajibFarah AhmadProjek: High CouncilCik ManggisKementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Kos Sara Hidup MalaysiaPerempuan Itu (drama)Yang di-Pertuan AgongMalaysiaPolis Diraja MalaysiaAisha Retno