Katakana

Katakana adalah salah satu daripada tiga aksara yang lazim untuk menulis bahasa Jepun; bentuk ini biasanya digunakan untuk menulis kata-kata pinjaman bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepun (外来語, gairaigo) berbanding aksara hiragana yang lebih untuk kata-kata bahasa Jepun asli dan penanda tasrif memisahkan daripada kanji digunakan dalam kata-kata nama dan kerja.

Katakana juga digunakan sebagai penekanan, untuk mewakili onomatopoeia serta menulis kata-kata bahasa Jepun tertentu, seperti istilah teknis dan ilmiah, dan nama-nama tumbuhan, haiwan dan mineral sebagai suatu gaya penandaan - sepertimana huruf condong digunakan dalam tulisan Rumi. Nama perusahaan Jepung juga sering ditulis dalam katakana multiguna daripada sistem lain.

Ciri khas katakana adalah guratannya yang pendek dan lurus serta memiliki sudut yang tajam. ditandai dengan ringkas, guratan lurus dan bersudut. Ada dua sistem utama pengurutan katakana: urutan iroha yang kuno, dan gojūon yang lebih umum digunakan.

Ciri

Aksara katakana lengkap terdiri dari 48 aksara, tidak termasuk tanda diakritik dan fungsional:

  • Lima vokal tunggal
  • 42 gabungan konsonan-vokal terdiri dari sembilan konsonan dikombinasikan dengan masing-masing lima vokal
  • Satu konsonan tunggal.

Aksara ini bisa disusun dalam turutan 5 kisi × 10 kisi (gojūon, 五十音, bererti "lima puluh suara"), seperti yang digambarkan tabel di kanan, dibaca ア (a), イ (i), ウ (u), エ (e), オ (o), カ (ka), キ (ki), ク (ku), ケ (ke), コ (ko) dan seterusnya. Pengurutan gojūon ini mewarisi pengurutan konsonan dan vokalnya dari bahasa Sanskrit. Dalam konteks teks menegaj, yang dahulu merupakan cara penulisan utama, kisi tersebut biasanya disajikan sebagai 10 kolom dengan 5 baris, dengan vokal di sisi kanan dan ア (a) di atas. Huruf katakana di baris atau kolom yang sama tidak memiliki karakteristik grafis yang umum. Tiga dari silabogram yang diharapkan, yi, ye dan wu, mungkin telah digunakan secara idiosinkratis dengan berbagai macam huruf, namum tidak pernah menjadi konvensional dalam bahasa apa pun dan tidak muncul sama sekali dalam bahasa Jepun modern.

Tabel 50-suara sering diubah dengan karakter ekstra ン (n). Karakter ini bisa muncul di beberapa posisi, paling sering di sebelah tanda N atau, karena ia berkembang dari salah satu dari banyak hentaigana mu, di bawah kolom u. Bisa juga ditambahkan ke baris atau kolom vokal. Di sini, ditampilkan dalam tabel terpisah.

Aksara dasar dapat dimodifikasi dengan berbagai cara. Dengan menambahkan tanda dakuten (゛), konsonan tak bersuara berubah menjadi konsonan bersuara: k → g, s → z, t → d, dan h → b. Katakana dalam baris atau kolom h juga dapat ditambahkan dengan tanda handakuten (゜) untuk mengubahnya menjadi bunyi p.

Romanisasi dari kana tidak selalu ketat mengikuti skema konsonan-vokal diletakkan di tabel. Sebagai contoh, チ (ti), sangat sering ditulis Latin sebagai chi dalam upaya untuk lebih mewakili suara yang sebenarnya dalam bahasa Jepun.

Jadual aksara

Jadual I

huruf hidupyōon
aiueo(ya)(yu)(yo)
Jadual pertama ini berisi huruf-huruf katakana standard. Jika komputer anda tidak mempunyai font bahasa Jepun, lihat jadual ketiga untuk huruf-huruf dasar. (huruf dalam warna merah tidak digunakan):
ア aイ iウ uエ eオ o
カ kaキ kiク kuケ keコ koキャ kyaキュ kyuキョ kyo
サ saシ shiス suセ seソ soシャ shaシュ shuショ sho
タ taチ chiツ tsuテ teト toチャ chaチュ chuチョ cho
ナ naニ niヌ nuネ neノ noニャ nyaニュ nyuニョ nyo
ハ haヒ hiフ fuヘ heホ hoヒャ hyaヒュ hyuヒョ hyo
マ maミ miム muメ meモ moミャ myaミュ myuミョ myo
ヤ yaユ yuヨ yo
ラ raリ riル ruレ reロ roリャ ryaリュ ryuリョ ryo
ワ waヰ wiヱ weヲ wo
ン n
ガ gaギ giグ guゲ geゴ goギャ gyaギュ gyuギョ gyo
ザ zaジ jiズ zuゼ zeゾ zoジャ jaジュ juジョ jo
ダ daヂ jiヅ zuデ deド do
バ baビ biブ buベ beボ boビャ byaビュ byuビョ byo
パ paピ piプ puペ peポ poピャ pyaピュ pyuピョ pyo

Jadual II

Jadual kedua berisi huruf-huruf tambahan dalam zaman moden. Ini biasanya digunakan untuk mewakili kata-kata dari bahasa asing.

イェ ye
ウィ wiウェ weウォ wo
ヴァ vaヴィ viヴ vuヴェ veヴォ vo
シェ she
ジェ je
チェ che
ティ tiトゥ tu
テュ tyu
ディ diドゥ du
デュ dyu
ツァ tsaツィ tsiツェ tseツォ tso
ファ faフィ fiフェ feフォ fo
フュ fyu


Lihat juga